Chapter 5 - Cas

35 6 1
                                    

■Niall PoV■

Kurang lebih sekitar 10 menit, kami sudah sampai di mall yang lumayan dekat dari rumah catris -cassie dan tris- . Entah kenapa aku menjadi badmood setelah melihat nya. Sudahlah tidak udah dibahas, im not ok.

"Niall? Niall!! Kau mendengarku tidak?!" Sial!! Dia bahkan berani membentakku, padahal dia bukan ibuku. Terima kasih Tuhan, karena kau tidak menciptakan cas sebagai ibuku! "Niall?!!" Jesus Christ!!

"Ya, Cas. Aku mendengarmu dengan sangaaat jelasss." Jawabku dengan senyuman paksa

"Baiklah, jadi bisa kau ulangi apa yang kau ingin?" Astaga!!! Gadis ini mengingatkanku pada lagu I Want, Banyak sekali yang dia mau!

"Ya, kau ingin makan McDonald, bermain di Play Station (tempat bermain seperti TimeZone ini cuma karangan,ok?), dan ke toko buku sebelum pulang. Benar seperti itu bukan, cas?" Aku mengacak rambutnya dengan gemas dan aku bisa melihat pipinya yang merona di balik kaca mata hitamku. "Kalau begitu, ayo kita segera ke McD!! Aku sudah lapar!"

"Astaga! Ternyata fact One Direction itu akurat sekali ya!" Gumanannya pelan tapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Selamat pagi, selamat datang di McDonald. Silahkan pesan di sebelah sini." Aku langsung berjalan ke arah kasir tersebut.

"Um... aku ingin big mac dan paketnya, lalu minumnya di upsize. Aku juga ingin double cheeseburger, tapi tanpa paket. Dan juga McFlury dengan ekstra oreonya." Dan gadis kasir itu menatapku dengan ekspresi... speechless. Aku hanya menggidikan bahuku.

"Kau mau apa Cas?" Aku mengalihkan pandanganku padanya.

"Humm... double cheeseburger dengan paketnya dan McFlury saja. Oh ya, um... Double Cheeseburgernya tanpa sayur ya"

"Kau tidak suka sayur?" Dia mengeleng dengan ekspresi jijik.

"Baiklah... totalnya £13, sir." Aku menyerahkan lembaran 10 pounds dan 5 pounds.

"Keep the change." Dia tersenyum kearahku.

"Um... tadi kau mengatakan kalau tris sakit ya?" Tanyaku saat kami duduk. Di sini sepi sekali. Apa karena masih terlalu pagi? Sepertinya tidak juga deh.. sekarang sudah hampir jam setengah 12.

"Ahh.. uh... begitulah. Mungkin karena kecapean setelah bertemu denganmu waktu itu. Memangnya apa yang kalian lakukan saat itu?" Kenapa dia selalu ingin tahu sih?

"Yahh.. kami hanya mengobrol - ngobrol, bertukar nomor ponsel. Itu saja. Dan sepertinya dia orang yang tertutup ya?"

"Yeah, dia memang sedikit pemalu." Aku mengangguk mendengar ucapannya. I think she's the one. maksudku Tris bukan cas!

"Ahh... akhirnya makanan-makanannya datang!!" Ucapku dengan penuh

"Hmm... ini enuak swekawali!!!" Ucapku dengan mulut penuh makanan. Sebenarnya sih aku tidak bermaksd membuat Cas illfeel, tapi kalau sampai iya... hahaha... rasakan itu!!! Astaga! Aku jahat sekali!

"Ahahah, niall kau imut sekali." Sial! Pipiku sekarang memerah karnanya. Wait! Aku tidak blushing okay?! Pipiku memerah karna cubitan mautnya. Ini sakit sekaliiii.

"Kau juga." Jawabku acuh, sambil tersenyum tipis padanya dan melanjutkan makananku.

***

"Nial--"

"Shuuhh... um... jangan pangil namaku keras-keras." Aku membekap mulutnya. Dia mengangguk.

"Baiklah sekarang aku pangil kau siapa?" Tanyanya dengan ekspresi bingung, yang... jujur saja tampak imut.

Take Me HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang