" Aaah!"
Suara desahan terdengar begitu merdu, mengisi seluruh bagian kamar tersebut.
" Stop it! Please.." jerit gadis itu, dia menjerit ketika bagian intimnya di aduk dengan dua jari pria itu.
" Tolonglah! Stop.."
Kepalanya terangkat merasakan bagian bawahnya sebentar lagi meraih puncaknya.
" Ahh!"
Suaranya melengking hebat saat puncaknya tiba, dia mengatur nafasnya yang seakan mahu putus karena pria itu tak memberinya istirahat biarpun sebentar.
Pria itu menarik jarinya lalu meraih tisu, ponselnya yang berbunyi sejak tadi di ambil dari atas meja.
" Ada apa?"
Gadis itu yang masih mengatur nafasnya menatap tak percaya kearah pria itu, bisa bicara ternyata!
" Saya akan kesana.." dia memutuskan talian sambil beranjak meninggalkan gadis itu.
Gadis itu yang di tinggal begitu saja merasa senang, akan ada peluangnya untuk melarikan diri.
Entah apa tujuan pria itu menculiknya, walaupun tiada tindakan kekerasan tapi pria itu hampir saja memperkosanya.
Dengan tergesa gesa dia memakai celana dalamnya, dan jangan lupa pria itu hanya melepaskan pakaian bahagian bawahnya saja.
" Aku harus pergi dari sini.. gumamnya.
*
*
*
*
*
Pria itu membuka matanya, dia memegang pelipisnya yang terasa sakit.
" Aku dimana?"
Dia mengerjap pelan, dia berada di sebuah ruangan dan baunya sangat menyengat.
" Sudah bangun.."
Pria itu menoleh ke sebelahnya, ada dua orang pria berpakaian mahal duduk di kerusi, semantara di sisi mereka ada dua orang gadis cantik.
" Siapa kalian?"
" Bukan kami yang berhak menjawab pertanyaan mu itu.."
" Apa?"
Tak berselang lama, seorang pria berwajah dingin masuk di ruangan itu bersama seorang secretary—nya.
Semua orang yang ruangan itu menundukkan kepala kearah pria itu.
" Si-siapa kamu?" tanya pria itu gugup.
" Lan.." pria yang di panggil Lan itu menoleh kearah gadis yang memanggilnya.
" Dia adalah orang dekatnya Jackson.." kata gadis itu sambil menyerahkan tablet pada pria itu.
Pria yang di panggil Lan tadi membuka tablet dan membaca biodata lengkap tawanan—nya itu.
" Apa yang kalian inginkan?" tanya pria itu lagi, tapi lagi lagi tiada yang menjawab kata katanya itu, mereka membiarkan menyepi seperti angin berlalu.
Setelah selesai membaca keterangan tentang pria di depannya, dia menyerahkan tablet itu pada gadis itu semula.
" Mark Chua..." Lirih pria itu. " Kau tau kenapa kau ada disini?" Lanjutnya.
" Tidak! Apa yang kalian mahukan.."
" Nyawamu.."
Dia adalah Dylan Alvaro, seorang Mafia yang sangat berpengaruh di Italia dan New York.
KAMU SEDANG MEMBACA
menjadi gadis tawanan tuan mafia
De Todoseorang mafia yang salah tangkap gadis tawanan, yang dia kira adalah anak dari seorang pria yang sudah membunuh seluruh keluarga nya, ternya gadis yang dia tanggal hanyalah seorang gadis polos yang tidak tau apa apa sama sekali, Dylan menyiksa batin...