Penyusup 2

198 2 0
                                    

Bak patung gadis itu hanya terdiam, dia bergerak ke atas dan ke bawah sesuai hentakan yang di berikan pria itu.

" Kenapa diam? Apa kau tidak menikmatinya?"
Tanya Dylan yang terus menggerakkan pinggulnya. " Shit! Ahh!" Pria itu mengerang nikmat, matanya terpejam dan terus menikmati gerakan yang dia berikan.

" Ahh! Ayo mendesah, sayang.." Dylan mengelus benda kecil yang menonjol di antara belahan indah yang sedang berdiri tegak seakan menentangnya.

Gadis itu mulai tak bisa mengendalikan dirinya, dia merasa ada sesuatu aneh memaksa mulutnya untuk mendesah.

" Ahh.. ahh.. ahh.."

Dylan tersenyum senang, gadis itu telah menikmati permintaannya. " Ayo sayang!" Dylan yang semula hanya mengelus lembut kini bahkan sampai mencubit geram benda merah yang menonjol itu.

" Ahhhh... Tuan.." gadis itu membusungkan dada ke atas dan detik itu juga Dylan menusuknya dengan lebih dalam.

" Aaaah!"

Dylan tersenyum melihat gadis itu telah mencapai puncaknya. " Bagaimana? Enak? Mau lagi.. Hem?"

Dia enggan berhenti, ia meremas bahagian dada gadis itu dan terus menggerakkan pinggulnya, kemudian dia menunduk untuk menghisap hujung dadanya.

" Ahh.." gadis itu terus mendesah nikmat sambil memejamkan mata namun ketika pria itu menusuknya lebih dalam, automatik matanya berbuka dan terus menjerit nikmat.

" Apakah begitu enak sampai kau tak berhenti mendesah... Hemm?"

Gadis itu tak peduli dengan ocehan pria itu,

Hentakan demi hentakan yang di berikan membuat gadis itu seolah melayang.

Tiba tiba Dylan berhenti membuat gadis menatapnya seakan mahu protes.

" Kenapa? Mau protes?" Ejek Dylan sambil membalikkan tubuh gadis itu lalu menarik pinggulnya. " Mau lagi, sayang?"

" Aaaah!"

Gadis itu menjerit kuat, saat tiba tiba pria itu melesakan miliknya dengan sangat kasar.

Dylan menahan pinggul gadis itu dengan kedua tangannya sambil menghentakkan pinggulnya.

" Aah! Shit, fuck!" Umpat pria itu, dia sudah hampir mencapai puncaknya.

Bola mata gadis itu membola saat merasakan milik pria itu semakin membesar di dalam sana.

Dylan menggeram sambil mencepatkan hentakan pinggulnya, suara peraduan dari kulit mereka terdengar begitu jelas.

Sampai akhirnya, gadis itu merasakan sesuatu yang hangat menyembur di dalam rahimnya.

" Aahhh!

Nafas mereka saling bersahutan, dada pria itu turun naik, pelepasan yang sangat indah.

Dia masih mau mengulanginya lagi.

Dylan membalikkan tubuh gadis itu yang masih menikmati pelepasannya.

Dylan mengangkat sebelah kaki gadis itu dan menyentuh lembah itu yang tampak memerah dan bengkak karena ulahnya.

Pusakanya yang kembali tegak di urut urut, berikutnya dia mengarahkan miliknya untuk mencari pintu kenikmatan.

" Aaahh!"

*

*

*

*

*

" Awas saja kalau sampai kau menipuku! Aku akan memanggangmu hidup hidup.." ancam Nick sambil menuju mobilnya di ikuti Kim dan Natalie dari belakang yang tampak meringis mendengar ancaman itu.

menjadi gadis tawanan tuan mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang