Pagi itu, Sarah terbangun dari tidurnya dengan seluruh tubuhnya yang terasa remuk.
Bagaimana tidak, mafia psikopat itu menghajarnya habis habisan di atas ranjang.
Ya, setelah pria itu merasa sudah cukup puas di balkon mereka lanjut di atas ranjang.
Sarah menjerit dan meminta ampun agar pria itu berhenti, namun tidak! Dylan terus menghenjutnya hingga lewat tengah malam.
Sarah meliarkan pandangan, pria itu pergi dari kemarin pagi, hingga pagi ini belum juga kembali.
" Kemana pria itu.." gumamnya dengan suara serak, karena terus menjerit malam itu, suaranya sudah terdengar aneh.
Sarah beranjak turun dari atas tempat tidur sambil menggapai handuk di lantai.
Tanpa dia sadar, Dylan memperhatikannya dari camera yang tersembunyi di kamar itu.
Dylan tersenyum melihat gadis itu dari ponselnya, gadis itu terlihat lucu dengan langkahnya yang pelan dan kakinya di lebarkan, seolah takut kedua pahanya bersentuhan.
" Aku sudah curiga..." Kata Nick yang tiba tiba sudah berada di belakang Dylan dan melihat ponsel Dylan.
" Shit!" Umpat Dylan sambil sembunyikan ponselnya. " Sejak kapan kalian disini.." Dylan memandang Kim dan Lee yang baru memasuki kamarnya.
" Baru saja.."
" Apa kita pulang duluan saja aja.." kata Lee sudah sedikit kesal, mereka sedang menunggu Brian dan Natasha yang masih dalam kamar hotel.
Setelah upacara pernikahan Brian dan Natasha semalam, mereka memutuskan untuk menginap di hotel saja.
" Boleh juga ni hotel.." kata Kim dengan bangga.
Lee tersenyum mendengar kata Kim, Ya! Hotel ini adalah salah satu hotel milik Lee.
" Apa kamu menyukai gadis itu, Lan.." tanya Nick mengalihkan perhatian Lee dan Kim.
Dylan berdeham sebelum menjawab, dia tampak gugup dan salah tingkah, hal yang baru pernah kali di lihat Kim, Nick dan Lee.
" Tidak.."
Mereka hanya manggut manggut mendengar kata Dylan, namun dalam hati mereka tak percaya.
*
*
*
*
*
Natasha yang sudah bangun terlebih dulu dari Brian, terus menatap wajah suaminya sambil tersenyum sendiri.
Sesekali dia mengganggu tidur Brian, dia mencubit muka pria itu dengan gemas namun detik kemudian pula dia akan menciumnya dengan mesra.
" Honey.." Brian yang masih memejamkan mata menangkap tangan mungil istrinya lalu menyingkirkan dari mukanya dengan pelan.
" Tidur lagi yuk!" Kata Brian sambil menahan geram, sebenarnya sudah sejak tadi dia terganggu namun dia berusaha mengabaikan.
Brian menarik tubuh Natasya dalam pelukannya, dan mencium kening wanita itu sambil memejamkan mata.
Natasha mencium dada pria itu sesekali dia menggigit, tangan Brian mengepal, sepertinya memeluk istrinya itu bukanlah ide yang bagus.
" Jangan, Honey.." Brian menunduk mencium bibir wanita itu, dia masih sangat mengantuk dan lelah.
Natasha tersenyum sumringah saat pria itu melepaskan ciuman mereka, kemudian merangkak naik atas tubuh Brian.
" Bae..." Natasha merebahkan kepalanya di dada pria itu sambil mengelus lembut bahu suaminya. " Kita lanjut yuk.."

KAMU SEDANG MEMBACA
menjadi gadis tawanan tuan mafia
Acakseorang mafia yang salah tangkap gadis tawanan, yang dia kira adalah anak dari seorang pria yang sudah membunuh seluruh keluarga nya, ternya gadis yang dia tanggal hanyalah seorang gadis polos yang tidak tau apa apa sama sekali, Dylan menyiksa batin...