Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini, Fuma menginap di rumah Yuma karena terjebak dengan hujan lebat selama seharian ini. Sebenarnya Fuma bisa saja menelpon supir pribadi ayahnya untuk menjemputnya. Tapi dia tidak mau melakukannya. Kalau bukan karena Yuma merengek minta naik bus, mungkin Fuma tetap akan membawa mobilnya. Tapi ya sudahlah, demi jodohnya ini apapun akan Fuma lakuin.
"Kamu akan menginap disini Fuma?" Tanya mamahnya Yuma begitu keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi cemilan. "Kalau mau menginap tidak apa, kita gak keberatan kok." Lanjutnya.
"Sepertinya begitu, Fuma juga kesini gak bawa mobil." Jawab Fuma. "Mah, nanti kak Fuma tidur bareng Yuma aja!" Kata Yuma. Mamahnya langsung senyum sama anak kesayangannya itu.
"Hm, tan, Fuma boleh ngomong serius sama Tante?" Tanya Fuma. "Boleh. Kita ngobrol di sana aja." Jawab mamahnya Yuma sambil menunjuk pintu belakang rumah yang mana disana ada sebuah taman kecil.
"Oke tan. Yum, kakak mau ngobrol dulu sama mamah kamu ya, kalo ada soal gak kamu tau jawabannya lewat aja dulu." Kata Fuma pada Yuma. "Oke kak!" Balas Yuma sambil senyum manis yang bikin Fuma langsung mengacak rambut Yuma.
Akhirnya mamahnya Yuma dan Fuma pergi ke belakang rumah untuk mengobrol serius.
"Apa yang ingin kamu bicarakan, Fuma?" Tanya mamahnya Yuma. "Gini tan, Fuma mau minta izin buat jagain Yuma terus boleh?" Tanya Fuma sebagai awalan. "Boleh banget, Fuma. Tante senang karena ada yang mau jagain anak tante satu-satunya." Jawab mamahnya Yuma.
"Dalam artian, Fuma jagain Yuma itu karena Yuma jodoh Fuma tan?" Balas Fuma. Wanita itu langsung terdiam sejenak. "Maksudnya bagaimana?" Tanya mamahnya Yuma, pura-pura gak tau.
"Jadi gini tan, dalam ramalan dikatakan bahwa jodoh Fuma itu adalah Yuma. Dan Fuma juga merasakan kalau Yuma memang jodoh Fuma. Ah Tante tidak usah khawatir, saya juga tidak akan cepat-cepat memaksakan perasaan Yuma. Saya hanya ingin meminta restu Tante untuk saya." Jelas Fuma.
"Yuma tau soal ini?" Tanyanya. "Tau, tapi Yuma menyangka kalau Fuma hanya bercanda." Jawab Fuma. "Yuma masih kecil untuk ini, tunggu dia legal atau setidaknya sampai sedikit dewasa dan paham dengan situasi ya Fuma. Kamu mau menunggu untuk itu kan? Yuma akan mulai mengerti sedikit demi sedikit." Balas mamahnya Yuma.
"Fuma tidak keberatan untuk itu. Jadi, apakah Tante mau merestui saya?" Tanya Fuma. Mamahnya Yuma langsung mengangguk tanda merestui. Artinya, mamahnya Yuma menerima Fuma.
"Tante udah tau semuanya kok, Fuma. Tante tau Fuma memang sudah ditakdirkan dengan Yuma, dan Tante bisa lihat usaha Fuma itu. Terimakasih sudah berusaha menunjukkan bahwa Fuma adalah orang yang tepat bisa menjaga Yuma." Kata ny Nakakita.
Fuma terdiam. Ternyata selama ini mamahnya dengan ny Nakakita memang bikin rencana yang bikin Fuma gak tau.
"Jaga Yuma baik-baik dari sekarang, baik tanpa saya di sisinya atau saya masih ada di sisinya, tolong jaga dan perhatikan Yuma ya? Tante percaya sama kamu." Lanjutnya, Fuma mengangguk lalu senyum.