✔️' Soulmate 「MAMA'Z」

ヾ tωειυε

BAIKAN
—————

"Sampe kapan lo mau marahan sama gue dan Hanbin, Ma?" K mulai membuka suara. Keduanya berada di taman rumah sakit. K yang mengajaknya. Awalnya hening dan tidak ada percakapan diantara mereka, K melihat jika ini adalah kesempatan dimana dia bisa meluruskan semua masalah yang sempat terjadi sebelumnya.

"Siapa yang marah? Gue?" Tanya Fuma berbalik.

"Biar gue lurusin semuanya—"

"Baikan dulu sama Hanbin baru selesaikan semuanya. Lo ada masalah sama Hanbin!" Potong Fuma. K membeku. Rupanya Fuma peka juga, Fuma merasakan jika dirinya dan Hanbin tengah ada masalah.

"Gue di kantin rumah sakit, sama Yuma. Lo boleh temuin gue setelah masalah Lo sama Hanbin selesai." Fuma pergi begitu saja. Akhirnya, seperti yang Fuma katakan K langsung pergi ke ruang inap Hanbin.

Hanya ada K dan Hanbin di ruangan itu. Hanbin sadar dengan keberadaan kekasihnya itu. Ia menatap dengan tatapan bingung melihat K yang pelan-pelan mulai mendekat dan duduk di samping ranjang rumah sakit.

"Hanbin, gue minta maaf karena gue udah marah-marah sama lo, bahkan sampe gak mau ketemu sama lo. Gue minta maaf Bin..." Ucap K sambil menggenggam tangan Hanbin.

"Udah aku maafin kok, seharusnya aku yang minta maaf." Balas Hanbin sambil mengusak rambut K. Lalu tersenyum. Walaupun kondisinya baru saja siuman, dan masih terlihat lemah, Hanbin akan kuat-kuatin diri didepan pacarnya itu.

Hanbin senang karena K mulai meminta maaf lebih dulu. Jujur saja saat K marah dengannya dia merasa sakit dengan ucapan K.

"Aku minta maaf karena seenaknya ngebiarin Yuma kerja di Koga cafe. Aku sebenernya gak mau dia kerja karena dia masih kecil tapi dia sendiri yang maksa. Aku juga baru tau kalau Yuma itu kenal dengan Fuma dan aku sebelumnya hanya mengenal nama samaran nya 'yumeng'."

"Aku tau kamu pasti marah banget sama kelalaian aku. Maaf ya, udah bikin masalah di Koga cafe bahkan sampe cafe nya di tutup sementara karena masalah itu." Lanjutnya.

"Seharusnya aku bilang dan konfirmasi dulu ke kamu." Tukasnya.

K senyum. Keduanya mulai mengakui kesalahannya masing-masing.

"Maaf kalau kata-kataku nyakitin... Mulai sekarang kita baikan ya." Hanbin mengangguk K langsung memeluk kekasihnya itu. K melepaskan pelukannya dan langsung diledek Hanbin.

"Ih kok nangis sih?!"

"S-siapa yang nangis?! Aku terhura! Eh terharu!" Bantah K sambil menghapus air mata yang hampir aja jatuh ke pipi nya.