Aku tidak masalah dengan posisi saat ini.
Kataku,
saat itu.Menjalankan hari yang biasa seperti orang nomal
Menyelesaikan tugas yang menjadi kewajiban
Membiarkan waktu berjalan dari pagi sampai malam
Membiarkan semua energi terkuras hingga lelahNamun ternyata semuanya mulai muak...
Tidak ada yang berubah.
Bukankah aku sudah menjadi gadis baik yang tetap menjalankan hari yang gelap?
Bukankah aku sudah menjadi gadis penyabar yang tetap memamerkan senyum saat dunia sedang panas?Lalu kenapa?,
Aku tidak pernah menjadi pemeran utama?Di utamakan karena sifat baikku
Di utamakan karena sabar dan penurut
Di utamakan karena mengutamakan mereka daripada dirikuBukankah seharusnya dunia berputar padaku? Karena sudah melaksanakan aturan yang tidak tertulis untuk menjadi apa yang mereka mau.
Namun, ada hal yang membuatku sadar.
'Barang mahal sekalipun akan terlihat murah jika itu palsu'
Katanya, aku tidak jujur pada diriku. Bertidak tanpa kehendak yang aku mau. Dan, berusaha berbohong pada mereka, adalah aku yang mereka ceritakan.
Apa benar tidak mengapa di posisi ini? Haruskan menjalani peran ini tanpa mendasari sifat asli?
Nyatanya aku tidak akan pernah jujur jika seperti itu. Berbohong pada diri sendiri dengan menunggu naik peran? Atau berhenti dan mulai dari awal dengan memamerkan sifat asliku?
Jadi bagaimana?
Pilihan apa yang menguntungkan ku?
Jatinangor, 28 Januari 2024
Antalogi Puisi
Penulis : Sani Mustikawati
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek & Puisi
Short StoryKumpulan cerita pendek tentang kehidupan, keluarga, pertemanan. Dan puisi tentang aku, kamu dan mereka.