Curiganya Angel

78 45 15
                                    

Angel pusing, dia pijat keningnya. Dua kata mendengung seperti lebah di otaknya. Omongan Nora tadi siang sudah meracuni pikirannya.

Sugar baby, sugar daddy, berulang-ulang diucapkannya.

"Arrrgh ga mungkin! " Kesal hatinya karena sulit menerima dua kata itu tersemat dalam pribadi papanya Reynold, dan temannya, Erica.

Dia jalan mondar-mandir di kamar lalu mengintip keluar dari jendela kamarnya. Dia sedang menunggu papanya pulang tapi yang ditunggu belum menunjukkan batang hidung mancungnya.
Sudah jam 20.15 saat dia melihat jam dinding yang menempel di dinding kamarnya. Dari pagi sampe malam gini? Kemana saja? Jangan-jangan papa ketemu sugar baby, si Erica?

OMG! Jangan sampe! Amit- amit! Angel akan murka sangat.

Jangan salahkan aku keluar tanduk, Pa! Sungutnya dalam hati.

Mam Olive? Gimana dia nya? Dia curiga ga sih papi sering pulang malam? Batinnya tiba teringat sama mama tirinya.

Angel segera keluar dari kamar, menuruni tangga setengah lari. Dia sudah gesit soalnya sudah terlatih sejak balita.

Mama olive sedang nonton TV di ruang keluarga, mungkin sedang menunggu suaminya, Reynold, papi Angel.

"Mom.. "Panggil Angel.

Olive menoleh ke arah suara lalu tersenyum melihat siapa yang memanggilnya.

" Ya.. Napa, Jel?"tanyanya.

"Papi belum pulang, mam?tanya Angel berdiri di ujung tangga.

"Hmm.. Belum. Mungkin bentar lagi... "Sahut Olive santai.

" Dari pagi belum pulang?"

"Tadi siang ada pulang sejam, kenapa Jel?"

"Papi koq pulang malam terus yah?" Angel mengernyitkan dahinya.

"0oh.. Banyak kerjaan kantor yang musti diurus, kan buka cabang baru. " Jelas Olive tersenyum.

"Mom ga curi...?" Angel mengatupkan mulutnya kembali. Dia ga tega mengganggu pikiran Olive yang dalam keadaan hamil 4 bulan.

Olive melebarkan senyumnya. Dia mengerti arah bicara anak tirinya ini.

"Duduk sini, Jel. "Titah Olive sambil menepuk sofa yang didudukinya.

Angel nurut, dia menghempaskan bobot tubuhnya ke sofa.

"Kamu keliatan uring-uringan, kenapa?"tanya Olive lembut.

Angel tidak langsung jawab. Mikir dulu. Ini kan perkara sensitif, bisa-bisa wanita yang hanya berselisih 10 tahun dengannya ini shock.

"Jel? " Olive menunggu Jawaban.

"Gak papa sih, papi udah jarang waktunya bagi kita"

"Ooh itu.. Papimu udah minta pengertian sama mam sih.. Kita sabar yah sambil doa papi cepat selesaikan pekerjaannya." Olive menepuk paha Angel yang duduk di sebelahnya.

Tapi bisa aja dinner sama Erica, ketemuan sama Erica, batin Angel ngedumel.

Angel berdecak kesal.

Olive mengelus bahu Angel lembut. Olive memang lembut orangnya maka semua tutur kata dan perilakunya lembuuut seperti bolu sifon. Dulunya dia suka bersitegang dengan si anak tiri karena Angel sering menyindirnya gold digger . Dengan kesabaran yang dia berikan pada Angel lambat laun gadis cantik bermata biru itu mulai melunak. Kini dia bisa menjadi sahabat bagi Angel.

Mom Olive aslinya baik, sabar banget tapi sabarnya mom hadapi papi yang selingkuh gimana yah, batin Angel.

Wah, Angel terlalu cepat praduga, bisa membahayakan hubungan papi dan mom Olive nih.

Cinta  Berawal Dari Marketplace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang