Pecah temanan

120 46 102
                                    

"Lancang, Lu!"umpat Erica penuh kemarahan.

Angel yang terduduk di lantai karena lemas melihat obat kontrasepsi milik Erica mendongakkan kepala menatap gadis bertubuh sintal itu yang berdiri di depannya dengan wajah tegang karena ketahuan mengobok isi lemari Erica yang membuatnya shock.

"Lu ngapain obrak-abrik lemari gue?!" Kesal Erica sambil merebut benda dan membuat tubuh Angel tersentak ke depan.

"Gue.. Ngg.. Jadi ini benar barang lu?!"tanya Angel mengerutkan kening. Dalam hati dia berharap dia salah duga.

"Lu napa mau tahu?!" Sewot Erica menunjuk Angel dengan dagu lancipnya.

Angel bangkit berdiri tegak. Dia maju selangkah lalu menunjuk dada Erica.

"Jadi bener lu seperti omongan orang? Koq bisa sih Er lu begituan??"

Wajah Erica memerah. Mendengus kesal.

"Emang gosip apa yang lu dengar?!" Sudut kanan bibir Erica naik. Dia menepiskan jari telunjuk Angel yang menempel di dadanya.

"Lu..! Sejak kapan lu begitu, Er! Lu kalo ga punya duit kan bisa pinjem ama gue?!" Delik Angel.

Erica tersenyum sinis.

"Emang gampang ngomong bagi lu yang banyak dui,yah?!"

"Terus kalo bukan duit, ngapain lu begituan?" Angel menautkan alisnya.

"Ga perlu lu tau?!"dengus Erica sambil berjalan duduk di kursi meja belajarnya, meraih hair dryer untuk mengeringkan rambut panjangnya.

"Jadi.. Semua ini dari hasil lu begituan?" Mata Angel megitari ruangan kamar Erica yang tampak lebih mewah dari kamar-kamar kost yang lain.

Erica diam tak memperdulikan omongan Angel. Dia terus mengeringkan rambutnya itu. Suara bising hair dryer memenuhi ruangan itu.

"Er! Erica!"panggil Angel dengan nada kesal.

Erica mematikan hair dryernya, meletakkan begitu saja di meja.

Menoleh ke arah Angel yang masih berdiri.

"Gue ada acara malam ini, lu pulang aja, Jel.. Sorry kalo lu merasa diusir!"Cetus Erica.

Angel menggigit bibir bawahnya menahan rasa dongkolnya dengan sikap Erica yang tak ramah.

"Lu ngusir? Oke! Sebelum gue pergi dari muka lu...!" Angel mengambil ponselnya di tas lalu mencari penyimpanan galeri foto di ponsel itu, setelah ketemu foto yang dicari dihadapkannya layar ponsel itu kepada Erica.

"Gue nanya! Lu napa dekat-dekat papi gue?!" Sentak Angel.

Erica menatap layar ponsel Angel lekat, tampak di situ foto dia bersama papinya Angel berada di restoran mewah.

Erica diam dengan wajah datar.

Angel tambah dongkol melihat Erica yang terlihat cuek kemudian dia mencari foto satunya lagi kedekatan papinya dengan Erica di parkiran mobil dekat kampus Erica.

Diperlihatkan sekali lagi foto pada Erica namun gadis itu hanya tersenyum sinis.

"Gue nanya lu, Erica! Napa lu deket ama papi gue?! Lu ngincae papi gue?! Lu jadikan papi gue sugar daddy?!" Mata Angel mendelik sempurna dengan rahang yang mengeras, mimik wajah yang penuh amarah.

"Lu napa ga nanya ke papi lu langsung kalo lu punya bukt?!" Cibik Erica.

Jemari Angel mengepal tinju. Kalau menurut emosi sudah dijambak rambutnya si Erica.

"Lu kampret! Teman apa lu hah?! Bisanya merusak rumah tangga orang?! Napa harus papi gue hah?!" Suara Angel bergetar menahan kemarahan yang bergemuruh di dadanya.

Cinta  Berawal Dari Marketplace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang