Cemburu

25 12 79
                                    

Reyhan berjaket kulit warna coklat dan memakai helm full face sedang mendorong motor king nya keluar dari garasi  ketika bel rumah berbunyi.

Ting tong.

Dia lalu membuka pintu pagar soetelah memarkirkan motornya di teras.

"Kakak..!" panggil seorang gadis muda yang berdiri di hadapannya.

Reyhan melepas helmnya, wajah ganteng itu semakin membuat si gadis muda menjadi setengah histeris.

"Kak Hyunbin.. !"

Siapa lagi yang bisa memanggilnya dengan panggilan itu selain Dira, anak  orang kepercayaan Hendra, Pak Karto?

"Dir.. Ngapain ke sini?" tanya Reyhan heran.

"Kak kok gitu sih nanyanya? Mau jenguk kakak lah, kan tangan kakak sakit." Dira menunjuk tangan Reyhan.

"Tanganku udah sembuh, ga usah lebay." ujar Reyhan kurang bersahabat.

Bibir Dira manyun merasa tidak dihargai. Dia itu sebenarnya perhatian sama Reyhan, kan pria muda ini ada masalah dengan hati, niatnya sih mau menghibur. Kali-kali saja Reyhan mau curhat sama dia  tapi tanggapan Reyhan tidak enak di dengar kuping.

"Kamu ngapain ke sini? " tanya Reyhan lagi.

"Kalo kakak ga suka, aku pulang aja. " Dira manyun, ngambek.

"Itu bawa apa?" Perhatian Reyhan malah ke arah tangan Dira yang lagi pegang rantang.

Dira menoleh ke bawah lalu katanya, "Kolak pisang ubi bikinan Dira. "

"Emang enak? "

Dira manyun lagi, "Kalo ga mau coba yah udah. "

Reyhan suka sekali menggoda Dira, gadis belia seusia Tiara ini.

"Yah, udah bawa masuk, abis ini kita jalan-jalan.  Jangan lupa ambil helm di dalam ya. "'titah Reyhan seketika membuat wajah Dira secerah mentari pagi.

"Oke-oke siap.. " Muka manyun Dira langsung berubah cerah, segera melakukan perintah Reyhan secepatnya jangan sampai cogan ini berubah pikiran.

Reyhan senyam-senyum melihat tingkah gadis berbalut kaos pink dan celana baggy itu.

Tak lama Dira sudah keluar dengan helm dalam genggamannya. Wajahnya sumringah.

"Aku sudah siap.. Kita mau kemana, kak?" tanya Dira antusias.

"Yang ajak kamu siapa?" Reyhan pura-pura bingung mengernyitkan dahinya.

"Kakak... " Ngambek Dira, sudut bibirnya sudah menekuk ke bawah .

Pria muda itu terkekeh kecil.

"Ayo! Ntar nangis ngambek lagim" goda Reyhan sambil menaiki sepeda motornya. Dira tersenyum lebar ikut naik sebelumnya memakai helm dulu.

Saking girangnya sampai lupa menutup pagar kembali.

"Tutup dulu pagarnya!" perintah Reyhan. Dira pun mengikuti perintah Reyhan. Sesudah itu motor king pun melesat membelah jalan ibukota.

Dira memeluk erat pinggang Reyhan, kapan lagi yah gak?  Pria berbalut jaket kulit itu melirik dari kaca spion, dia senyum sendiri melihat wajah Dira yang cerah. Dia hanya menganggap gadis berambut panjang hitam itu sebagai adiknya layaknya Tiara. Namun, tentu saja Dira berharap banyak, buktinya hati gadis itu berbunga-bunga.

"Kita makan bakso ya. " kata Reyhan ditengah kebisingan hiruk-pikuk jalan raya.

"Ya.. Kemana aja, kak. " sahut Dira mempererat pelukannya karena Reyhan mulai ngegas, takut jatuh.

Cinta  Berawal Dari Marketplace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang