In the club

80 32 141
                                    

Suara tepuk tangan riuh memenuhi ruangan club saat Angel dan teman-temannya berjalan ke atas panggung.

Music pun di putar membahana di seluruh ruangan itu. Gadis-gadis dengan kostum nari serba hitam kombinasi perak itu meliukkan tubuhnya mengikuti alunan music. Kompak, kesan pertama yang terlihat.

Cantik- cantik dan luwes. Siapa sih yang ga terpesona?

Reyhan termasuk orang yang tak berkedip memandang gadis-gadis muda itu. Tapi mata pria itu sebenarnya lebih condong kepada Gadis yang berada di tengah. Gadis berperawakan tinggi dengan kaki jenjang itu sangat menarik perhatian pria muda nan ganteng itu. Siapa lagi jika bukan Angel?

Mata Reyhan berbinar, senyum sumringah menghias wajah tampan itu. Kepalanya mengangguk-angguk dan jemarinya ikut mengetuk-ngetuk meja kecil mengikuti detak musik, meja yang berada paling depan dekat panggung. Dia dan Mike, sepupunya duduk di situ. Di samping sang sepupu, ada Ratih.

Reyhan melirik Ratih, gadis itu sudah berubah sejak dekat dengan Mike. Sudah ga polos lagi, eh maksudnya penampilannya sudah wah, ga kelihatan kayak anak dari kampung. Pasti itu anak habis dipermak sama Mike.

Demikianlah pikiran Reyhan.

"Rey!"

Reyhan tak menjawab. Matanya belum hilang fokus ke arah Angel. Mike menepuk pundak Reyhan barulah pria berbalut kaos hitam ketat itu menoleh ke arah sepupunya, Mike.

"Mau minum?" Mike menawarkan minuman rendah alkohol. Reyhan menggeleng kepalanya.

"Ga asyik lu, Rey!" Mike terkekeh.

"Biarin, yang penting enjoy!" Cibik Reyhan. Tujuannya kan hanya mau bertemu Angel dan melihat gadis itu menari.

"Takut ama mak ye?! Dasar cupu anak mami!"Ledek Mike.

"Bukan takut, hormat!"tegas Reyhan.

"Mumpung ga ada mak lu, Rey."

"Gue pegang prinsip bukan karena mak gue!"tukas Reyhan.

"Alaaah, lu ini, nikmati idup sekali-kali lah, napa sih?!"

"Ini gue lagi nikmati idup." Senyum lebar Reyhan sambil matanya terus menatap Angel.

Mike mengikuti arah pandangan Reyhan dan berhenti pada sosok gadis yang sedang menari di atas panggung.

"Hmm! Calon gebetan lu cantik juga nih. " Gumam Mike.

"Udah, ga usah nambah koleksi lu!" Cibik Reyhan sambil melirik Ratih dengan rasa iba, soalnya Ratih itu gadis kesekian Mike.

"Setia lo jadi pacar!" Sindir Reyhan.

Mike terkekeh. Setelah itu dia mengajak Ratih dansa sebab musik sudah berganti slow.

Ekor mata Reyhan memindai Ratih yang berbusana dress ketat dengan belahan paha dan dada rendah.

Dasar, Mike, anak orang dibikin kayak gini, gumam Reyhan.

Angel dan teman-temannya sudah turun dari panggung. Reyhan celingukan mencari sosok gadis yang diidamkannya. Ternyata mereka sudah membaur dengan orang banyak anggota klub itu. Kebanyakan mereka yang berpasangan turun berdansa.

Mata Reyhan mencari-cari, barangkali Angel ikut berdansa juga?

Tak ketemu, Reyhan hanya duduk manis memperhatikan mereka yang meliukkan tubuh pelan mengikuti irama musik yang slow. Mike dan Ratih tak luput dari pandangannya. Pria berkaca mata itu memeluk pinggang Ratih dan gadis itu juga mengalungkan tangannya ke leher Mike.

Reyhan mengambil air mineral di dalam tas slempang yang dibawanya, meneguk air putih itu sedangkan yang lain menikmati minuman keras dan cocktail.

Selang beberapa lama, kantung kemih pria muda itu penuh, dia pun pergi mencari toilet.

Cinta  Berawal Dari Marketplace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang