Prolog

1.2K 132 10
                                    

"Great job for today Kaluna! Kita bisa selesaikan target hari ini dengan waktu yang sangat mepet" seru Winona manager Kaluna.

"Thanks Win, setelah ini sudah tidak ada acara lagi kan?" tanya Kaluna lesu.

"Tidak ada. Tapi jangan lupa besok kita ada pemotretan jam 10 pagi" ucap sang manager mengingatkan.

"Yayaya.. gue ingat. Gue pergi dulu kalau gitu, terima kasih untuk hari ini Win" balas Kaluna sembari berjalan keluar menenteng jaket dan tasnya.

"Lo mau pergi kemana?" tanya Winona khawatir.

Selain manager, Winona juga merupakan salah satu temannya saat SMA dulu. Mereka bisa dibilang cukup dekat.

"Melepas penat bareng Gretta" jawabnya singkat.

"Jangan terlalu banyak. Besok lo masih harus kerja" balas Winona mengingatkan.

Winona sangat khawatir dengan keadaan Kaluna. Keluarganya tidak terlalu harmonis, ia selalu ditekan oleh kedua orang tuanya terutama ibu nya yang juga merupakan seorang model.

Kaluna selalu merasa tertekan, kelelahan dan kesepian karena hal itu.

"Iya Winona, gue ingat. Tenang saja" balas Kaluna santai lalu pergi meninggalkan ruangan.

Kaluna mengendarai mobilnya menuju ke bar tempat dimana ia dan Gretta akan bertemu.

Sembari menunggu kedatangan sahabatnya, ia sudah duduk dan memesan minuman duluan di bar.

Kaluna memainkan ponselnya untuk mengabari Gretta dan melihat-lihat sosial medianya sebelum gebrakan yang sangat keras dari meja sebelah yang membuat fokusnya teralih.

"Kau ini bekerja untuk apa?! Aku membayar semua minuman ini! Kau tinggal buatkan saja apa susahnya?!" teriak seorang pria kepada bartender didepannya.

"Maaf Pa, tapi anda sudah minum terlalu banyak sejak tadi. Anda hanya sendirian, saya mohon anda berhenti" balas bartender itu sopan.

Kaluna hanya memperhatikan pria itu kebingungan.

Seberat itukah masalah hidupnya?

Tak lama minuman pesanannya datang.

Ia menyesap sedikit minumannya dan kembali fokus pada ponselnya.

Ribut-ribut dari meja sebelahnya tak kunjung usai, ia merasa terganggu dengan hal itu sebenarnya.

Kaluna bangkit dari duduknya dan berencana untuk pindah menjauh dari pria itu. Ia membawa tas dan minumannya lalu..

Prang

"Hey apa masalah anda tuan?" tanya Kaluna sedikit tidak terima.

Gelas yang dibawanya tersenggol dan pecah jatuh ke lantai, itu semua karena pria tadi yang mungkin hendak pergi dengan keadaan mabuk.

"Maaf tidak sengaja" ucapnya singkat.

"Hanya itu?" balas Kaluna lagi.

"Lalu apa? Kau ingin aku menggantinya?"

"Kalau kau memang mempunyai tanggung jawab, maka lakukan apa yang seharusnya kau lakukan!"

Pria itu berdecak sebal dan mengeluarkan dompetnya.

Kaluna memperhatikan tangan pria itu dan ia melihat ada banyak luka ditangan pria itu, "Kau baik-baik saja?" tanya Kaluna.

"Apa pedulimu?" balasnya ketus.

"Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan alkohol"

"Lihat dirimu sendiri"

"Aku kesini bukan untuk minum?"

Diamond in the Rough / Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang