Chapter 10 - Relations are Restored

576 83 3
                                    

"Tuan Stevan, Non Kaluna Tuan" ucap Susan panik saat sedang telefon dengan Stevan.

"Ada apa dengan Kaluna?"

"Badannya panas, dan dari tadi muntah-muntah tidak mau makan"

"Saya ada rapat 30 menit lagi, saya ga bisa pulang ke rumah. Bibi bisa bawa dia ke rumah sakit? Nanti saya pesankan taksi online"

"Bisa Tuan"

"Oke, tunggu taksinya datang"

Susan membantu Kaluna memakai jaket karena cuaca diluar lumayan dingin.

Sesampainya taksi yang dipesan oleh Stevan, Susan langsung membawa Kaluna ke rumah sakit.

"Ini hal normal untuk kehamilan dibulan-bulan awal, apalagi Ibu baru datang ke Kanada kan? Mungkin efek karena ada perbedaan suhu di Korea dan Kanada. Apa ada keluhan lain?" tanya dokter setelah memeriksa Kaluna.

"Badan saya suka pegal-pegal dok"

"Itu bisa dibantu dengan minum susu untuk ibu hamil, untuk menambah asupan kalsium"

Kaluna mengangguk-angguk lemas.

Setelah selesai pemeriksaan dan diberi beberapa vitamin mereka pun keluar dari ruangan.

"Tuan Stevan?" Susan kaget karena melihat Stevan ada disana.

"Sudah selesai?"

"Sudah Tuan"

"Ayo saya antar"

Mereka bertiga pun meninggalkan rumah sakit itu.

"Bibi tolong jaga Kaluna dulu, saya masih banyak kerjaan di kantor. Kalau ada hal yang penting langsung kabari saya" kata Stevan.

"Baik Tuan"

"Makasih ya Ka" kini Kaluna pun berbicara.

***

Stevan terbangun dan melirik ke arah jam dinding.

Pukul 4 pagi.

Dia terbangun karena suara tangisan dan muntah-muntah dari kamar mandi.

Kamar mereka sama-sama terletak di lantai 2, namun bedanya kamar mandi Kaluna berada diluar kamar dekat dengan kamar Stevan.

Stevan memutuskan untuk keluar memeriksa keadaan Kaluna.

Ia menemukan Kaluna yang sedang terduduk  lemas dibawah wastafel. Stevan segera membantu Kaluna untuk berdiri dan membawanya ke sofa.

"Lo gapapa?" tanya Stevan khawatir melihat muka Kaluna yang sangat pucat.

Kaluna terisak.

"Ka maaf ya aku berisik sampai Kakak kebangun" balasnya lemas.

Stevan tak tega melihat adiknya seperti itu, dia merasa bersalah karena kemarin tidak menyambut Kaluna dengan baik. Pasti dia sangat tertekan karena harus keluar dari zona nyamannya dan tinggal dengan orang yang malah membencinya.

"Gue emang biasa kebangun jam segini buat ke kamar mandi, apa yang lo rasain sekarang?"

"Kepala aku pusing, sama mual banget rasanya"

Stevan berinisiatif mengambilkan segelas air hangat untuk Kaluna.

"Tadi dokter kasih obat untuk mual ga?" tanya Stevan.

Kaluna mengangguk, "Ada di atas meja samping kasur"

Stevan segera mengambil obat itu ke kamar Kaluna dan memberikan obat itu untuk Kaluna minum.

Diamond in the Rough / Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang