14. 💦

21 1 0
                                    








Jin pulang kerumah dan ingin langsung mandi namun dicegat oleh Namjoon.

"Hyung!"

"Lepaskan Joon!" Jin tak mau melihat Namjoon.

"Kenapa kau tak mau melihatku?"

"Tolong biarkan aku mandi."

Namjoon mendorongnya ke tembok agar Jin mau melihatnya.

"Hyung kenapa kau bau.. sperma? apa yang barusan kau lakukan?" Namjoon perlahan melepaskan tangan Jin karena shock.

"Aku sudah membuang perjakaku dengan So Hyun nuna."

Reflek Namjoon memukul tembok hingga tangannya bengkak dan berdarah Jin mengira bahwa Namjoon mau memukulnya.

"Astaga hyung!"

Taehyung dengan sigap meleraikan mereka dan membawa Namjoon ke kamarnya untuk diobati sementara Jin merosot ke bawah dengan tatapan kosong dan menangis.

"Hyung kenapa kau melakukan semua ini?" tanya Taehyung.

"Harapanku sudah musnah Tae.." tangis Namjoon.

Taehyung merasa kasian dengan hyungnya lalu ia memeluk Namjoon dan menangis dipelukan Taehyung.

Bohong sebenarnya jika sang eomma tak mengetahui permasalahan putra putranya namun ia tak tahu harus berbuat apa dan takut disalahkan jika ikut campur ke urusan anak anaknya maka sang eomma hanya menahan sedihnya dibalik senyumannya didepan putra putranya.

Jin sudah mandi dan melamun di kamarnya setelah kejadian tadi.

"Hyung kita harus bicara" Taehyung masuk kamar Jin tanpa permisi.

Esoknya.

"Hi bro kenapa bisa begini?" tanya Hoseok.

"Tau dari mana?"

"Taehyung."

"Bocah itu.."

"Hari ini boleh kutemani kan disini? mungkin menginap."

"Jangan memelukku ya kalau tidur!"

"Ih ngapain meluk namja? ga level."

Namjoon tertawa karena bestienya membuat ia tertawa sementara eomma melihatnya diam diam dan Taehyung juga tahu kalau yang dibutuhkan saat ini adalah sahabat untuk hyungnya.

"Jin hyung kemana?" tanya Taehyung.

"Pergi."

Ting tong!

Ceklek!

"Jin?"

Jin langsung mendorong So Hyun ke dalam sambil menutup pintu dan menyeretnya ke kamar.

"Jin?"

Dengan tergesa gesa ia membuka bajunya sendiri dan membuka seluruh baju So Hyun. Menciumnya ganas sambil meremas payudaranya dan tergesa gesa Jin membuka celananya sendiri lalu memasukkan penisnya kedalam vagina So Hyun.

So Hyun tau Jin lagi ada masalah makanya ia mencari ketenangan lewat sex hard seperti ini.

"Jin pelan pelah agh!"

PLOK PLOK

So Hyun sampai terantuk antuk kepalanya di ranjang karena Jin tak mendengar kata katanya.

"Jin.. akh ah ah ah...."

CROOOT!

Penisnya mulai berkedut karena Jin butuh waktu sex yang singkat seperti biasa Jin menumpahkan spermanya di wajah So Hyun. Wajah So Hyun jadi lengket oleh sperma Jin tapi sungguh sex seperti ini kurang nikmat karena pihak wanita merasa kesakitan Jin kali ini tak melakukannya dengan cinta namun amarah namun So Hyun tetap menikmatinya dan melayani Jin karena ia mencintainya.

Jin terbaring mempunggungi So Hyun dengan tubuh yang masih telanjang dan hanya ditutupi selimut saja.

"Jin are u ok?" tanya So Hyun sambil memeluknya dari belakang.

Jin berbalik dan memeluk So Hyun sambil menangis, ia berbaring di payudara So Hyun, sementara So Hyun mengusap rambut Jin sayang.

"Kalau kau mau kau bisa cerita denganku."

Jin hanya diam entah harus cerita atau tidak.

"Maafkan aku tadi menyakitimu."

"It's ok Jin.. kau bisa melampiaskannya kepadaku asal kau tak memukulku hehe" sambil mencium kepala Jin.

"Mana mungkin aku tega menyakiti wanita nuna.." sambil ngedusel di payudara So Hyun.

"Eughhh.. Jin... geli....."

"Jangan mendesah nuna nanti kuperkosa lagi mau?"

"Mau. Sampai spermamu bening juga kulayani tapi apa kamu kuat?"

"Nuna aku bisa tak sanggup berdiri kalau sampai bening.. kau memang hypersex nuna.. sepertinya aku sudah kecanduan sex karenamu sampai malam2pun aku onani dikamar sambil lihat fotomu yang fulgar mengangkang dan wajah penuh spermaku."

"Kau suka kan?"

"Ya aku suka dan tak tahu bagaimana keluar dari kecanduan ini."

"Hamili aku."
















TBC





Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang