16.

17 1 0
                                    








Jimin sedang berjalan di koridor kampus yang sepi setelah kejadian Jimin diculik Irene dan ia diancam membuat dirinya jadi tak semangat dan berusaha melupakan rasa sukanya terhadap Seulgi.

"Jim?"

Suara familiar terdengar dari belakangnya membuat Jimin menengok kebelakang dan entah kenapa dadanya berdebar lagi setelah sekian lamanya apa hanya orang ini yang bisa ia miliki? namun mengingat Yoongi dan mantannya sungguh membuat ia sesak tapi kenapa hati berkata lain? 2 orang yang membuat hatinya berdebar namun Seulgi sudah ia relakan karena ia tak mencintai Jimin, so apa Jimin harus menerima kembali seseorang yang pertama singgah dihatinya? apa ia masih bisa dan apa Yoongi masih mencintainya seperti dulu?

"Jim!" Jimin tak sanggup melihatnya sampai Yoongi membalikkan tubuhnya dan berhadapan.

"Jim aku merindukanmu."

Yoongi memeluk Jimin dengan erat membuat Jimin tak bisa memeluknya kembali dan meneteskan air mata.

"Hyung..."

"Jim hey kenapa menangis?" sambil mengusap air matanya.

"Apa kau masih ada rasa denganku?"

"Kenapa kau bertanya sudah pasti masih dan sampai kapanpun itu tak akan pernah hilang Jim."

"HYUNG!" Jimin memeluk Yoongi erat tersenyum dan menangis.

"Maafkan aku.."

"Kau tak salah Jim.. aku yang salah."

"Tidak kau tak salah hyung.. aku mempunyai dua hati denganmu dan Seulgi nuna tapi aku tak mau egois mengambil milik orang lain dan Seulgi juga tak mencintaiku."

"So?"

"Kupikir aku akan kembali ke orang yang benar benar mencintaiku yaitu kau."

Yoongi tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin hembusan nafas Yoongi sangat terasa di wajah Jimin membuat darah Jimin jadi mendesir, Jimin menutup matanya namun Yoongi tak kunjung menciumnya.

"Hyung?"

"Apa?"

"Kau tak jadi menciumku?"

"Jim aku hanya menghirup aroma wajahmu bukan ingin menciummu hahahah."

"Kau menyebalkan hyung uuuhhh baru aja kita baikan! SEBAL!"

"Ahhh Jim jangan marah dong...."

"BODO AMAT!!!!!!"

"Jiiiiiiim...."

Yoongi mengejar Jimin dan langsung mencium bibirnya dengan mata yang tertutup dan mulut yang sedikit terbuka membuat nafas Yoongi terasa oleh Jimin. Jiminpun terkejut dan malu bagaimana cara ciuman Yoongi sangat gentleman dan membuat darahnya berdesir.

Jimin mengalungkan tangannya dileher Yoongi dan sekarang memasukkan lidahnya kedalam mulut Jimin, lidah Yoongi ditarik kencang oleh Jimin namun bukannya marah malah Yoongi menyukainya, Jiminnya sudah kembali.

"Hyung darimana saja kau?"

"Lepaskan Joon!"

"Hyung kenapa setiap kau pulang kau selalu bau sperma?"

"Lalu kenapa? apa urusanmu?"

"Aku bingung hyung jika kau benar benar mencintainya dan pilih dia maka aku akan pergi."

"Pergi kemana kau?"

"Ke luar negeri."

Jin diam sungguh kenapa ia tak suka mendengarnya dan apa apaan Namjoon bilang barusan kenapa ia harus memilih salah satu?

"Hyung jujur aku tak bisa melepasmu karena mungkin aku lebih baik mati."

"NAMJOON!" Jin hampir saja menampar Namjoon namun ditahan oleh Taehyung.

"Cukup hyung kau membuat hatinya hancur! jika kau memilih wanita itu tak perlu kau sakiti fisik Namjoon hyung!"

Kata kata Taehyung menampar kesadaran Jin. Lalu apa yang harus Jin lakukan sekarang tujuan dia mencintai So Hyun adalah melupakan cintanya dengan adiknya sendiri itu aib.

Namjoon frustasi dan menjadi pendiam makanya Hoseok selalu datang menemani kadang sampai menginap juga dirumah Namjoon. Itu semua Taehyung yang memohon agar kakaknya tak sedih.

Esoknya mereka berlima sedang berkumpul dan sarapan pagi.

"Joon kau yakin mau pergi? tapi kuliahmu baru mulai nak.."

"Kapan kau pergi nak? semua surat surat sudah kau urus?"

"Sudah. Hanya tinggal jalan saja minggu depan."

TRING!

Jin menjatuhkan sendoknya lalu pergi ke atas sepertinya hari ini ia membolos magang. Semua melihat namun Taehyung cukup tahu untuk menganalis bahwa Jin juga tak ingin Namjoon pergi.

















TBC

Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang