20. END

16 0 0
                                    







Ciiiiiitttt

DUBRAK!

So Hyun tertabrak mobil hingga terpental sementara Jin menyaksikannya hingga terpatung ditempat. Seluruh badannya tak bisa bergerak hanya matanya saja yang mengeluarkan air mata.

Deg

Deg

Deg

"AAAAAAAAAAAA..."

Kini di pemakaman Jin sendiri di batu nisan bernamakan Go So Hyun, wanita cantik profesi model dan calon istrinya yang tengah mengandung calon anaknya. Tubuh Jin diguyur hujan hingga basah sampai seseorang memayunginya agar tak kehujanan.

"Hyung kau bisa sakit kalau kehujanan."

"Biarkan aku sakit Joon kalau perlu biarkan aku mati!"

"HYUNG!"

Jin menempis payung Namjoon dan membiarkan keduanya basah oleh hujan. Jin menangis dan Namjoonpun menangis membiarkan Jin disana sendirian.

"Astaga hyung kenapa kau sampai kehujanan?"

"Hyung.."

"Mana Jin hyung? apa dia mau di makam terus? minggir hyung aku mau menamparnya!" kata Taehyung.

"Jangan Tae.. biarkan dia sampai tenang. Kita tunggu saja sampai dia sendiri yang mencari kita."

Setiap jari Jin selalu pergi ke makam dengan membawa bunga dan berlarut larut sampai tertidur ia di makam sampai bermimpi So Hyun menyuruhnya pulang dan jodohnya sudah berhenti ia menyuruh Jin untuk move on dan menjalani hidup dengan baik dan So Hyun ingin agar Jin kembali dengan Namjoon tapi apa maksudnya bukankah mustahil dan berdosa pacaran dengan adik kandung?

Jin pulang kerumah ia melihat semua keluarganya menatapnya hingga sang eomma memeluknya sambil menangis.

"Putraku kau sudah pulang nak..."

Entah air matanya menetes begitu saja dan ia melihat semuanya tersenyum ke arahnya bukan tatapan kebencian seperti kemarin kemarin.

Jin habis mandi dan berpapasan dengan Namjoon, namun Namjoon ingin lewat tangannya diraih oleh Jin.

"Joon.. aku minta maaf."

"Aku sudah memaafkanmu hyung" Jin terkejut betapa mulianya hati adiknya mungkin jika itu Taehyung mustahil akan memaafkannya.

"Aku kembali padamu."

"Jangan dipaksakan hyung aku sudah terbiasa."

"Aku tak memaksa diriku tapi So Hyun sudah menyadarkan diriku bahwa semesta sudah memisahkan kita."

"Maafkan aku Joon."

Namjoon mendekati Jin dan mengelus bibirnya yang tebal. Bibir yang selalu jadi candunya dan bibir yang pertama ia cumbu.

"Mungkin sudah waktunya semesta mempermainkan kita yang saudara kandung tapi melakukan dosa."

Mereka berciuman didepan kamar mandi tak perduli kedua orang tuanya melihat namun malah Taehyung yang lewat.

"Bisakah kalian minggir? aku mau mandi!"

Pintu kamar mandi dibanting oleh Taehyung membuat 2 sejoli ini tertawa bersama melihat adik bungsunya yang iri.
















Jodoh, dia tidak akan pergi saat kita mulai melangkah kearahnya.
( Namjoon)

Maut, dia tidak akan pergi meski kita berusaha untuk menghindarinya.
( So Hyun)

















Finally finish juga....
Mungkin kurang seru cerita ini jadi cukup sekian dan terima kasih yang sudah vote.
















END




















Boy In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang