Lima

704 57 2
                                    


Helloo semua!!! (^_^)
Happy Reading, and Vomment Juseyoo~
-Pion

•OFS•


Pagi ini berbeda dari biasanya, Suhyeok menatap pintu rumah Cheongsan dari jauh. Ia cukup sadar diri untuk tidak mengganggu kehidupan Cheongsan dulu. 

Ia berjalan lesu tanpa ekspresi menuju sekolah. Tak sekali ia dinasehati orang lain jangan bermenung sambil berjalan, tetapi Suhyeok tak memiliki waktu untuk membalas. 

Teng teng teng

Suhyeok terlambat, untungnya guru belum masuk untuk mengajar. Kebiasaan buruk guru yang sangat disukai murid. 

"Kau terlambat. Hey ada apa dengan wajahmu? Sangat datar dan jelek"

Pertanyaan Minjae tak digubris oleh Suhyeok, tentu saja Minjae kesal. Tak lama guru tiba dan memulai pelajaran. 

Selama jam pelajaran berlangsung, Suhyeok tidak mendengarkan penjelasan. Ia masih memikirkan Cheongsan, apakah pria itu  baik-baik saja sekarang? Apakah tubuhnya sakit? Terlalu banyak pertanyaan yang ada di benak Suhyeok. 

"Hahh.." Suhyeok mendesah pelan sambil memandang kosong buku tulisnya. 

Minjae yang melihatnya sedikit heran, Suhyeok memang anak yang jarang menyimak penjelasan di kelas, namun pria itu tak pernah se pendiam dan se menyedihkan ini. 

"Apa kau ada masalah dengan Cheongsan?" Remaja bermarga Jung itu berbisik pada Suhyeok. 

Mendengar nama Cheongsan, Suhyeok langsung menghadap ke arah teman sebangkunya itu. Minjae cukup terkejut dengan pergerakan Suhyeok yang tiba-tiba. 

"Apa yang kau lakukan padanya, lagi"

Suhyeok kembali menatap kosong buku tulisnya di meja. Minjae kini tahu betul apa alasan besar yang membuat teman sebangkunya itu tampak sangat berbeda hari ini. 

Suhyeok mengambil pensil dan menceritakan semuanya pada kertas agar tidak ada satupun orang yang mendengar cerita tersebut. Tanpa satu kata pun, Suhyeok menggeser kertas berisi tulisan panjang ke meja Minjae. 

"Wah, kau memang brengsek Lee Suhyeok. Jika aku adalah Cheongsan, maka sekarang kau sudah tidak sekolah lagi"

Dengan cepat Minjae menghapus tulisan panjang yang telah selesai ia baca agar tak ada yang bisa mengetahui cerita temannya itu. 

   Mendengarnya, Suhyeok semakin dingin. Diliriknya Minjae dengan tatapan tajam membuat teman sebangkunya itu sedikit menyengir. 

   “Tak pa, aku tahu kau bisa" Semangat Minjae menepuk pelan bahu Suhyeok. 











"Dimana Cheongsan?" 

Sepulang sekolah, Suhyeok langsung mencari Cheongsan ke kelasnya. Suhyeok sudah tidak tahan lagi untuk tidak bertemu dengan orang yang ia cintai itu. Sudah cukup dengan Suhyeok yang bersudah payah memaksakan dirinya untuk tidak mengunjungi kelas Cheongsan saat jam istirahat tadi. 

Teman sekelas Cheongsan mengatakan bahwa Cheongsan tidak hadir hari ini. Hal ini sungguh membuatnya khawatir, sangat takut hal buruk terjadi pada Cheongsan. 

Tak tak tak tak

Dengan cepat Suhyeok berlari pulang menuju ke rumah Cheongsan. Persetan dengan masalah yang sedang mereka alami, Suhyeok harus memastikan kondisi Cheongsan sekarang. 

Saat tiba, tanpa berpikir panjang Suhyeok mendobrak pintu rumah Cheongsan yang jarang dikunci itu dengan keras. 

Kosong. Rumah itu seperti tak berpenghuni, lampu ruangan juga tidak ada yang hidup. Apakah Cheongsan tidak dirumah? 

Our Feelings ( Su Hyeok - Cheong San / HyeokSan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang