Sepuluh

834 48 1
                                    


Helloo semua!!! (^_^)
Happy Reading, and Vomment Juseyoo~
-Pion

OFS


"Maafkan aku!"

Cheongsan membungkuk beberapa kali pada Nayeon. Ia menyesali dirinya yang pernah salah paham akan hubungan wanita tersebut dengan Suhyeok. 

Mereka sekarang ada di rooftop, Cheongsan mengajak Nayeon untuk berbicara. 

Cheongsan juga akhirnya tahu bahwa Nayeon selama ini membantunya menyadari perasaannya pada Suhyeok. 

Nayeon dengan panik mengembalikan tubuh Cheongsan menjadi kembali tegak. "Hei, santai saja"

Lagipula, Nayeon turut bangga dengan dirinya sendiri. Wanita itu bisa menyatukan dua sejoli yang berselisih itu kini menjadi lebih dekat. Ia sudah menganggap Suhyeok dan Cheongsan seperti saudaranya sendiri. 

Cheongsan masih malu dengan dirinya sendiri, menggaruk-garuk tengkuk lehernya yang sebenarnya tak gatal. 

"Mari berteman baik setelah ini, Nayeon" Cheongsan memajukan tangan kanannya yang dengan cepat diambil oleh Nayeon. 

Tentu saja wanita cantik itu mau. Berteman dengan pria semanis Cheongsan, siapa yang menolaknya! Nayeon menganggukkan kepalanya senang sambil menyengir menghadap Cheongsan. Mereka tertawa bersama setelahnya. 

Srett

"Jangan menyentuh pacarku sialan"

Tubuh Cheongsan sedikit terhuyung kebelakang disaat pinggangnya diraih tangan besar berkulit tan itu. Tautan tangan mereka terlepas begitu saja. 

"Kau juga, tak boleh mengumpat pada wanita sialan!" Cheongsan memandang Suhyeok kesal dan menjentik dahi pria itu pelan.

"Akh, iya maafkan aku" bibir Suhyeok kini seperti semangka terbalik. Tangannya semakin memeluk pinggang Cheongsan dengan sangat erat.

Nayeon yang melihat adegan itu muak, matanya berputar ke atas tanda jengkel. Suhyeok begitu posesif pada kekasihnya, sial. Segera meninggalkan tempat itu setelah berkata "Lihat saja, aku akan mencari pacar!"

Suhyeok yang mendengarnya cukup tidak peduli, orang mana yang ingin berkencan dengan wanita tak tahu malu sepertinya. Ada-ada saja. 

Setelah pintu menuju rooftop tertutup rapat, Cheongsan berbalik menghadap Suhyeok. "Ya! Kenapa kau tidak memberitahuku tentang Nayeon?" Jika saja Suhyeok memberi tahunya dari awal, ia tak akan semalu tadi. 

Mendengar kekesalan kekasihnya itu, Suhyeok tertawa gemas. Dicubitnya hidung kecil Cheongsan. Ia sengaja tidak memberi tahu Cheongsan, ingin melihat bagaimana pria cantiknya itu cemburu. Sangat menggemaskan. 

Cheongsan merasa geli dengan hidungnya yang dicubit pelan. Sudahlah, tak ada gunanya memarahi Suhyeok yang tak pernah serius menanggapinya. Kakinya melangkah menuju tepi gedung. 

Pemandangan dari atas sangat indah, angin mengembus melewati Cheongsan membuat poninya bergerak sesuai arah angin. Matanya tertutup menikmati sejuknya udara. 

"Cantik. Kau sangat cantik..." Suhyeok memeluk perut Cheongsan dari belakang, meletakkan dagunya di bahu Cheongsan. 

"Biarkan aku memelukmu seperti ini hanya sebentar" Pria dibelakangnya mengeratkan pelukan di perutnya saat Cheongsan mulai kesal dan berniat berbalik. 

"Memeluk? Ya, kau sudah menusukku dengan suatu benda yang mengeras dibawah sana" Cheongsan menatap langit didepannya datar, sepertinya pria itu tahu apa yang sebentar lagi terjadi. 

Suhyeok terkekeh kecil mendengarnya. "Oups, aku ketahuan" Membalikkan badan Cheongsan dan langsung melahap bibir si cantik. Tangan Cheongsan menggantung di leher Suhyeok. 

Our Feelings ( Su Hyeok - Cheong San / HyeokSan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang