Sembilan

729 42 2
                                    


Helloo semua!!! (^_^)
Happy Reading, and Vomment Juseyoo~
-Pion

OFS


*Flashback*

"Akh!" Kaki mereka berhenti untuk sesaat. Nayeon meringis entah kenapa.

"Ada apa" Suhyeok bertanya pada wanita yang kini sedang mengucek-ngucek matanya sendiri. Sepertinya matanya sedang kemasukan sesuatu.

Suhyeok bukan orang yang jahat, pria itu segera menghembuskan mata Nayeon berkali-kali saat wanita itu meminta tolong agar sakitnya berkurang.

Kleng

Bunyi sebuah kaleng yang terjatuh agak jauh dari mereka terdengar, Suhyeok melihat sekitar. Tak ada siapa-siapa disana.

"Terimakasih, apa yang kau lihat?" Nayeon mengedip-ngedipkan matanya yang memerah mengikuti arah pandang pria didepannya. Untungnya sakitnya sudah banyak berkurang berkat Suhyeok.

"Tidak ada, ayo" Suhyeok menggeleng dengan kepala yang masih menatap arah bunyi tadi. Mereka melanjutkan perjalanan.







Suhyeok kini sedang berjalan sendiri menuju kamar mandi. Tak sengaja maniknya melihat Cheongsan dengan mata sembab berjalan sendiri juga entah kemana.

Tubuh Suhyeok secara tak sadar membuntutinya diam-diam. Pria itu masuk kedalam gudang olahraga.

"Apa yang ia lakukan disana?" Suhyeok bergumam pelan dengan tubuh yang bersembunyi di belakang pohon. Ia tak boleh melakukan hal ini bukan? Cheongsan akan risih jika tahu kelakuannya.

Suhyeok berbalik arah kembali menuju kamar mandi, setelah beberapa menit berjalan pelan. Dengan cepat ia berlari kembali masuk kedalam gudang, hatinya sangat khawatir tentang Cheongsan.

*Flashback End*










"Aku menangisi hal yang tidak penting!" Cheongsan menutup wajahnya dengan siku malu setelah mengetahui kebenaran yang ada. Pria itu kini lagi-lagi seperti manusia berkepala tomat, sangat merah.

Suhyeok yang melihat Cheongsan kini sangat merasa gemas, banyak kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Tangannya menarik salah satu tangan Cheongsan, membawanya turun menyentuh area vitalnya yang kini sudah membengkak.

Pria yang berdiri menatap Cheongsan seperti anak anjing yang meminta pertolongan. "Bantu aku.."

Cheongsan tak menolak, kepalanya mengangguk pelan. Tak hanya Suhyeok yang ingin sekarang, dalam lubuk hati yang terdalam Cheongsan juga ingin melakukan itu.

Melihat gerakan kepala Cheongsan yang memberi lampu hijau, Suhyeok segera membuka ikat pinggangnya. Mengeluarkan miliknya yang berukuran tak biasa dengan urat yang terlihat disana.

Ia mengocok kebanggannya sendiri dengan tangan kecil milik Cheongsan, disandarkannya kepala ke bahu pria didepannya.

"Ahh annhh"

Suhyeok tak tahan lagi untuk tidak mendesah atas kenikmatan yang diberikan Cheongsan padanya. Kepalanya sangat pusing sekarang, hasratnya sudah mencuat. Ia tak ingin diam, dengan kebanggannya yang kini masih terkocok oleh Cheongsan. Ia menjilat, menggigit, dan menyesap kuat leher Cheongsan hingga kini leher putih itu berjejak kemerahan.

"Mmmhh Suhyeok"

Desahan indah keluar dari bibir Cheongsan, hal itu membuat Suhyeok gila. Dengan cepat pria itu membuka ikat pinggang milik pria didepannya. Cukup dengan permainannya, kini ia akan memakan hidangan inti miliknya.

Our Feelings ( Su Hyeok - Cheong San / HyeokSan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang