Episode 06

5 1 0
                                    

Vote ya ya....

••••

Pagi ini keempat cowok anaknya papa haris terpaksa harus jalan kaki ke kampus sebagai hukumannya, tapi untungnya jarak rumah ke kampus university school itu dekat.

Tubuh mereka bercucuran keringat, baru saja mandi udah bau oleg keringat, apalagi luka luka mereka belum sembuh.

"Ada halte, naik bis aja yu capek". Ngeluhnya iqbal yang tidak di dengar oleh ketiga sodaranya, mereka terus berjalan santai, iqbal berdecak kesal lalu berjalan menyamai langkah mereka.

Di tengah tengah perjalanan drt..drt..drt.. suara hp kalandra bergetar, diapun berhenti mengecek ponselnya lalu dia melihat pesan mengambang itu dari papanya dia pencet pesan itu dan membacanya.

[Papa Har]
Papa pesenin taxi buat kamu
Jangan geer dulu.
Kamu jemput kaluna di RS
Dan ingat ini hanya kamu jangan bawa ketiga sodara kamu
Paham!!

[Kalandra]
Paham pa

Kalandra menutup ponselnya lalu menatap ketiga sodaranya yang sedang mentapnya balik. Tiba tiba saja ada taxi berhenti di hadapan mereka dan kaca mobil itu terbuka menampakkan supirnya.

"Dengan kalandra maheswara?". Tanyanya menatap kalandra, dia sendiri mengangguk.

"Gue duluan di disuruh papa". Kalandrapun masuk ke taxi tersebut.

Setelah taxi itu berjalan pergi, mereka mematung "sumpah kenapa papa peduli banget sama kalandra mulu sih". Ucap janu kesal dan iri.

"Jangan salah paham dulu, kita nanti tanyain sama alan siapa tau dia suruh jempur kaluna". Iqbal mencoba berfikir positif bahwa papanya tidak pilih kasih.

Radit dan janu menghela napas panjang lalu melanjutkan perjalanannya, di ikuti iqbal di belakang.

▪︎▪︎▪︎▪︎

Sampai di depan gedung RS, tampak kaluna yang sedang menunggu di gerang rs tersebut, setelah tau itu taxi yang berisi kalandra, kaluna masuk dan duduk di samping kalandra.

"Papa udah cerita, motor kamu di sitakan?".

Kalandra menatap kaluna kaget "kamu?".

Upss kaluna salah nyebut, pipinya memerah malu "mak..maksud gue , lo gitu , sorry" . Ucapnya gelagapan. Kalandra diam diam tersenyum merasa gemas kaluna salah tingkah gini.

"Gimana bokap lo ada perubahan?".

Kaluna menggeleng matanya berubah sendu "belum sadar juga". Sangat sulit baginya hanya menyebutkan tiga kata itu, dia pengen berkata ayahnya udah sadar, tapi kenyataannya terbalik.

Kalandra mengusap punggung tangan kaluna lembut, kaluna sendiri menoleh kaget, dari kemarin malam perlakuan kaluna sangatlah berbeda.

"Sabar ya, gue yakin bokap lo pasti sadar sore ini".

"Emangnya lo pramal?".

"Bukan sih". Kalandra tekekeh kecil, baru kali ini kaluna melihat seorang kalandra tersenyum, yang biasanya dingin, ini tiba tiba jadi mencair gini esnya, kayak bukan kalandra yang di kenal.

"Sambuk pengamannya di pake, kalo tiba tiba supirnya ngerem mendadak gimana?".

Kaluna melongo kalandra ngomong panjang? serius?

KALANDRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang