.
.
.
.
.
.
."Ck, gue mau bawa pacar gue. Gue mau beduaan sama dia. Jadi lo pulang aja duluan, oke?"
'Hah? ....Apa? ....Gimana?'
"GAK BOLEH!"teriak Jeongwoo
"Hah? Lo ngomong apa barusan?"
'Eh? Eh?! Ehh!!! Dari mana keberanian itu muncul?! Gila aja lo Park Jeongwoo!!'
"Eh gakkk maksudnya. Eeee Bu wali kelas gak ngizinin gue pulang sebelum lo selesain hukuman lo, eee dan juga dia minta gue sendiri yang antar kertasnya ke kantor, jadi gue gak bisa pulang duluan"dusta Jeongwoo untuk menyelamatkan nyawanya.
"Ck, susah banget sih mau sendirian doang" gumam Haruto. "Yaudah terserah, toh lo cuma Beta biasa, jadi gue gak perlu terganggu dengan feromon menjijikkan omega. Ada bagusnya juga lo jadi Beta"
'Hah? Apa?'
"Gue cabut"
Setelahnya Si kampert Watanabe itu benar-benar pergi dari sana. Perasaan lega Jeongwoo karena terbebas dari serangan maut dan kesal karena ucapan si Enigma itu bercampur menjadi satu.
"Hahh setidaknya gue masih bernafas. Bodo amatlah sama apapun yang dia ucapin. Toh gak ada yang salah juga, gue memang beta dan gue suka. Lebih baik gue buru-buru sebelum telat kerja part time"
Jeongwoo juga pergi meninggalkan kelas itu. Tak lupa sebelumnya menyerahkan kertas catatan itu diruang guru.
-///-
"Jeongwoo tolong antarkan pesanan delivery yang ini ya"ucap pemilik resto tempat Jeongwo bekerja.
"Baik paman"sahut Jeongwoo.
Jeongwoo menghentikan kegiatan mengupas bawangnya dan bersiap untuk mengatar makanan delivery kembali.
"Ini pesanan terakhir malam ini. Ada tiga pesanan. Seperti biasa kalo sudah selesai kamu boleh langsung pulang"ucap pemilik toko.
"Siap paman, saya berangkat"
"Hati-hati"
Jeongwoo mulai mengayuh sepeda miliknya. Menysusri jalanan malam kota Seoul yang indah dan penuh cahaya. Dia pergi dari satu rumah kerumah lainya. Hingga dia sudah sampai dirumah pemesan terakhir.
"Akhirnya pesanan terakhir"
Jeongwoo mendongak ke atas melihat betapa besar dan mewah gedung apartement didepanya.
"Wuahh mewah banget nih gedung. Pasti cuma konglomerat yang bisa tinggal disini. Andai sekaliii aja gue bisa tinggal di apartement kayak gini. Besok kiamatpun gue gak papa. Eh mulut!"Jeongwoo menampar pelan mulutnya sendiri karena bicara ngawurnya.
Setelah bergumam tak jelas, Jeongwoo mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung. Jeogwoo menaiki lift untuk staf karena ia bukan pemilik aprtemen disini, dia hanya pengantar makanan. Lift VIP hanya untuk pemilik apartement saja.
"Lantai 5 nomor 9 ah benar yang ini"
Jeongwo menekan bel nya beberapa kali. Hingga akhirnya sang pembeli keluar dari apartemen-nya.
Jeongwoo menjalankan SOP-nya sebagai pengantar makanan. Tersenyum dan menyerahkan pesanannya.
"Pesanan anda tu, ...aann"
'Anjir si Enigma?!'
"Ini uangnya"ucap Haruto begitu saja sembari memberikan uangnya
"Hah? Oh iya terimkasih atas pesanannya, silahkan pesan lagi"ucap Jeongwoo lalu membungkuk dan beranjak pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Omega[Hajeongwoo]
RomanceSeorang Beta dirubah menjadi Omega tanpa keinginannya oleh seorang Enigma Bagaimana kisah selengkapnya? Cek it out... Hajeongwoo Hanya karangan penulis Fiksi 21+! Bocil? Jauh²!