Anda dibawah 18thn? KELUAR!
Hehe lanjutt.
.
.
.
.
."Baiklah, siapa yang pesan dengan buru-buru begini. Apartement Treasure lantai 5 nomor 9?"
'Eh? Bukanya ini alamat apartement-nya Haruto?'
"Berati dia tidak sakit. Buktinya dia malah pesan Ayam bumbu sebanyak ini. Terus, kalo gak sakit kenapa dia gak sekolah?"
"Hahh bodo amatlah. Dia pesan pengiriman kilat, jadi harus segera diantar"
"Saya berangkat paman"
Jeongwoo mengayuh sepedahnya dengan perlahan. Sepertinya ini jam pulang kerja orang dewasa, jalanan penuh dengan mobil dan pejalan kaki. Jeongwoo sedikit susah menaiki sepedahnya.
"Akhirnya sampai juga"ucap Jeongwoo saat telah sampai didepan pintu apartemen Haruto.
Jeongwoo hendak menkan bel apartement Haruto.
'Tunggu dulu, gue harus panggil apa? Haruto? Tuan? Tapi kan katanya sudah berteman, tapi tetap aja SOP harus dilakukan'
"Baiklah"
Jeongwoo menekankan bel apartement Haruto. Tak menunggu lama pintu besar itu langsung terbuka bersama dengan Haruto yang sudah dua hari tidak dilihat Jeongwoo.
"Pesanan anda tu-"
Ucapan Jeongwoo terpotong karena mendadak Haruto menarik lengan Jeongwoo masuk kedalam apartemennya.
Kuat sekali tarikan itu, bahkan Jeongwoo langsung tertarik begitu saja. Jeongwoo yakin tarikan ini akan membekas di pergelangan tangannya.
"Haruto ada apa?"tanya Jeongwoo bingung.
Namun bukanya menjawab, Haruto malah masih terus menarik Jeongwoo lebih masuk kedalam.
Perasaan Jeongwoo mulai tidak enak. Sepertinya ada yang tidak beres.
"Lepas Haruto!"seketika tarikan itu terlepas.
"Lo kenapa sih?"tanya Jeongwoo.
Namun Haruto malah kembali menarik Jeongwoo. Jeongwoo langsung tertarik seperti tadi. Hingga terlihat sebuah pintu putih besar yang bukan lain adalah kamar Haruto.
"Haruto lepas! Lo kenapa sih?!"
Tak bisa, tarikan itu dua kali lebih kuat daripada yang tadi. Jeongwoo tak bisa melepaskannya.
Haruto membuka kamar itu dan langsung membanting Jeongwoo diatas ranjang besar miliknya. Saking kuatnya, bahkan kotak ayam yang Jeongwoo bawa sudah mental entah kemana.
"Akhh lengan gue"ringis Jeongwoo.
Haruto mengunci kamar itu. Jeongwoo bingung dengan sikap Haruto. Sebenarnya ada apa?
Haruto berjalan kearah Jeongwoo dengan tatapan errr penuh nafsu?Haruto juga mulai melepas kausnya dan sedetik kemudian mulai menindih badan Jeongwoo.
"Awhh lo berat anjir! Kenapa sih?!"protes Jeongwoo yang masih tak dapat memahami situasi.
Cup!
Mata Jeongwoo melebar seketika. Bibir Haruto tiba-tiba menabrak bibirnya. Tanpa aba-aba Haruto langsung meluamat bibir atas dan bawah Jeongwoo, tak lupa dengan terburu-buru memasukan lidahnya untuk beramain dengan lidah milik Jeongwoo.
Jeongwoo tak bisa menolak lumatan-lumatan itu. Jeongwoo mencoba mendorong tubuh Haruto tapi tak bisa. Manusia diatasnya ini bahkan tidak bergeming secentipun.
Haruto menyudahi ciumannya. Namun kini bibirnya malah turun untuk menjelajahi leher bersih Jeongwoo dan tak lupa memberi beberapa tanda kepemilikan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Omega[Hajeongwoo]
RomansaSeorang Beta dirubah menjadi Omega tanpa keinginannya oleh seorang Enigma Bagaimana kisah selengkapnya? Cek it out... Hajeongwoo Hanya karangan penulis Fiksi 21+! Bocil? Jauh²!