Rewrite The Dream : Prolog

75 6 5
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Rise kembali lagi ke WP dengan cerita baru berjudul 'Rewrite The Dream'.

◉⁠‿⁠◉

Malam mulai menghilang dan kini berganti dengan cahaya pagi yang terang memasuki kamar seorang gadis melalui jendela kamarnya.

Dia Hagita Ankara, seorang gadis yang masih duduk di bangku kelas 12 Sekolah Menengah Atas. Pagi-pagi sekali ia sudah bersiap-siap untuk ke sekolah.

Pukul 06.15 gadis itu sudah siap berangkat ke sekolah dengan Vespa Matic ungu muda kesayangannya, tidak lupa dengan helm bogo berwana senada yang bertengger dikepalanya.

Diperjalanan, pikirannya berkelana. Ucapan Ibunya tadi pagi sukses membuatnya bingung dan sedih.

"HI itu gak pasti, kamu ambil jurusan F-KIP Bahasa Inggris aja."

"Dengar yang Ibu bilang."

Ucapan itu berawal dari saat sarapan pagi, Ibu menanyakan perihal jurusan yang akan diambil oleh Hagita. Hagita menjawab ia ingin mengambil jurusan Hubungan Internasional, Ibu menolak dan berakhir menyuruhnya mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

Hagita merasa ia tidak pernah memilih sendiri sekolah lanjutannya karena sedari kecil sekolahnya selalu diatur oleh sang Ibu. Mulai dari TK sampai sekarang SMA ia bersekolah ditempat yang dipilihkan Ibunya.

Hagita tau seorang Ibu pasti akan memilihkan yang terbaik untuk anaknya, tapi tidak untuk memaksakan kehendaknya. Jika dulu Hagita belum bisa memilih sekolah yang bagus untuknya, tidak apa-apa Ibu yang memilihkan. Tapi sekarang Hagita sudah beranjak dewasa, ia sudah tahu yang terbaik untuknya juga.

Apalagi selama 3 tahun di SMA, Hagita cukup aktif diberbagai kesempatan. Seperti menjadi sekretaris OSIS, mengikuti olimpiade, lomba esai, menulis, menjadi moderator bahasa asing di acara sekolah, dan masih banyak lagi.

Semua itu Hagita lakukan untuk mengasah dirinya agar layak mengambil jurusan impiannya yaitu Hubungan Internasional.

Namun, mengingat Ibunya adalah orang tua tunggal. Hagita bisa memaklumi sikap Ibu padanya.

Saking larutnya dalam lamunan, Hagita tidak sadar ia sudah sampai didepan gerbang sekolahnya.

Ternyata benar kata orang-orang. Cewek bawa motor sambil melamun aja bisa nyampe rumah, lah cowok ketawa dikit langsung masuk got.

Ruangan bertuliskan 'Kelas XII IPA 1' menjadi tujuannya. Mengingat hari ini adalah hari Rabu, langsung ia menyambar sapu lantai yang terletak di sudut belakang ruang kelas dan segera menyapu.

Seorang gadis datang dan menepuk pundak Hagita. "Anjay, pagi-pagi udah beberes aja." Ucap Gina-teman sebangku Hagita, yang baru datang.

"Jodoh Nam-joon mah demen beberes, biar ntar pas nikah sama Nam-joon enggak perlu beberes lagi kaya sekarang." Hagita menanggapi.

Army? Jawabannya, iya. Hagita adalah salah satu Army alias penggemar dari boygroup terkenal, BTS. Pimpinan boygroup tersebut adalah bias kesayangan Hagita sejak usianya 9 tahun. Sungguh penggemar yang setia.

"Iya tuh, mana beliau lagi jadi hallo dek," jawab Gina.

"Kalau beliau yang satu itu mah gue yang hallo bang, Haha!" Hagita terkekeh geli seusai berucap.

Rewrite The DreamWhere stories live. Discover now