part 14 (clarina)

1.9K 91 8
                                    

Happy reading

"Baku hantam part 2 akan dimulai" gumam mereka semua

Dan yah clarina dan bara mulai baku hantam, mereka semua panik apalagi para maid yg melihat kejadian ini. Galen dan geo malah asik makan camilan dan menonton aksi baku hantam, dava dan rendi panik mereka ingin memisahkan tapi takut terkena pukulan dari mereka

"MATI AJA LO SIALAN, MUAK GUE LIHAT LO" teriak bara saat mencoba meninju clarina

"LO AJA YG MATI GOBLOK, GUE PUN MUAK LIAT MUKA JELEK LO" balas clarina, ia menghindari pukulan bara

"DASAR ANAK SIALAN, GUE BAKALAN ADUIN INI KE DADDY" bara menahan sakit saat rambutnya dijambak oleh clarina, rasanya kulit kepalanya akan copot.

"CIH MAEN NGADU, LAGIAN GUE GAK TAKUT SAMA TUA BANGKA SIALAN" clarina melampiaskan emosinya ke bara, clarina heran dengan reaksi tubuhnya sekarang kenapa dia terlihat emosi saat clarina dulu mendapatkan siksaan dari keluarganya.

"Dav lo pisahin clarina gih, kasian bara mukanya udah bonyok bonyok" ucap rendi saat bara sepertinya sudah pasrah menerima pukulan dari clarina. Dava mengiyakan ucapan rendi, lalu dia menghampiri clarina dan memeluknya dari belakang.
"Shtt, udah jangan berantem lagi" bisiknya.

Clarina tersentak saat dava memeluknya dari belakang, ia menoleh kesamping untuk melihat siapa yg memeluknya dan ternyata si dava yg memeluknya. Clarina langsung saja melepaskan pelukan dava dan menendang nunut dava, mendapat tendangan dari clarina dava langsung saja berteriak kesakitan.

"Aahkk anjing, sakit banget bangsat. Emang clarina babi" umpat dava, tau gitu mending dia ga usah misahin clarina dan bara.

"Mampus, suruh sapa lo meluk meluk gue dari belakang" ketusnya. Dipikirnya ia bakal baper sama perlakuan dava, ya nggak lah njing. Clarina mengusap wajahnya kasar sungguh penampilan dia ini sudah seperti gembel, lebam yg tadi aja belum diobati ini malah nambah lagi.

Sedangkan bara terkapar lemah, disini bara yg lebih parah daripada clarina. Gio dan galen memapah bara kekamarnya, rendi mengambil kotak P3K untuk mengobati bara. Dava ingin mengobati wajah clarina tetapi clarina menatapnya sangat tajam dan ntah kenapa itu membuatnya sedikit takut.

Dava menarik tangan clarina paksa, lalu ia mendudukan nya disofa. Clarina mencoba melepaskan cengkeraman dava ditangannya tapi tidak bisa dan akhirnya ia pasrah saat ia di dudukan di sofa.

"Diem, gue mau ngobatin lo" peringat dava, dia mengobati wajah clarina dengan lembut, sejenak mata mereka saling beradu pandang. Dapat dilihat wajah clarina sangat cantik tanpa menggunakan make up, pandangan dava terfokus pada bibir clarina yg mungil dan semerah cerry.

Clarina melihat arah pandang dava kebibirnya langsung saja menabok kuat pala dava.
"Anjir, mesum banget lo liat bibir gue" kesalnya

Dava yg ditabok kepalanya merasa pusing, tabokan clarina ga main main rupanya.
"Sakit banget njirr, lo bisa ga sih ga usah nabok kepala orang" marahnya.

"Lagian salah lo juga, napa lo liat bibir gue sampai segitunya. Lo pasti mau cipok gue kan" tudingnya

"Gak ya, omongan lo bisa ga gausah frontal kali" kesel dava, baru kali ini clarina frontal sekali kepadanya. Dava akui bahwa dia tadi sempat tergoda dengan bibir clarina

"Kagak, udahlah gue mau kekamar dulu, dan makasih ya lo udah ngobatin gue" ucap clarina, saat clarina ingin beranjak dari sofa tiba tiba dava menarik tangannya dan clarina terjatuh di pangkuan dava.

"Eh eh apaan sih njir, lepasin ga" protesnya. Tapi dava malah memeluk pinggangnya erat.

"Lo masih ada perasaan ga sama gue" tanya dava melihat wajah clarina yg nampak emosi saat dia memeluknya.

Transmigrasi Kiara & LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang