003 || SMA ANGKASA

87 32 5
                                    

"setiap pertemuan akan ada perpisahan, dan di setiap perpisahan pasti ada kenangan"
-IM-

ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

Seorang gadis cantik dengan rambut hitam nan panjangnya kini tengah mengendarai motor sport miliknya dengan kecepatan tinggi tanpa takut bahwa mungkin akan terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis cantik dengan rambut hitam nan panjangnya kini tengah mengendarai motor sport miliknya dengan kecepatan tinggi tanpa takut bahwa mungkin akan terjatuh.

Dia Mavellda. Hari ini adalah hari pertamanya memijakkan kakinya di sekolah barunya. SMA Angkasa. Beberapa hari lalu dirinya dipindahkan ke sekolah tersebut karena ayahnya yang juga pindah rumah.

Setibanya disana sudah banyak siswa maupun siswi yang memenuhi koridor sekolah maupun kantin karena bel belum berbunyi. Setelah memarkirkan motornya ia langsung mematri langkahnya mencari keberadaan kantor guru.

Saat menyusuri koridor sekolah ia bertemu dengan seorang pria yang menurutnya tidak asing, pria itu berjalan dengan tiga sahabat nya yang berjalan dibelakangnya.

Ia mulai mengingat sesuatu, oh ayolah pria itu adalah pria yang hampir saja menabraknya semalam.

"Elthan," gumamnya pelan.

Mengedikkan bahunya acuh, ia lantas melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Banyak ucapan ucapan kagum atau bahkan nyinyiran yang terucap oleh mulut para siswi, ia pun hanya mengacuhkannya.

'anak baru kah? Cakep amat'

'cih sok cantik'

'spek bidadari ini mahh'

'kelas mana ya?'

'auranya Badas banget'

•••

Setelah selesai dengan urusannya di kantor guru ia pun diantar oleh salah satu guru perempuan dengan kacamata bulat di matanya. Bu Sulis namanya, ia mengampu mata pelajaran seni budaya.

Kini ia tiba di depan kelas dengan sebuah plang bertuliskan XI-IPA 1 yang berarti ia masuk di kelas unggulan. Terdiam sekejap di depan pintu, Bu Sulis memanggilnya untuk masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan dirinya.

"Masuk nak," ucap Bu Sulis.

Ia berjalan masuk tanpa menundukkan kepalanya sedikitpun, banyak pujian yang terlontar dari para penghuni kelas akibat pesonanya.

"Silahkan perkenalkan dirimu."

"Mavellda Indira Aldaraksa, call me Mavel," paparnya singkat.

ALGAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang