26

875 83 13
                                    

Maaf jika ada kata kata typo..
Selamat membaca...









































ARE YOU OKE?

DOR!

"HENTIKAN!!"

"TIDAK!!"

[Name] merasakan tidak terjadi apa apa kepadanya. Lalu ia membuka matanya.

Pupil mata [name] membulat, melihat orang yang berada di depannya. Blaze, solar, ice, gempa dan juga Yaya yang melihat itu kaget.

"[N-name]...."

"Kak... Araa.."

Araa tersenyum menatap adiknya. Araa melindungi [name], membiarkan dirinya terkena tembakan dari Taufan. Tembakan itu mengenai perut Araa.

Araa memuntahkan darah. Darah itu mengenai wajah [name]. Araa hendak terjatuh. Namun saat terjatuh [name] menangkap tubuh sang kakak.

"Kakak.. kenapa?..."

"Kenapa kakak melindungi ku..." Araa tersenyum lemah menatap [name].

"K-ka-kak... t-ti-dak.. m-mau.. k-ka-mu k-ke-napa.. n-na-pa..."

"D-dan.. k-kakak... T-tidak.. i-ingin... A-ad-ek.. k-ka-kak.. s-satu.. s-sa-tu-nya.. t-tia-da.."

"Tapi aku juga tidak mau kehilangan kakak!! Aku hanya punya kakak!! satu satunya keluarga ku!!!!" [Name] berteriak, air matanya mengalir di pipinya.

Araa menggeleng pelan. "K-ka-mu... Ma..sih.. a-da... Se-seorang... Y-yang... Me-mene... mani.. mu..." Araa mengangkat tangannya, lalu memegang wajah [name].

Araa menghapus air mata [name] "[n-name]... T-te-tap... Lah .. h-hi-dup..."

"K-ka-kak... m-me-nya... yangi... mu.."

Araa berguman dan tersenyum, lalu menutup matanya. Dan tangannya pun terjatuh.

"T-tidak!!"

"KAKAK!!!"

[Name] berteriak memeluk tubuh sang kakak sambil menangis. "Kakak!! Jangan tinggalkan aku!! Ku mohon!!"

"KAKAK!!!"

"TIDAK!!!"

Gempa menangis melihat itu. Dan saudaranya yang lain menunduk begitu juga Yaya. Halilintar menatap adegan itu dengan tatapan datar tanpa ekspresi. Tapi ia merasakan sesuatu yang aneh.

'ada apa dengan ku?' pikir halilintar.

'kenapa.. aku.. merasa menyesal?' halilintar melepaskan Yaya.

Taufan yang melihat itu diam. Sedangkan Daniel tersenyum puas.

Rey, Ying, thorn dan juga seorang pria tua bersama perempuan yang berdiri disampingnya. Mereka melihat kejadian itu.

"Terlambat... Kak... Araa.." Ucap Ying.

Rey menghampiri Araa dan [name], ia mendorong Taufan agar menyingkir. Taufan pun mundur menurunkan senjatanya.

Are You Oke? (Boboiboy X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang