20

585 62 4
                                    

Maaf jika ada kata kata typo..
Selamat membaca....





































ARE YOU OKE?




"Gempa"

"Apa pilihan mu"

"Aku...."

–––—

"Gempa"

"Apa pun masalah yang kamu hadapi tetaplah yakin... Ikuti lah kata kata hati mu..."

"Jika saudara mu melakukan hal yang salah dan kamu bertengkar dengan mereka dengan masalah itu, cobalah hentikan mereka sebisa mungkin."

"Gempa.... Apa pun yang terjadi tetap lah bersama [name] dan lindungi dia"

"Mama yakin... Kamu pasti bisa"

–––—

"Aku tidak menyetujuinya"

Semua orang yang berada di ruangan itu terdiam dan pandang mereka semua melihat kearah Gempa.

[Name] yang mendengar itu tersenyum.

"Apa maksudmu!?" Solar menatap tajam kearah Gempa.

"Apa kau tidak mendengarkan apa yang ku katakan? Aku tidak setuju" ucap Gempa.

Solar berdiri memukul meja di depannya, "Apa kau lupa apa yang dia perbuat!?" Ucap solar.

"Kalian hanya tertipu." Ucap Gempa lalu berdiri.

"Apa yang kau katakan?" Taufan menatap kearah gempa.

Gempa berjalan kearah Araa. Gempa menatap Araa tersenyum dan Araa membalas senyuman gempa.

Gempa berdiri di samping Araa, lalu dia menatap tajam kearah Yaya dan Daniel.

"Kalian tidak akan bisa mendapatkan projects ini." Ucap Gempa.

Yaya mendengar itu tertawa. "Hahahaha. Lucu sekali. Aku? Tidak mendapatkannya? Hahahaha."

Yaya menyeringai lalu menatap Gempa. "Gempa, Gempa... Apa kau lupa orang memegang penuh perusahaan keluarga mu?"

"Huh!?"

"Jika seseorang itu menyetujuinya, maka projects ini akan menjadi milikku sepenuh nya" ucap Yaya.

Gempa hanya terdiam menatap Yaya tajam, dia tau siapa maksud seseorang yang Yaya bicarakan.

Yaya berjalan kearah halilintar, lalu ia memegang pundak halilintar.

"Jadi hali, apa pilihan mu? Hmmm~" ucap Yaya sambil melirik kearah Gempa.

Halilintar hanya diam lalu ia melirik Yaya sekilas. "Lepaskan tanganmu dari pundak ku" ucap halilintar.

Yaya melepaskan tangannya dari pundak halilintar lalu tersenyum, "hehhh~ maafkan aku" ucap Yaya.

Halilintar menatap gempa dan Araa dengan tatapan dingin.

"Gempa. Aku sudah menduga kau akan menolaknya, dan aku sudah mengetahui apa yang kau lakukan selama ini"

Ucapan halilintar tidak membuat Gempa kaget, karena dia sudah mengetahuinya juga. Gempa hanya menatap halilintar dengan wajah datar.

"Apa pun yang kau tunjukkan sekarang semuanya akan sia sia saja, karena tidak ada bukti yang kuat bahwa [name] bukanlah pelaku yang membunuh mama kita."

Are You Oke? (Boboiboy X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang