03 - Pembicaraan dikantin

46 3 0
                                    

Sesampainya di sekolah ia bergegas menuju kelas dan menemui Zora untuk menceritakan tentang surat dari seorang misterius itu

Tapi setelah ia masuk kelas ternyata Zora belum berangkat, dan terpaksa ia harus menunggu sampai-sampai bel masuk berbunyi dan datangnya guru bahasa Indonesia.

"Assalamualaikum anak-anak" salam pak Budi guru bahasa Indonesia

"Wa'alaikum salam pak" jawab seisi ruangan

Tiba-tiba datang seseorang mengetuk pintu kelas dan mengucapkan salam pada pak Budi

"Assalamualaikum pak, maaf saya telat" salam Zora dengan panik karena dirinya sudah telat 10 menit

"Kenapa bisa telat?" Tanya pak Budi

"Tadi di jalan macet pak makanya lama" jawab Zora dengan alasan telat nya

Pak Budi mengizinkan Zora masuk dan duduk tanpa berucap satu kata pun ia hanya mempersilahkan dengan tangan kanannya.
Dan bergegas Zora duduk disamping Leona dengan terlihat kelelahan dan wajahnya yang penuh dengan keringat

"Emang beneran macet ya?" Tanya Leona

"Shttt, engga sih gue cuman kesiangan" jawabnya dengan berbisik agar tidak terdengar oleh pak Budi dengan mengacungkan tangan didepan mulutnya

Pelajaran pun selesai setelah berlangsung selama 2 jam yang ditunggu-tunggu oleh siswa dan siswi.
Pak Budi segera keluar dari kelas dan pergi menuju kantor karena waktu pelajaran sudah habis

"Ra, ayo ke kantin ada yang mau gue ceritain"

Dengan segera Leona menarik tangan Zora dan dan menyuruhnya berjalan menuju kantin sekolah

"Emangnya cerita apaan sih, kayanya penting banget" tanya Zora penasaran cerita apa yang ingin disampaikan oleh Leona

"Ada deh pokoknya" jawab Leona

Sesampainya di kantin mereka duduk di salah satu kursi dan memesan makanan atau minuman

"Buruan, katanya mau cerita" ujar Zora yang menagih omongan Leona

"Jadi, gue itu sebenernya udah cukup lama dikirimin surat dan box kotak entah dari siapa dan dari kemaren tepat di ulang tahun gue, cuman gue belum cerita ke lo aja karena gue mau cari tau dulu siapa orang dibalik semua ini, tapi ternyata gue gabisa sendiri dan gue butuh lo buat bantuin gue" ujar Leona dengan menceritakan semuanya

"Kalo lo cerita dari awal mungkin gue bisa cepet nemuin orangnya, tapi Lo malah main rahasia-rahasia an sama gue" Ujar Zora dengan memutarkan bola matanya malas

"Iyaa gue minta maaf, eh dan Lo tau? Kemaren waktu gue sakit dia kirimin gue box kotak lagi" Leona melanjutkan cerita

"Isinya apa aja?" Tanya Zora

"Surat dan obat-obatan, tapi yang gue heran dia bawain gue obat diare disaat gue lagi sakit demam, aneh banget sumpah"

"Hah? Wkwk lucu juga yaa" Zora yang terlihat terhibur dengan cerita Leona

"Udahlah ga penting juga, yang penting sekarang gimana caranya supaya kita bisa tau siapa orang itu?"

"Tapi kalo dia tau kemaren lo sakit itu artinya dia tau Lo dan otomatis disekitar lo?" Ujar Zora dengan berfikir secara logika

"Disekitar gue? Tapi siapa?" Leona bingung dan berfikir sejenak

"Jangan-jangan...." Mereka kompak menjawab berbagai pertanyaan di kepala mereka

Leona baru teringat sesuatu akan seseorang yang DM di Instagram nya dengan username "Secret"
Yang artinya Rahasia

"Eh ra, gue baru inget sesuatu klo orang itu DM gue di Instagram" ujar Leona dengan menunjukkan chat dari seseorang dengan username "secret" itu

"Username nya aja artinya Rahasia, berarti orang ini emang dari awal udah merencanakan" ujar Zora

"Yaudah nanti biar gue tanya temen gue ya, kali aja tau"

"Okey gue tunggu, btw thank you so much Zoraa"
Ujar Leona yang terlihat manja dan lucu

Mereka pun kembali ke kelasnya karena jam istirahat telah habis dan mulainya jam pelajaran

Lagi-lagi ketika mereka sampai memasuki ruangan kelas dan hendak duduk, terdapat selembar kertas yang berisi tulisan tangan.

Hallo Onna
Sorry ya atas kesalahan kiriman obat kemaren, kayanya harus ajak apotekernya ke optik gak sih? sumpah deh ngga bohong aku bilangnya obat demam,,Seriusan.!!

"Zoraaaa.!!!"
Teriak Leona dengan melempar suratnya, dengan tidak sadar teriakannya membuat seisi kelas hening dan menatapnya tanpa satu orang pun berpaling.

"Apaansi na?!" Ujar Zora dengan sedikit kesal dan malu akibat tatapan orang-orang kepada mereka.

"Eee s-sorry" Ucap Leona dengan menutup mulutnya dengan kedua tangan

"Emangnya ada apa sih?"

"Nih baca!!" Ujarnya dengan mengambil dan memberikan surat itu pada Zora

"WHAT!!?" Terkejut Zora dengan wajahnya yang penuh kebingungan

Hallo Onna!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang