Kaki-kaki itu memikatnya. Mulus, ramping, berbantalan merah muda. Kaki-kaki Achilles adalah hal yang menarik perhatian Patroclus selain rambut emasnya sejak mereka berusia lima tahun. Patroclus sampai harus memalingkan muka dari lekukan-lekukan indah kaki itu untuk menahan diri.
Saat mereka tumbuh dewasa, bukan hanya kaki indah Achilles saja yang meletupkan nafsunya. Lengannya, otot perutnya, dadanya yang membesar, dan urat-urat biru yang menyembul di hastanya, semuanya menonjok mata Patroclus tanpa ampun. Patroclus mengutuk hormon kelaminnya yang bergemuruh luar biasa, karena dia semakin tidak bisa menahan diri.
Sekarang, Patroclus dan Achilles telah menjadi sepasang kekasih. Tidak ada lagi yang mereka berdua tahan. Achilles dan setiap inchi tubuhnya sudah bisa Patroclus rengkuh. Lengannya, perutnya, dadanya, urat-uratnya, bahkan semen-nya. Saripati kehidupan yang seharusnya dia gunakan untuk menghasilkan keturunan, dia semburkan di kasur bersama sesama pria.
Sayangnya, akhir-akhir ini, Achilles semakin sibuk.
Perang Troya menegang, dan tekanan yang diterima para prajurit semakin besar. Pagi hingga sore dia ke medan perang, malam dia rapat penyusunan strategi, dan pagi buta dia harus menemui ibunya—sang Dewi Laut—di pantai. Patroclus juga sibuk di tenda medis. Jadi, selama sebulan belakangan, mereka sudah tidak pernah intim lagi.
Patroclus secara pribadi tidak keberatan. Namun di suatu siang, saat semua obat selesai diorganisir, dan semua pasien selesai ditangani, Patroclus duduk tanpa melakukan apa-apa di mejanya. Dia memegang tabung bambu berukuran sedang yang biasa dia pakai untuk mendengarkan detak jantung pasien.
Jari-jarinya bergerak membuka dan menggenggam. Entah kenapa tiba-tiba dia terdorong untuk menggesek tabung bambu itu, naik turun, lalu naik lagi, dan turun perlahan sekali. Sebuah sensasi yang familiar naik di antara pahanya.
Dia baru sadar sudah cukup lama tidak tidur dengan Achilles.
"Patroclus," Machaon muncul dari pintu tenda, membawa sekeranjang buah kelabu dengan getah putih menetes, "aku sudah dapat bunga popinya untuk obat bius."
Cepat-cepat, dia membantu Machaon. "Biar kubantu, Pak Tua," ucapnya.
"Tidak usah! Istirahatlah dulu! Kau sudah berjaga sepanjang malam kemarin menggantikan aku. Biar aku dan Podalerius yang mengurus ini!" suara Machaon tegas. Patroclus sebetulnya agak keberatan. Dia suka membantu Machaon. Lebih tepatnya, dia suka sibuk. Kesibukan mengalihkan pikirannya dari Achilles.
"Tidak apa-apa, Pak Tua," Patroclus masih berusaha merayu.
Machaon menyahut tajam, "Lihat matamu! Kau kurang tidur! Nanti sore akan ada pasukan yang harus kau operasi! Istirahatlah dulu sekarang! Kalau tidak, kau bisa-bisa salah memotong urat pasien!"
Patroclus didorong keluar dari tenda, dipaksa beristirahat. Dengan gontai, dia berjalan menjauh, ke arah alun-alun perkemahan. Dia menawarkan diri untuk membantu seorang petugas mengorganisir barang jarahan perang, namun kebaikannya ditolak.
"Raja-raja sangat sensitif soal harta. Dia tidak mau ada sembarang orang 'membantu' mengorganisir," petugas itu membuat tanda kutip di udara, "kau tahu. Mereka takut ada orang yang mengutil harta ini."
Patroclus menghela napas dan pergi. Dia tidak mau kembali ke tenda cepat-cepat, jadi dia ke satu-satunya tempat yang dia tahu bisa memperoleh kesibukan: tenda budak-budak wanita.
.
Tenda budak sangat besar. Di siang hari, dinding-dinding kanvasnya digulung naik, menciptakan ruang luas terbuka yang sejuk. Barang-barang pribadi ditumpuk di salah satu pojok, sehingga bagian tengahnya lengang.
Tenda budak-budak wanita biasanya dipakai untuk aktivitas feminim—menurut standar masyarakat Yunani—seperti menjahit, membuat minyak buah mawar, menggerus bumbu dapur, menyiapkan bahan makanan, dan merangkai bunga untuk pemakaman kalau-kalau ada prajurit yang pulang dalam bentuk mayat.
![](https://img.wattpad.com/cover/359849286-288-k524805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Patroclus X Achilles
FanfictionFanfiction dari Novel The Song of Achilles. 1 chapter 1 cerpen. Kisah cinta sang prajurit Yunani terkuat dan pangeran buangan yang menjadi petugas medis medan perang. 18+