Kenangan di Gunung Pelion Part 1

63 3 11
                                    


Namanya Thetis, sang dewi laut.

Meskipun dia seorang dewi, dia bukanlah dewi-dewi utama. Semacam dewata kelas bawah yang biasa disebut nereid. Meski begitu, dalam darahnya mengalir darah keturunan Gaea, sang Ibu Bumi. Darah yang sama mengalir di tubuh para dewa utama, Zeus, Poseidon, dan saudara-saudaranya.

Thetis tidak ramah, namun dia luar biasa jelita. Bahkan Zeus dan Poseidon sendiri berhasrat kepadanya. Thetis sendiri tak sudi. Dia merasa dilecehkan karena tatapan dan godaan kedua dewa itu. Dewa mesum! Pikirnya. Dewa yang berkuasa atas semesta, tapi bahkan tidak punya sistem kontrol syahwat yang memadai.

Lalu, datanglah ramalan itu. Ramalan yang mengatakan bahwa Thetis adalah nereid yang istimewa. Dari rahimnya akan lahir seorang anak yang luar biasa. Seorang anak yang sangat kuat, bahkan kekuatannya akan melampaui ayahnya.

Mendengar ramalan itu, Zeus dan Poseidon langsung tidak berminat kepada sang nereid. Bukan karena mereka sudah tidak berhasrat, namun karena mereka takut Thetis akan melahirkan anak yang melampaui ayahnya.

Ah, Thetis lupa, ternyata para dewa masih punya sistem kontrol syahwat. Namanya adalah ketakutan akan entitas yang akan mengancam kursi-kursi kahyangan mereka. Dewa-dewa sialan!

Thetis kira, pasca ramalan itu, hidupnya akan tenang. Dia bisa menghabiskan waktu di rumahnya yang indah di gua-gua bawah laut, pergi ke pantai kesukaannya untuk bersantai, dan mengobrol dengan biota-biota di sana.

Sayangnya tidak. Zeus dan Poseidon malah semakin menghancurkan hidup Thetis setelah itu.

Saking takutnya mereka akan anak yang kelak akan dilahirkan Thetis, mereka sengaja mengumpankan Thetis kepada kaum mortal. Mereka ingin Thetis kawin dengan manusia saja, agar kekuatan anaknya terbatas.

Toh kalau memang anak Thetis kelak akan menjadi luar biasa kuat dan melampaui ayahnya, setidaknya ayahnya adalah manusia biasa.


Manusia itu bernama Peleus.

Laki-laki yang kuat dan saleh. Parasnya tidak jelek juga. Tipikal laki-laki penyayang keluarga yang tidak akan ditolak wanita mortal manapun. Dia pangeran kerajaan Phtia, lalu naik menjadi raja. Pasukan militernya bernama Pasukan Myrmidon. Salah satu pasukan terbaik Yunani.

Dengan dalih hadiah, para dewa berkata, mereka akan mengawinkan Peleus dengan Thetis. Mereka menuntun Peleus ke pantai kesukaan Thetis, dan mempersilakan Peleus mengawininya. Dengan kata lain, memperkosanya.

Memperkosa dewi adalah hal yang mustahil bagi manusia. Namun dengan bantuan dewa-dewa, Peleus berhasil menembuskan genitalnya ke antara paha Thetis. Seperti cacing-cacing laut yang sedang kawin, dia hanya butuh satu tusukan untuk membuahi.

Thetis jatuh tersungkur ke air pantai yang dangkal, berteriak marah, dan menangis dalam murka. Dirinya sudah ternoda oleh seorang manusia acak yang tidak dia kenal. Sementara Peleus berdiri di sisinya, telanjang dan masih setengah ereksi. Dia tinggi, gagah, dan penuh luka akibat perlawanan Thetis selama pemerkosaan tadi.

Para dewa tertawa, merasa berhasil menyabotase kekuatan anak yang akan lahir dari rahim Thetis.

Saat Thetis melabrak Zeus di kantornya di Olympus, Zeus hanya memandang dengan tatapan mencemooh dan berkata, "oh, tapi kau sudah disetubuhi Peleus, jadi mau bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur, Thetis. Aku tidak bisa berbuat apa-apa."

Thetis merasa hancur. Dia bersumpah akan membalas dendam kepada dewa-dewa brengsek ini.


Bayi itu bernama Achilles.

Diary Patroclus X AchillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang