Maaf ya klo telat update🙏
Tiba tiba ide cerita ini menguap entah ke mana, padahal ending nya udh aku pikirin dan tau mau ke arah mana cerita ini berakhir 🥺
Kayaknya, aku bakal update sehari sekali deh...
Tapi klo lancar jaya, baru aku update sehari dua kali...
Do'ain aja ya, biar cerita ini sampe tamat
Okey untuk sekarang, enjoy the story 🥰
.
.
.
Sohyun mengedipkan mata berulang kali, masih terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Tanpa sadar Sohyun tertawa, “Hahaha, kau pasti bercanda kan? Ayolah Jung, aku sedang tidak ingin bercanda.”
Jungkook diam, membuat Sohyun berpikir mungkin ini bukan hanya sekedar candaan. Melihat ekspresi serius Jungkook, Sohyun pun menggaruk pipi nya gugup, “Uhm, begini. Seperti nya—”
“Bisakah kau memikirkan nya terlebih dulu?” sela Jungkook sendu. Kemudian dengan menundukkan kepalanya, Jungkook pun kembali berujar, “Walaupun aku tahu apa jawaban mu, paling tidak berikan waktu sedikit Sso. Bukan hanya untukmu, tapi untuk ku juga.”
Sohyun terpaku, melihat kepala Jungkook yang tertunduk lesu membuat Sohyun kian tak karuan. Sohyun pikir, untuk apa pura-pura berpikir kalau dia tahu jawaban apa yang akan ia berikan?
“Jungkook, bukankah terasa sama saja?” seru Sohyun membuka suara, “Maaf. Tapi jika aku mengulur waktu, bukankah terlihat jahat untuk mu? Aku menyukai mu sungguh.”
Tiba-tiba saja Jungkook mengangkat kepalanya, mata bulatnya terlihat berbinar penuh harap. Sebelum perkataan Sohyun yang selanjutnya menggetarkan hati dan jiwanya. Membatu dengan segala afeksi yang menghantam hebat dadanya. Sesak, dan panas.
Bahkan, saat Sohyun pergi begitu saja tanpa menoleh, Jungkook masih membeku di tempat nya. Menekan dadanya yang seakan jantungnya berhenti saat itu juga.
Jadi inilah akhirnya?
Sohyun menolaknya, bahkan tanpa memikirkan nya barang sejenak saja.
“Tapi—aku lebih menyukai mu sebagai teman. Status itu yang lebih membuat ku nyaman Jung. Ku harap kau mengerti.”
Jungkook menghela nafas berat, dia memang sudah menduga nya. Tapi saat mendengar secara langsung ternyata tetap menyakitkan. Bahkan nyeri di kepalanya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.
“Jungkook!”
Jungkook menoleh, ternyata Yoora yang masuk dengan tampang panik. Dengan mendekati Jungkook gadis itu berkata, “Jung, ku dengar kau terluka saat latihan. Sekarang sudah baik baik saja?”
Melihat kedatangan Yoora, Jungkook mendengus, kemudian beranjak berdiri untuk segera pergi.
“Kau mau ke mana? Masih sakit kan? Istirahat dulu saja.” ujar Yoora sambil menyentuh lengan Jungkook.
Tak di duga Jungkook menyentak genggaman Yoora, “Pergilah! Aku tidak membutuhkan mu!” desis Jungkook tajam menahan rasa nyeri di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE✔️
Fanfikce[E N D] °°°° Cinta dan benci memang beda beda tipis. Tapi bagaimana kalau yang kau benci dan cintai itu saudara tiri mu sendiri? Akankah kisah mu berakhir dengan baik? Atau kau seperti melewati ranjau kehidupan yang pelik? Ini kisah mereka... Ke...