𝙴𝚙𝚒𝚜𝚘𝚍𝚎 𝙳𝚞𝚊 𝙿𝚞𝚕𝚞𝚑 𝚃𝚒𝚐𝚊

125 34 51
                                    

Selamat membaca ♥️

Pst, sedikit lagi ending nih

.

.

.





Sudah beberapa menit setelah Taehyung masuk ke ruang IGD rumah sakit, selama itu pula Sohyun berdiri dengan gelisah menunggu kabar dari dalam.

Tadi saat Taehyung menyelematkan nya, tangan Taehyung tertindih dan Taehyung juga kesakitan. Sohyun takut kalau sesuatu yang buruk terjadi pada Taehyung. Apalagi sebentar lagi Taehyung juga harus melakukan seleksi. Ini gawat untuknya.

Drap drap drap

“Bagaimana keadaan Taehyung, Sso? Ku dengar tadi dia terluka karena jatuh dari tangga.” Jimin yang baru mendapat kabar segera datang.

Jimin tidak habis pikir, kenapa ada saja masalah di saat Taehyung harus mengikuti selesai di New York yang tinggal menghitung hari.

“Ini semua karena aku.”

Jimin menoleh.

“Kalau saja Taehyung tidak menyelamatkan ku, mungkin dia dalam keadaan baik baik saja sekarang. Kalau saja—” Sohyun meluruh ke lantai, kepalanya terus ia gelengkan.

Jimin yang melihat itu, seketika mendesah berat. Kemudian berjongkok, “Aku memang tidak tahu kejadian yang pastinya, tapi aku yakin Taehyung tidak mau kau menyalahkan dirimu sendiri. Haa, walaupun beresiko. Kita tunggu kabar dokter saja.”

Sohyun terisak lirih, menghapus air mata nya yang jatuh. Kalau terjadi sesuatu dengan Taehyung, Sohyun tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

“Keluarga pasien!”

Mendengar seruan dokter yang menangani Taehyung, Sohyun pun cepat cepat berdiri dan menghampiri dokter tersebut, begitu pula dengan Jimin.

“Saya kekasihnya dok. Jadi bagaimana keadaan Taehyung? Dia baik baik saja kan? Bagaimana dengan tangannya? Kakinya?” tanya Sohyun beruntun. Sorot matanya terlihat cemas.

Terdengar helaan nafas berat dari dokternya, “Jadi begini, sebenarnya tidak ada patah dari struktur tulang yang terjadi. Namun, setelah kami melakukan rontgen ulang, ternyata ligamen dan tendon di tangan pasien ada yang tergeser. Itu yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada tangannya. Dan mungkin, untuk beberapa waktu pasien harus menggunakan gips. Begitu pula dengan kakinya yang terkilir.”

Sohyun menutup mulutnya shock. Air mata nya kini kembali meluruh. Kalau begitu, bagaimana bisa Taehyung ikut seleksi di New York. Pasti Taehyung akan kecewa dan sedih sekali. Bagaimana ini?

Bahkan saking merasa bersalah nya, Sohyun tidak ada keberanian untuk menemui Taehyung. Karena Sohyun terlalu takut melihat sorot mata kecewa yang nanti Taehyung pancarkan.

“Sso, kau masuk sana. Taehyung pasti sedang sangat membutuhkan mu.” ujar Jimin setelah dokter pamit undur diri.

Sohyun menggeleng, “Anni. Kau saja yang masuk dulu. Aku—akan menunggu di sini sebentar.”

Jimin menghela nafas berat, kemudian memilih masuk terlebih dulu lalu dia akan membicarakannya dengan Taehyung.










Selama Jimin di dalam, Sohyun kembali termenung. Berkas beasiswa yang sedari tadi ia bawa sukses membuat Sohyun kembali di landa bingung. Karena, bagaimana bisa dia tetap terbang ke Jerman kalau Taehyung saja mengalami kendala seperti ini.

FORBIDDEN LOVE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang