Chap 8: Klarifikasi

162 5 0
                                    

Di tengah jalan yang padat, Jaehyun memacu kecepatan motornya hingga speedometer nya menunjukan angka 150 km/jam.

Jaehyun tidak mengerti mengapa Taeyong tidak membalas pesan maupun mengangkat telpon dari dirinya, apa mungkin Taeyong sempat melihatnya berciuman dengan Winter di kelas?

"Ting tong"

"Ya sebentar"

Kini Jaehyun berdiri tepat didepan rumah Taeyong, dirinya menjadi sangat gugup karena pasti Jaehyun akan bertemu dengan orang tua dari Taeyong yang tidak lain adalah nyonya Lee.

"Ah, s-selamat sore tante" Jaehyun mencoba terlihat se-sopan mungkin agar tidak ada hal aneh yang dipikirkan oleh nyonya Lee kepadanya.

"Kamu siapa? teman Taeyong?"

"Iya tante, saya Jung Jaehyun, teman satu sekolah Taeyong, kalau boleh tau, Taeyong nya ada tan?"

"Oh ada, baru saja anak itu pulang, langsung aja naik ke atas ya, tante lagi sibuk di dapur"

Fiyuhh, untung saja semua berjalan dengan lancar. Menuruti perkataan nyonya Lee, Jaehyun lalu beranjak pergi ke lantai dua rumah itu untuk menemui kamar milik Taeyong.

Satu satunya pintu yang ada di atas sana adalah pintu bercat merah muda dengan hiasan hello Kitty sebagai pemanis. Jaehyun tidak yakin jika ini adalah kamar pacarnya, tapi siapa tau itu benar?

"tok tok tok"

"Siapa?Mamah ya?"

Ternyata Jaehyun tidak mengetuk pintu yang salah. "Ini Jaehyun bubu"

Taeyong terdiam sejenak sebelum ia membalas suara Jaehyun dari luar "Orangnya ga ada, pergi aja sana"

"Ahh, bubu, tolong buka sebentar saja ya?"

"Ga ada orang ah elah sudah bilang kok"

"Buka atau aku buka paksa?"

Penawaran yang mustahil dilakukan oleh Jaehyun bukan? mana mungkin Jaehyun akan berani mendobrak pintu Taeyong sementara didalam rumah Mama Taeyong masih ada.

"BRAKKKK"

Ternyata pemikiran Taeyong salah.

"JAEHYUN!"

"Kenapa kamu ga angkat telpon ku bu? bahkan pesan ku juga ga kamu balas ! Bu, aku khawatir, aku takut kamu kenapa kenapa!" Jaehyun menyelinap pada bawah ketiak Taeyong lalu memeluknya dengan erat.

"Jae, nanti mama lihat" Taeyong sedikit was was, dia mendorong tubuh Jaehyun untuk menjauh tapi Jaehyun justru memperkuat dekapannya.

Taeyong menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku ngelihat kamu dikelas, berduaan sama perempuan lain, kalau memang ternyata kamu lebih menyukainya, tidak apa, kita bisa putus" Ucap Taeyong lantang tanpa keraguan.

"Taeyong! jaga kata kata mu! aku tidak ingin kita putus, aku bisa jelaskan semuanya kepadamu!"

Jaehyun melepas pelukannya dari tubuh Taeyong lalu mengajak pria manis itu untuk memilih tempat yang nyaman agar Jaehyun bisa menjelaskan semuanya dengan baik.

"Jadi seperti itu, kita sudah tidak ada hubungan lagi, dia hanya masa lalu ku"

"Tapi beneran kan kalian sudah putus?" Tanya Taeyong mencoba untuk memastikan.

"Iya bubu sayang ku, kamu cuma satu satunya sekarang yang Jaehyun punya" Taeyong yang bersandar di bahu Jaehyun akhirnya dapat tersenyum lega, syukurlah semua ini hanyalah kesalah pahaman.

Setelah percakapan itu selesai, baik Jaehyun maupun Taeyong menjadi hening. Taeyong merebahkan kepalanya pada paha Jaehyun sementara Jaehyun sibuk memainkan tiap helai rambut Taeyong karena gemas.

"Bu"

"Hum?"

"Ga jadi, hehe"

"orang aneh"

Sebenarnya, sedari tadi Jaehyun ingin mengutarakan sebuah permintaan kepada Taeyong namun dia terlampau malu untuk mengatakannya.

Ekor mata Taeyong menatap sesuatu yang bergerak dari arah jepitan paha Jaehyun, sepertinya ada yang semakin membesar disana.

"Jaehyun! Jawab aku dengan jujur! Kau menginginkan sesuatu dari ku?"

Telingan Jaehyun berubah warnan menjadi merah, dengan cepat Jaehyun mengangguk lalu tersenyum dengan kikuk.

"Mau apa coba?"

"Tapi, tapi nanti bubu nolak, lagi"

Taeyong memutar bola matanya.

"Janji deh ga bakal nolak" Jarinya kelingkingnya Taeyong acungkan memberikan pertanda bahwa dia akan menepati janji.

"Jadi tuh bu, Jaehyun mau"

"Jaehyun mau....."
















"umm....."





















"emut pentil bubu"




















tbc.

Be Mine Again || JaeYong 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang