Chap 4: Tertangkap

205 9 0
                                    

"Jaehyun ayo!" Ucap sang pelatih menyuruh Jaehyun agar segera pergi menuju tengah lapangan.

"Sebentar" Jaehyun terfokus pada area kursi penonton, khususnya bagian VVIP.

"Taeyong pasti datang kan?" Jaehyun menggigit bibir bawahnya khawatir.

Tak satupun dari mereka yang duduk dibangku itu adalah Taeyong. Jaehyun pun memilih menyerah, mungkin saja Taeyong memiliki kesibukan lain bukan? lagian mereka juga tidak memiliki hubungan apa apa yang harus memaksa Taeyong untuk datang?

Suara sorak dari penonton yang didominasi perempuan itu pecah saat Jaehyun berjalan menuju tengah lapangan. Kepopuleran Jaehyun memang sudah tidak diragukan lagi, dia adalah bintang di sekolah.

"Mis mas, misi mbak" Taeyong berusaha menerobos lautan manusia yang sedang antri untuk membeli tiket. Akhirnya sampailah Taeyong pada pintu masuk stadion.

"VVIP?"

"Iya mas"

"Masuk lewat sini"

Taeyong baru pertama kali ini mendapatkan tiket VVIP dimana ternyata ada pintu khusus untuk nya masuk. Akses pintu itu terhubung langsung dengan sebuah tempat duduk yang sangat dekat dengan lapangan sehingga dia dapat leluasa melihat berjalannya acara.

Tadi Taeyong menabrak sebuah truk pengangkut ayam potong menyebabkan beberapa ayam lepas, Taeyong harus bertanggung jawab dengan menangkapnya satu per satu sehingga membuatnya terlambat untuk datang.

Pertandingan sudah sampai pada babak terakhir, poin lumayan terlihat gap yang jauh, tim musuh nampak lebih unggul 20 poin dari sekolahnya, Taeyong menjadi heran, biasanya sekolahnya selalu ditakuti sekolah sekolah lain karena kemahiran tiap pemain yang ada hingga menciptakan sebuah kemenangan, namun kenapa hari ini berbeda?

"JAEHYUN ADA APA DENGAN MU!? AYO BERMAIN DENGAN BENAR!"

Entah apa yang terjadi hari ini pada Jaehyun, dia merasa tidak bergairah untuk bermain, apa ini mungkin faktor dari tidak hadirnya Taeyong?

Jaehyun membawa bola itu berlari menuju ring lawan namun lagi dan lagi bola itu berhasil direbut.

"BODOH!!"

"Jaehyun?" Taeyong melihat Jaehyun bermain dengan sangat lemas, apakah dia sedang sakit? Taeyong khawatir.

"KEJAR JAEHYUNN!"

Sorak penonton semakin keras saat waktu menunjukan kurang dari 2 menit lagi pertandingan selesai.

"apa dia benar benar tidak datang?" Sekali lagi Jaehyun mencoba mengamati orang orang yang duduk di bagian bangku VVIP.

"ah, aku tidak salah lihat kan? Taeyong?"

"Jaehyun semangatttt" Kali ini senyumannya benar benar tulus, melihat Jaehyun yang memandanginya itu Taeyong merasa jika Jaehyun membutuhkan semangat dari dirinya.

"Benar itu dia" Jaehyun melambaikan tangannya pada Taeyong, sebuah stamina seakan terpompa dari dalam tubuhnya, Jaehyun menjadi bersemangat lagi, ini semua berkat senyum yang diberikan oleh Taeyong.

"JAEHYUNNN"

"SIAP PAK PELATIH!" Dengan tangkas Jaehyun merebut kembali bolanya, dan dengan kebrutalan nya dalam bermain beberapa poin berhasil Jaehyun cetak hingga menciptakan sebuah kemenangan bagi timnya di detik terakhir.

"Pritttt,TIM A MENANG"

Teriakan dari pendukung sekolah Taeyong menggelegar saat mengetahui jika mereka juara, Johnny datang memeluk Jaehyun memberikan dirinya selamat karena telah berhasil membuat tim mereka unggul kembali.

Taeyong ikut merasa bahagia saat melihat Jaehyun tersenyum dengan lepas seperti itu bersama teman temannya, lalu sudah kah waktunya untuk Taeyon pergi? dia bukan siapa siapanya Jaehyun kan? percuma juga dia harus berdiam diri dan berharap untuk Jaehyun menemuinya.

"Taeyong"

"Loh Jae mau kemana?" Jaehyun tidak menjawab, dia pergi begitu saja ditengah tengah mereka merayakan keberhasilannya.

Jaehyun berlari menuju ruang VVIP dan mendapati Taeyong sudah tidak ada disana.

"TAEYONGG" Jaehyun meneriaki nama itu, berharap empunya menyahuti panggilannya.

"Taeyongg, dimanaaa" Jaehyun beranjak keluar dari stadion saat merasa jika Taeyong tidak berada di sana.

"Taeyong? TAEYONGGG" Surai coklat tua itu, Jaehyun bisa mengenalinya, beruntung Taeyong ternyata masih berada di sekitaran sini.

"Jaehyun? kok diluar?"

"Aku tidak memiliki waktu banyak Tae" Jaehyun menarik lengan Taeyong untuk mengikutinya kesebuah tempat.

Toilet kosong, Taeyong menjadi kebingungan oleh sikap Jaehyun ini.

"Tae, jawab aku dengan jujur"

"Jawab apa?" Feeling Taeyong tidak enak sekarang.

Jaehyun merogoh sakunya dan mengambil secarik kertas yang telah robek itu lalu memperlihatkannya pada Taeyong.

"kau yang menggambarnya bukan?!"















tbc.

Be Mine Again || JaeYong 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang