Chap 12: Perpisahan (end)

315 7 2
                                    

Hari kelulusan sudah didepan mata, tetapi hubungan Jaehyun dan Taeyong justru semakin renggang.

Dua bulan sudah, mereka putus kontak, Taeyong paham akan situasi ini, pasti ayah Jaehyun mengawasi puteranya agar tidak lagi berhubungan dengannya.

Namun itu semua masih terasa asing bagi Taeyong, dia sangat merindukan pelukan hangat dari Jaehyun.

Taeyong membuka laci mejanya dan mengambil sebuah polaroid yang terdapat cerita berharga dimana dalam foto itu diambil saat pertama kali mereka berkencan.

Senyuman manis tergambar cukup jelas pada wajah Taeyong dikala air mata jatuh bersamaan dengan bayang bayangnya.

"Jaehyun besok adalah hari ulang tahun ku, sebenarnya hadiah yang aku minta nanti hanya ingin melihat mu dari dekat, namun aku tau diri jika itu akan mustahil terjadi"

Tak ingin berlarut dalam kesedihan, Taeyong menyimpan foto itu kembali lagi kedalam laci mejanya.

Tengah malam telah tiba. Tepatnya jam menunjukan pukul 00.01, Taeyong masih terbangun dengan matanya yang bengkak akibat menangis, menangisi kisah cintanya yang ternyata tidak seindah cerita dongeng itu.

"Happy birthday, aku, Lee Taeyong"

"Cklekk"

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun anak ayah dan bunda, semoga panjang umur" Taeyong dikejutkan sengan mama dan ayahnya yang membawa sebuah kue lengkap dengan lilin yang menyala.

Meski Jaehyun tidak ada disebelahnya, namun kehangatan cinta masih bisa Taeyong rasakan melalui kasih sayang kedua orang tuanya.

"Selamat ulang tahun anak ku tersayang, ayo ditiup lilinya"

"Terimakasih mama, terimakasih papa, Taeyong sayang kalian berdua"

"Sebelum lilinya ditiup, jangan lupa untuk menucap permintaan mu nak, siapa tau itu akan terwujud"

Benar juga apa kata papanya, mungkin dengan meminta agar Taeyong dipertemukan kembali dengan Jaehyun dihadapan lilin ini permohonannya akan terkabul, meski itu hanya pernyataan untuk membuat Taeyong dapat tersenyum kembali.

Setelah berdoa, Taeyong meniup lilin itu lalu Taeyong memeluk kedua orang tuanya. Mereka bertiga makan bersama di kamar Taeyong sambil sesekali mamanya bercerita tentang masa kecil Taeyong hingga,

"Selamat tidur Taeyong, mama berdoa agar kehidupan mu selalui bahagia" Kecupan kecil mama Taeyong berikan pada kening puteranya sebelum akhirnya mereka berpisah.

"Selamat tidur juga Mama, Papa dan Jaehyun, aku sayang kalian semua"

"Centling"

Taeyong segera membuka ponselnya yang ia taruh diatas nakas. Bunyi notif pesan yang tidak biasa ternyata dari email seseorang yang tidak ia kenal.

"Siapa ini? imjamal@gmail.com?" Nama itu serasa asing di telinga Taeyong, tapi karena penasaran, Taeyong pun membuka isi pesan dari email misterius tersebut.

Dari: imjamal@gmail.com
Kepada: LeeTaeyong127@gmail.com

Selamat ulang tahun untuk kamu seseorang yang selalu hadir melalui mimpi ku, seseorang yang selalu berhasil membuatku rindu, seseorang yang berhasil membuatku tidak waras karena ingin sekali memeluk dan menciummu. Maafkan aku tidak bisa mengucapkan semua ini secara langsung didepan mu, tetapi kau harus tau Bubu, jika aku akan selalu mencintai mu. i love more than everything in the universe.

Eits tapi boong, coba turun sebetar, aku menunggu mu di luar.

"Dari Jaehyun kah?" Apa doa Taeyong terkabul secepat ini? Taeyong segera membuka tirai jendelanya, dan benar saja, dibawah sana, Jaehyun berdiri, dengan memakai kaos hitam polos dan celana jeans panjang. Tanpa menunggu lagi, dengan cepat Taeyong lari menuruni anak tangga lalu membuka pintunya untuk menemui Jaehyun yang selama ini dia rindukan.

Seperti sebuah mimpi, saat melihat bayang Jaehyun dari kejahuan, air mata Taeyong mulai menetes, kakinya melangkah mendekati pria yang sangat lama tidak Taeyong jumpai.

Senyuman itu dengan lesung pipi yang begitu manis, tubuh itu yang selama ini menjadi sandarannya, apa benar itu Jaehyun yang dia lihat sekarang?

"Hai Bubu, hehehe, maaf ya ngebuat kamu bangun"

"J-jaehyun" Suara Taeyong bergetar.

"JAEHYUNNN" Taeyong memeluk erat tubuh Jaehyun, tangisnya medelak memasahi kaos yang Jaehyun pakai, Jaehyun menangkap tubuh Taeyong yang sudah ambruk terlebih dahulu dalam dekapannya.

"Kau merindukan ku hum?" Tanya Jaehyun dijawab anggukan oleh Taeyong.

Jaehyun mengecup berulang kali pucuk kepala Taeyong, melepas rindunya yang selama ini ia tahan.

"Bubu, kamu sehat? bagaimana dengan mama? apa semua yang ada dirumah baik baik saja?"

"Seharusnya aku yang menanyaimu Jaehyun! bagaimana kabar mu selama ini? apa ayah Jung masih suka memarahi mu? apa kau baik baik saja? bagaimana luka lebam mu Jae? aku sangat khawatir dengan mu" Jaehyun tidak menyangka jika Taeyong akan secerewet ini setelah sekian lama mereka tidak bertemu, tapi satu hal yang Jaehyun syukuri, Taeyong tidak membencinya tapi mungkin, setelah mengetahui sesuatu yang Jaehyun sembunyikan, ketakutannya itu akan benar benar terjadi.

"Sayang, kau lihat aku sekarang, apakah aku terlihat seperti orang sakit? aku baik baik saja bubu, sepertinya kamu harus lebih memikirkan kondisimu sendiri, kamu nampak sangat kurus"

Benar apa yang dikatakan Jaehyun, tubuh Taeyong turun 10 kilo dalam 2 bulan ini.

"Syukurlah jika kau tidak apa apa Jae, aku senang mendengarnya" Taeyong tersenyum begitu manis, kebahagiaan terpancar dari wajahnya yang terlihat bersinar, Jaehyun menjadi tidak tega untuk memberi tau Taeyong alasan lain dirinya datang kemari.

"Taeyong, bolehkah aku berbicara hal serius pada mu?"

"Soal apa Jae? jangan membuat ku takut ah"

"Taeyong, mungkin, ini adalah hari terakhir kita dapat bertemu"

"M-maksud mu Jaehyun? ak-aku tidak mengerti?"

Jaehyun mengeluarkan sebuah pasport dan juga tiket pesawat dengan tujuan Seoul - California.

"Ayah meminta ku untuk berkuliah di Amerika, aku sebenarnya sudah menolak tetapi ayah tetap memaksa ku"

Taeyong tidak tau harus bertindak seperti apa, bukannya dia harus bahagia ya karena mengetahui bahwa Jaehyun akan menimba ilmu jauh di Amerika, namun disisi lain Taeyong ingin egois tak mau ditinggal oleh Jaehyun lagi.

"Wah selamat ya, aku ikut bangga denga mu" Tersenyum adalah cara terbaik untuk menutupi rasa sakit yang Taeyong rasakan.

"Maafkan aku Taeyong, aku tidak bisa menjaga mu selama beberapa waktu kedepan"

"Jaehyun, tidak perlu menyesal, kita masih bisa berhubungan melalui chat"

Jaehyun mengangguk.

"Benar, aku akan menghubungimu selalu. Menanyakan kabar mu dan menceritakan kehidupan ku disana, aku janji akan selalu mengabari Bubu" Jaehyun meraih tubuh lemah Taeyong dalam pelukannya, mungkin ini akan menjadi sebuah perpisahan yang baik bukan?









tapi.

















itu hanya mungkin.
















kenyataanya.



























tbc.

Halo, ga kerasa udah end aja nie, maaf ya klo ceritanya g jelas huhu.

Tenang aja, ceritanya belum selesai sampai disini kok! perjalanan Jaeyong masih panjang dikedepannya, jadi buat kalian yang sayang dengan Jaeyong, tunggu extra part selanjutnya ya! eits menurut kalian aku buat endingnya sedih apa senang ya 🤔



Be Mine Again || JaeYong 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang