VI

1.2K 155 20
                                    

Kini Alio sudah berada di kelasnya, ia menatap dengan malas para murid yang sibuk dengan urusan masing-masing. Guru tidak masuk karena ada rapat mendadak, semua kelas kini sedang memiliki jam kosong. Bahkan banyak dari mereka memilih kekantin, niatnya Alio ingin ke taman bunga tadi.

Tapi ia urungkan saat, pemeran utama dengan dedemitnya malah bermesraan di taman itu.

"Padahal pengen liat bunga lagi"

Batin Alio dengan bibirnya yang tanpa ia sadari mengerucut, ia kini memilih sibuk mengulir beranda ponselnya berlaga sibuk padahal sedang gabut.

Pada akhirnya Alio memutuskan untuk ke kantin, Lama-lama ia bisa mati bosan jika berdiam diri di kelas. Ia mulai beranjak dari tempatnya dan berjalan dengan santai,  sedari ia keluar dari kelas banyak pasang mata yang tertuju padanya. Sejujurnya ia risih tapi Alio memilih untuk mengabaikannya, toh mereka tak akan tiba-tiba menikam mu dengan pisau.

Tanpa sadar kini Alio sudah berada di kantin, begitu ramai dan berisik. Ingin rasanya Alio memutar balik dan kembali ke kelas, tapi ia sudah effort untuk ke kantin masa iya balik lagi.

Dengan langkah malasnya ia menuju salah satu Stan berisi makanan favoritnya, tentu saja makanan favoritnya adalah ramen dan entah mengapa makanan Alio asli juga ramen.

"Mbak tolong ramennya 1 sama air putih biasanya 1"

Alio berujar dan di angguki oleh sang penjual, ia kini melihat makanan apa saja yang dijual di Stan itu. Ternyata Stan ini menjual makanan Jepang dan China, saat ia meneliti semua menu ada beberapa makanan yang tak bisa ia makan.

"Mbak maaf ramen punya saya tidak usah pakai udang atau ikan ya, saya alergi soalnya. Terimakasih mbak"

Ucap Alio memastikan, ia tidak ingin mati lagi oke. Ia tak ingin mati konyol, sudah mati masa iya ia mati kembali dengan alasan yang sama. Penjual yang mendengarnya mengangguk mengerti, seperkian detik ia sempat terpesona dengan senyum Alio saat ia mengucapkan terimakasih.

Tak sampai 10 menit akhirnya pesanan Alio selesai, Alio dengan  senyumnya membayar dan mengambil pesanannya. Ia berjalan mencari meja kosong untuk ia tempati, tak perlu waktu lama ia menemukan meja kosong tepat di sudut ruangan. Ia berjalan dengan santai ke arah meja itu, meletakkan makanannya dan ia mulai duduk.

Ia melihat ramen yang ia beli, begitu menggugah selera. Tampilannya tak kalah dengan restoran mahal, Alio tersenyum melihat makanan yang ia pesan. Dengan perlahan ia memakan ramennya, dengan mata berbinar Alio mulai memakan ramen dengan lahap.

"Fiks ini bakal gue beli tiap ke kantin!"

Batin Alio, ia tak henti-hentinya tersenyum karena rasa ramen yang begitu enak. Sedang asik-asik memakan ramennya, Tiba-tiba saja seseorang menggebrak meja yang ditempati Alio.

Ramen yang belum abis terbuang sia-sia karena orang asing itu, Alio dengan sabar menahan rasa amarah. Ingin rasanya ia meneriaki orang itu dan mencaci makinya, tapi ia ingat, ia ingin hidup tenang jadi ia harus sebisa mungkin bersabar.

"Udah berapa kali gue bilang buat jangan ganggu Alleta?!, lo punya kuping atau gak sih?!!"

Ucap orang asing itu yang Alio tebak salah satu dedemitnya pemeran utama, benar saja saat ia mulai melihat ke arah orang itu. Yang ternyata sudah membawa temannya dan si pemeran utama, Alio gak habis pikir dengan jalan pikir mereka. Bukannya tadi mereka selalu dengan pemeran utama, kenapa ia malah dibilang ngeganggu Alleta si pemeran utama.

"Maaf sebelumnya, saya dari tadi di kelas lalu karena bosan saya ke kantin untuk makan. Lantas mengapa tiba-tiba kalian menghampiri saya dan berkata saya menganggu Alleta?"

Different but SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang