12. Poligami

3.8K 163 10
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Hatimu jagain,jangan sampai merasa diri lebih baik dari siapapun,kita semua adalah musafir sampai datang nya kematian menjemput.

Ustadzah Halimah Alaydrus
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Selamat ya Gus. Zea, semoga pernikahan kalian langgeng" ucap ibunya Dokter Chandra sambil menangkup kedua tangannya di depan dada.

"Aamiin, terimakasih banyak Bu sudah berkenan hadir di acara kami" jawab Gus Akram dengan ramah

"Padahal dulu waktu kamu sering merengek minta gendong sama Chandra, Tante sempat berdo'a semoga kamu menjadi menantu Tante tapi ternyata Do'a Gus Akram yang diijabah oleh Allah" ucap ibunya Dokter Chandra sambil diiringi tawa lalu memeluk Zea dengan penuh kelembutan.

"Insyaallah kak Chandra mendapatkan jodoh wanita yang lebih segala-galanya dari aku Tante" jawab Zea "aku jadi malu loh Tante, kalau ingat masa-masa kecil ku yang sering nyusahin kak Chandra" imbuh Zea

"Tapi anehnya Chandra sangat suka direpotin kamu, sehari enggak ketemu kamu aja, dia udah uring-uringan" jawab ibunya Chandra sambil tertawa. Alifa pun ikut tertawa, Gus Akram yang sedang berbincang dengan ayahnya Chandra, berusaha menyimak obrolan istrinya dengan ibunya Chandra.

Kiyai Abdullah dan Umi Nurul sibuk menjamu tamu-tamu nya. Begitupun dengan Ning Aisyah yang ikut menemui tamu-tamu Abahnya terutama dari keluarga Kiya tempatnya menimba ilmu, salah satunya ada Gus Adnan.

****

Satu persatu para tamu undangan mulai berpamitan, Gus Akram dan Alifa juga masih sibuk menerima ucapan selamat dari para teman-temannya Gus Akram waktu mondok dan tamu-tamu undangan lainnya termasuk para wali santri.

Hingga terlihat kiyai Faruq beserta keluarga naik keatas pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada sepasang pengantin baru.

"Assalamu'alaikum Kiyai" Gus Akram menyapa Kiyai Faruq terlebih dahulu sebagai gurunya, dan mencium punggung tangan dengan takzim.

"Wa'alaikumussalam nak. Semoga Allah selalu melimpahkan barokahnya kepada rumah tangga kalian, jadilah suami yang baik untuk istrimu, sayangilah dia perlakukan lah dengan penuh kelembutan, bila perlu jadikan dia satu-satunya ratu yang ada di kehidupan kamu setelah Ummi mu. Barang siapa yang mendudukan wanita ditempat yang istimewa, maka Allah akan mendudukanmu di surga kelak" Kiyai Faruq memberikan sedikit wejangan pada Gus Akram yang dulu sempat menjadi santrinya dan sekaligus putra dari sahabatnya.

"Aamiin... insyaallah kiyai, nasehat panjengan sangat bermanfaat bagi kami. Terimakasih banyak pak kiyai, sampun rawuh Dateng mriki, Kulo nyuwun hiding Pangestunipun" (sudah datang di sini, saya meminta Do'a restunya)"

Selesai dengan Kiyai Faruq dan istrinya kini giliran Ning Balqis beserta suaminya suami Ning Balqis memberikan ucapan kepada Gus Akram, sementara Ning Balqis sendiri langsung memeluk Alifa dengan erat. Bahkan Ning Balqis mengajak Alifa turun dari pelaminan, karena ingin mengajak ngobrol, supaya lebih leluasa, kebetulan para tamu sudah banyak yang berpamitan.

"Maaf Gus. Izin pinjam Ning Alifa sebetar" ucap Ning Balqis sambil tersenyum menatap Gus Akram.

"Boleh, asalkan jangan dibawa pulang, nanti saya kesepian" Gus Akram menjawab dengan candaan, membuat keempat orang itu tertawa, Alifa pun bisa melupakan ucapan Zahra untuk sesaat.

"Ayok Ning"

"Mau kemana? Kok pakai ditarik-tarik segala tangan aku, Ning?" tanya Alifa yang sudah pasrah.

Ana Uhibbuka Fillah 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang