Awal Heeseung dan Sunoo kenal itu ya sejak lahir. Yang pertama lahir itu Heesung, lalu 2 tahun kemudian Sunoo terlahir juga ke bumi ini. Kedua mama mereka saling kenal, dan ikut arisan bareng. Mama Sunoo selalu mengajak Sunoo untuk arisan, beda dengan mamanya Heeseung yang jarang sekali untuk ngajak Heeseung ikut arisan. Bisa dibilang Heeseung lebih suka keluar bersama papanya.
Tetapi saat masuk SMA, mau gak mau Heeseung harus mau untuk ikut ke arisan bersama mamanya. Heeseung sudah tidak bisa keluar bersama papanya lagi, sebab papa Heeseung terkena kanker dan harus pergi meninggalkan Heeseung dan mamanya berdua.
Kisah itu tentu membuat orang-orang menjadi bersimpati kepada Heeseung, anak semuda itu harus ditinggal oleh papanya dan harus hidup berdua saja tanpa sosok seorang ayah di sampingnya. Namun, bagi Sunoo itu semua tidak berarti.
Bukan berarti hati Sunoo mati atau gimana, tetapi Sunoo sudah amat sangat membenci Heeseung sampai-sampai dirinya tidak mau lagi memedulikan hidup Heeseung. Kecuali hidup tante Nara, mama Heesung, itu sebuah pengecualian. Tante Nara, yang sering Sunoo sapa dengan Mama Nara, sudah Sunoo anggap seperti mamanya sendiri.
"Sayang, jangan dihabisin lho ya cookies-nya, bagi-bagi sama temen-temen yang lain," tegur mama Sunoo saat melihat Sunoo yang sedang asik mengunyah cookies buatan mamanya. Sengaja mamanya buatkan karena akan ada arisan di rumah Sunoo saat ini.
"Ini gak bisa aku aja yang makan, mom?"
Dielusnya kepala Sunoo dengan lembut, "gak boleh, mama sengaja bikin lebih untuk temen-temen kamu."
Dahi Sunoo menggerut, layaknya seorang yang sedang berpikir dengan keras, "temen? maksud mama Jungwon sama Jay? mereka kasih aja masing-masing satu."
"No no, gak cuma mereka, nanti juga akan ada Heeseung. Udah lama kan kamu gak ketemu dia? Terakhir pas Heeseung lulus SMA ya? tapi kan, dek, kamu satu kampus sama si Heesung, kan?"
HEESEUNG, Heeseung, Heeseung, kata tersebut membuat Sunoo menjadi menghentikan aktivitas memakan cookies. Memang baik mama Heeseung atau mama Sunoo tidak tau tentang perseteruan yang terjadi diantara anak-anak mereka. Dan juga, Sunoo tidak tau mengapa menjadi ada Heeseung di acara arisan mama-mama gaul.
"Kok tiba-tiba banget ada Heeseung?" tanya Sunoo dengan kaget.
"Sunoo! kok gak sopan manggilnya Heeseung, Heeseung. Dia lebih tua dari kamu!" Tegur mamanya. "Ya dia nganterin mama Nara, dong. Terus mama suruh sekalian stay aja, sekalian apa tuh namanya mengakrabkan diri sama kalian-kalian."
Mau sampe presiden yang nyuruh Heeseung dan Sunoo mengakrabkan diri, Sunoo gak akan mau untuk akrab sama Heeseung lagi! katanya sebal dalam hati.
Deru mesin mobil membuyarkan lamunan Sunoo tentang apa yang akan terjadi nanti sesaat dirinya bertemu dengan Heeseung. Niat awalnya Sunoo akan menghabiskan waktu untuk menonton anime bersama dengan Jungwon, mungkin juga dengan Jay jika dirinya berkenan. Namun acara tersebut nampaknya harus batal.
"Dek, kamu tolong bukain pintu itu siapa yang dateng."
Dengan langkah malasnya, Sunoo menuju ke halaman depan, menyambut tamu mamanya. Sunoo hanya berharap kalau itu bukan Heeseung. Bila itu Heesung mungkin Sunoo akan langsung melemparkan vas bunga yang terdekat dari dirinya.
一
Saat ini di kamar Sunoo, sudah ada Jay dan Jungwon. Seperti yang sudah Sunoo bayangkan, mereka saat ini akan menonton anime kesukaan Sunoo. Mereka mungkin akan maraton One Piece.
"Noo, gue pinjem PC lu, ya? pinta Jay yang hanya dibalas oleh anggukan oleh Sunoo.
"Eh Noo, nonton movienya aja kali ya, gue lagi males lanjut One Piece," usul Jungwon, Sunoo tidak masalah juga bila tidak jadi menonton series dan berpindah menjadi menonton film-nya.
"Lah, Heeseung ngikut ke acara arisan? tumbenan banget bocahnya mau?" kata Jay dengan tangan kanan yang sedang memegang ponsel miliknya, nampaknya Jay dan Heesung sedang saling bertukar pesan.
"Kata mama sih begitu," kata Sunoo tak acuh, "kita nonton movie yang Gold aja gapapa, Won?" Tanya Sunoo kepada Jungwon, tidak mau membahas tentang Heesung lagi.
"Ih, dah lama banget gak ketemu sama kak Heeseung, terakhir pas kapan dah udah lama banget." Sekarang malah berganti Jungwon yang tidak memedulikan Sunoo.
"Gue suruh ke kamar lu, ya," ucap Jay. Bagi Sunoo, kalimat tersebut bukan seperti pertanyaan atau sebuah ijin, namun lebih mengarah ke sebuah pemberitahuan.
"Iya kak, suruh kak Heeseung ke sini cepet. Kangen denger cerita dia deh." Sekarang giliran Jungwon yang ikut-ikutan mengajak Heeseung untuk masuk ke zona nyaman milik Sunoo. Sunoo hanya bisa membuang napasnya kasar.
Kurang lebih sekitar 5 menit kemudian, Heeseung datang menghampiri mereka semua di kamar Sunoo. Yang tentu disambut dengan heboh oleh Jay dan Jungwon, kecuali Sunoo sebab dirinya sibuk memilih film yang akan ia putar.
"Anjir, setiap gue ajak keluar kenapa kagak pernah bisa dah lu?" Jay menjadi orang pertama yang menyapa Heeseung dengan tos ala bro mereka.
"Rapat Hima gue, lagi musim-musimnya ngospek kan sekarang," balas Heeseung santai dan beralih menyapa Jungwon. "kalau lu gimana dek, lagi ikut INTEN ya sekarang?" tebak Heeseung.
"Wah, kok lu tau kak? iya nih gue ikut INTEN dipaksa mama padahal kan gue pengen swasta juga kayak lu lu pada kak."
"Siapa tau tembus top 3 lah, good luck, ya." kata Heeseung.
Jay sudah Heeseung sapa, Jungwon juga sudah, dan yang tersisa hanya Sunoo saja. Heeseung sudah bersiap untuk menyapa Sunoo, namun bukan Heesung yang menyapa Sunoo melainkan kebalikannya. Ya, Sunoo yang menyapa Heesung terlebih dahulu.
"Naik apa ke sini?" tanyanya kepada Heeseung.
"Naik mobil, soalnya bisa bawa mobil sendiri."
Entah apa maksud dari kalimat Heesung barusan, namun hal tersebut berhasil membuat Sunoo geram. Mentang-mentang Sunoo belum bisa membawa mobil sendiri, bukan berarti Heesung bisa seenak itu meledek Sunoo, dong!
"Kasian bawa mobil sendiri, capek ya pasti? gue gak pernah sih bawa mobil sendirinya soalnya bonyok masing sayang sama gue dan lebih milih nyetirin gue," balas Sunoo.
Jungwon dan Jay yang saat ini berada di tengah-tengah mereka dan sepertinya sigap untuk meleraikan mereka.
"Disayang apa emang gagal terus pas tes ambil sim, huh?" kata Heeseung mengejek, yang sukses membuat Sunoo kesal sehingga menatap tajam ke arah Heeseung. Yang ditatap malah menampilkan senyum mengejeknya.
"Eh lu berdua bisa gak sih kalau ketemu gitu jangan sambil tarik urat. Mending sekarang kita nonton aja ya. Nih Hee, si Sunoo daritadi udah milih-milih film. Yuk nonton yu," ajak Jay sambil berusaha meleraikan mereka.
"Gak jaman gue nonton kartun, kayak bocah" ucap Heeseung asal saat One Piece terputar di televisi milik Sunoo.
"Lu gak usah mau punya mau," kata Sunoo yang malah mau datang menghampiri Heeseung, siap untuk beradu walau kita semua tau bahwa Heeseung yang akan menang. Jungwon yang berada di sebelah Sunoo dengan sekuat tenaga menahan Sunoo, dan Jay di satu sisi memohon-mohon kepada Heeseung untuk tidak bersuara, atau berbicara lagi kepada Sunoo. Dan Heeseung, hanya tersenyum penuh dengan kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka dan Luka [HEESUN / HEENOO]
Random"Kalian bisa gak kalau ketemu ngobrolnya biasa aja, gak perlu tarik urat begini?" Lagi-lagi keluhan dari Jay. Gimana caranya Heesung dan Sunoo gak ribut, orang setiap ketemu aja Heesung suka sekali memancing amarah Sunoo. Bagi Sunoo memang menyeba...