十 一

521 73 2
                                    

Bulan ini sudah memasuki musim akhir semester. Sunoo dan teman-temannya kini tengah dihujani oleh tugas akhir mereka. Kapan penderitaan Sunoo tentang tugas-tugasnya akan berakhir, Sunoo sudah lelah dan muak. Sudah sekitar 2 minggu ini dia hanya berkutik dengan tugas-tugasnya, dan selama itu juga ia hanya berangkat dari rumah ke kampus atau kafe di daerah kampusnya. 

Sudah 2 minggu lamanya juga semenjak terakhir Sunoo diantar oleh Heeseung. Heeseung menyampaikan, bahwa tugas akhir Heeseung ini lumayan berat dan sangat memakan waktunya. Jadi, Heeseung tidak bisa lagi mengantar jemput Sunoo sesering kemarin. Dan kebetulan Sunoo mempermasalahkan hal itu. 

Apakah Ia memberi tahu Heeseung? Tentu tidak, siapa dirinya, pikir Sunoo. 

Akhir-akhir ini, pikiran Sunoo juga masih berputar kepada Heeseung. Jujur saja, kadang ia rindu dengan kehadiran Heeseung di sisinya. Tapi Sunoo terlalu bergengsi besar, jadi ia tidak akan mau mengakuinya bahkan di depan teman-temannya sekalipun. 

"Ah, anjir gue nyerah banget lah sama nih tugas." Keluhan Sohee berhasil menyadarkan Sunoo dari lamunannya. 

"Tau gitu gue macarin kating anak ekonomi aja ya, daripada anak teknik." Ucap Yujin tiba-tiba. 

"Eh jangan gitu njir, lakik lu kan uangnya banyak." Sohee mencoba menyadarkan Yujin. Punya kekasih yang banyak duit itu memang suatu hal yang harus dipertahankan. 

Yujin mengangguk-angguk menyadarkan pikirannya kembali. "Gue mau repeat order  nih, kalian mau nitip gak?" Tanyanya kepada kedua temannya ini. Sunoo hanya menggeleng lemas dan Sohee menyebutkan menu yang ia inginkan. 

"Bills on you kan, Jin?" Ucap Sohee yang mendapatkan jitakan dari Yujin. 

Sunoo yang sudah biasa melihat teman-temannya adu jotos (lovingly) memilih untuk tidak memedulikannya dan fokus kepada tugas-tugasnya. Tetapi semua itu buyar ketika Yujin yang menarik baju lengan Sunoo secara tiba-tiba, tak lupa juga mata melotot Yujin dan dagunya yang terangkat mengarah ke arah pintu kafe. 

Sunoo dan Sohee reflek mengikuti arah pandang dagu Yujin. Kedua mata Sohee kini juga ikut melotot, tangan Sohee juga tak bisa diam dan malah memukul-mukul pelan lengan Yujin. 

"Sakit, anjing." Keluh Yujin, Sohee menggumamkan kata maaf lalu mengusap-usap lengan temannya itu. 

Di satu sisi lain, Sunoo berusaha untuk tidak terlalu memedulikan sejoli yang baru saja masuk ke kafe tempat ia dan teman-temannya kunjungi ini. 

"Noo, itu si Heeseung sama si Jihye Jihye itu kan?" Tanya Yujin memastikan, sebab Yujin dan Sunoo saja yang pernah secara langsung bertemu dengan Jihye. 

"Hah? Njir, jelek banget selera Heeseung anjir, mending lo di mana-mana, Noo." Sohee terkejut setelah melihat rupa Jihye. Menurut Sunoo, Jihye itu cantik kok, entah mengapa Sohee bisa berkata sedemikian rupa pada Sunoo. Mungkin Sohee ingin menjadi teman yang baik saja, dengan menjatuhkan orang yang saat ini tengah mengambil pujaan hati Sunoo. 

Sunoo tidak mau mengambil pusing dengan kehadiran Heeseung sebetulnya, tapi dari ucapan yang Heeseung sampaikan kepada dirinya, bahwa ia tidak bisa lagi sesering itu untuk bertemu dengan Sunoo malah membuat Sunoo kesal sendiri. Kesal karena ia mendapati Heeseung pergi ke kafe dengan Jihye berdua saja. BERDUA. 

Mau marah juga Sunoo tidak mempunyai hak. Yang bisa ia lakukan saat ini adalah pura-pura tidak memedulikan eksistensi sejoli yang telah merusak mood-nya itu. 

Kedua temannya hanya saling bertatapan bingung. Setelah insiden di kantin yang Sohee tidak sengaja menyeploskan bahwa Sunoo mempunyai seorang crush, dari sana tidak ada lagi yang berani menanyakan tentang Heeseung kepada Sunoo. Dan juga mereka tengah diterpa tugas akhir, jelas tidak terlalu mempunyai waktu untuk membahas hal tersebut. 

Suka dan Luka [HEESUN / HEENOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang