Selesai dengan kehebohan dari sesi ganti bajunya, kini Sunoo sedang sibuk memakan cemilan milik Heeseung. Awalnya karena hanya ada keheningan saja di antara mereka, Sunoo masih shock dengan kejadian barusan. Untungnya Heeseung mempunyai beberapa cemilan untuk disantap oleh Sunoo.
"Ih dah lama banget gak makan irvins lo habis dari singapur ya kak?" Tanyanya kepada Heeseung tetapi mulutnya penuh dengan keripik yang ia makan. Heeseung melihat pipi Sunoo yang gembul jadi gemas sendiri.
Dicubit pelan pipi Sunoo karena ia tidak bisa menahan kegemasannya, "makan yang bener, sampe tumpah-tumpah lho itu." Katanya. Sebenarnya Heeseung tidak masalah bila Sunoo mengotori mobilnya, asalkan Sunoo bahagia itu yang utama.
Sunoo memperhatikan ke sekitarnya, banyak remah-remah yang jatuh. Ia ambil remahan tersebut dan memasukannnya kembali ke mulutnya. "Sunoo, astaga itu kan udah jatuh." Kata Heeseung terkejut. Yang ditegur hanya nyengir saja, lagi dan lagi Heeseung jatuh ke dalam senyuman Sunoo.
"Sayang tau, chips mahal ini." Pembelaannya, Heeseung mengangguk-angguk saja.
"Masih ada lagi kok, kalau lo masih mau nanti tinggal ambil lagi aja."
Mata Sunoo membulat karena Heeseung mempunyai banyak cemilan kesukaanya. "Ih demi apa sih? Gue beneran gak perlu bayar kan kak?" Tanya Sunoo yang dibalas dengan anggukan. Sepertinya mood Sunoo sudah kembali ke settingan awal, yang di mana ia menjadi lebih cerewet dan mungkin menggemaskan di mata Heeseung.
Sesi menikmati cemilannya harus diganggu dengan dering telpon milik Sunoo. Saat dilihat siapa yang menelponnya, ternyata teman-teman Sunoo, Yujin dan Sohee menghubungi Sunoo via video call.
"Siapa tuh?" Tanya Heeseung ingin tau, Sunoo menunjukkan layar ponselnya kepada Heeseung yang menunjukkan ajakan untuk video call dari group chat Sunoo dengan teman-temannya. "Kok gak diangkat?" Tanya Heeseung.
"Aku lagi mam."
"Dijawab aja dulu, mungkin kamu dicariin sama mereka. Irvins nya gak bakalan kabur kok." Sunoo mengangguk saat Heeseung menyuruhnya untuk mengangkat telpon dari teman-temannya.
Baru saja Sunoo menerima panggilan dari teman-temannya, suara cempreng milik Yujin dan Sohee sudah memenuhi mobil milik Heeseung.
"Woy anjeng lu di mana sih, di kantin kagak ada di toilet tempat lo nangkring juga kagak ada. Diculik genderuwo lu yak!" Cerocos Sohee panjang lebar yang langsung ditoyor oleh Yujin karena ludahnya Sohee muncrat hingga mengenai Yujin.
"Bangke ludah lu njing." Keluh Yujin, Sunoo yang melihat perdebatan teman-temannya itu hanya tertawa saja. "Noo lu di mana sih? Lo jadi ketemu sama bang Jay atau kagak? Udah sore ini anjir, cepetan balik biar lu gue anter pulang."
Seketika tubuh Sunoo membeku, ia baru saja teringat sesuatu. Belum lama ini, dia baru saja memukul Jay dan Heeseung tepat di kepala mereka. Alasannya? Ya karena Sunoo tidak bisa menanggung malu dari perbuatannya yang sembrono itu.
"Oit Noo, jawab napa kok muka lo jadi kayak naber gitu? Sembelit lu kumat?" Sohee asal bunyi sekali sehingga membuat Sunoo langsung mengentikan aktivitas bertelponan dengan teman-temannya itu.
Asbun dari Sohee sukses membuat Heeseung melirik ke arah Sunoo. Dan benar saja, muka Sunoo menjadi lebih tegang dan gerak geriknya menjadi salah tingkah sendiri.
"Kak, tolong turunin gue." Ucapnya tiba-tiba.
Heeseung melirik sekilas ke Sunoo, "mau turun ke mana? Mau ada yang dibeli?" Tanya Heeseung.
"Gak, kak. Tolong turunin gue aja di depan please. Gue cuma mau turun aja." Heeseung langsung meminggirkan mobilnya, saat mobilnya sudah berhenti Sunoo langsung membuka pintu mobil untuk keluar. Tetapi sayang, Heeseung masih men-lock pintu mobilnya, menyebabkan Sunoo yang tidak bisa keluar dan terjebak dengan Heeseung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suka dan Luka [HEESUN / HEENOO]
Random"Kalian bisa gak kalau ketemu ngobrolnya biasa aja, gak perlu tarik urat begini?" Lagi-lagi keluhan dari Jay. Gimana caranya Heesung dan Sunoo gak ribut, orang setiap ketemu aja Heesung suka sekali memancing amarah Sunoo. Bagi Sunoo memang menyeba...