Kejadian barusan sukses membuat Sunoo salah tingkah dan terus menerus mengutuki dirinya sendiri. Seharusnya ia tau tempat, dan ia juga tidak boleh berbicara asal seperti tadi. Lihatlah akibat perbuatannya sendiri, Sunoo menjadi menyesal dan sepertinya tidak akan sudi lagi jika bertemu dengan Heeseung.
Langkahnya tidak tau akan membawa dirinya ke mana, asalkan ia dapat segera pergi dari gedung fakultas milik Heeseung. Sunoo bahkan tidak mampu membuka ponselnya, sebab sedaritadi ponselnya terus berdering dan menampakkan nama Heeseung pada layarnya.
Tetesan air hujan yang datang sukses menyadarkan Sunoo dari lamunannya. Ia melihat ke sekelilingnya, tanpa sadar ia sudah berjalan cukup jauh bahkan sampai meninggalkan area kampusnya. Dengan segera ia berlindung di depan warung, guna melindungi dirinya dari air hujan yang untungnya saat ini sedang tutup, jadi Sunoo dapat menikmati waktu sendirinya dengan tenang sambil ditemani oleh suara percikan air hujan.
Pikirannya kembali mengulang kejadian yang membuat Sunoo malu sejadi-jadinya. Ia harus menghindar bagaimana lagi dari seorang Heeseung. Baru sejenak ia mencoba berpikir, tetapi ada sesuatu yang sedang menarik-narik ujung baju miliknya. Dengan perlahan Sunoo melirik ke arah bawah, di sana ia melihat laki-laki yang sialnya tidak memakai sehelai pakaian apapun. Ditambah lagi dengan perawakannya yang berantakan yang membuat Sunoo menjerit histeris. Namun, sayang sekali teriakan Sunoo tidak bisa menyamai derasnya hujan di depannya.
"Kak cantik, makan kak cantik." Kata orang yang diyakini Sunoo sebagai ODGJ. Sebisa mungkin Sunoo tidak menggubris orang di sebelahnya ini, sebab ia tidak memakai pakaian apapun yang di mana menampakan barang pivasinya.
"Kak cantik." Panggilnya lagi, saat dipanggil Sunoo mengambil beberapa langkah untuk menjauh. "Apa aku makan kakak cantik aja, ya?" Mendengarnya membuat Sunoo bergidik ngeri dan membuat matanya melotot. Sunoo di ujung sana sudah memeluk dirinya sendiri saja.
Sesekali Sunoo mengintip ke arah ODGJ yang lumayan jauh di ujung sana, dan Sunoo mendapati orang tersebut yang kini berjalan jongkok mendekatinya.
"Mas, diem di situ." Ucapnya, panik. Ia akhirnya memberanikan diri untuk menengok ke arah ODGJ, tetapi dibantu dengan tangannya yang menutupi area 'yang seharusnya tidak dilihat' milik ODGJ tersebut oleh Sunoo.
Tetapi orang di sebelahnya ini disebut ODGJ karena suatu alasan, jadi apakah dia akan mendengarkan Sunoo? Tentu saja tidak. Bukannya diam, ODGJ di sampingnya malah berdiri dan langsung mendekat ke arah Sunoo. Sunoo yang terkejut dengan panik akhirnya menerobos hujan untuk kabur dari kejaran maut si ODGJ.
"MAMAAAAAAAAAAAAAAA!" Teriak Sunoo histeris di bawah derasnya hujan. Untungnya suara isak tangisnya tersamarkan oleh hujan, jadi Sunoo tidak akan ketahuan ia menangis sebab dikejar-kejar oleh ODGJ.
ODGJ merasa semangat bahkan tertawa terbahak-bahak, ia merasa sedang diajak bermain kejar-kejaran oleh Sunoo. "Kakak cantik, nanti gantian kejar aku yaa!" Ucap ODGJ tersebut, Sunoo malah kembali berteriak nyaring, "GAK MAAAUUUUU." Katanya dan diakhiri dengan isakannya.
Sunoo kembali berteriak, kali ini lebih keras lagi karena ia merasakan tangannya dipegang. Tidak perlu Sunoo lihat siapa yang memegang tangannya, ia yakin bahwa ODGJ ini lah yang menangkap pergelangan tangan Sunoo. "Ketangkap." Bahkan Sunoo masih bisa mendenger suara ODGJ yang terdenger sangat senang itu.
"Sekarang gantian kakak cantik ya yang kejar aku." Katanya dengan senyum sumringahnya. Sunoo yang mukanya sudah hancur karena terkena air hujan serta air mata dan ingusnya hanya bisa sesegukan menangis. Merasa bersalah karena membuat Sunoo menangis, ODGJ di depan Sunoo seperti sedang ancang-ancang memberikan pelukan.
Dan betul saja, Sunoo dapat merasakan tubuhnya didekap. Waktunya terhenti seketika, bahkan ia tidak lagi merasakan sakitnya butir-butir air hujan yang mengenai tubuhnya. Yang ia tidak mau atau bahkan tidak mampu untuk membayangkan bahwa dirinya dipeluk oleh orang ODGJ yang bertelanjang bulat. Mungkin bila ODGJ tersebut masih menggunakan celana, Sunoo akan sedikit bisa menerima kenyataanya ... tetapi ini ... Sunoo rasanya ingin hanyut bersama dengan air hujan saja.
Isakannya masih berlanjut, sampai ia tersadar bahwa waktunya tak berhenti begitu saja. Hujan masih turun tetapi tidak turun di atasnya sebab ada payung asing yang melindunginya. Ia membawa pandangannya untuk melihat, siapa yang memayunginya dan yang lebih pentingnya lagi adalah siapa sosok orang yang memeluknya ini, menggantikan si ODGJ yang hampir memeluknya.
"Kak Heeseung?" Melihat sosok yang saat ini memeluknya, membuat Sunoo meminta Tuhan untuk menghentikan waktunya. Kenapa Heeseung harus muncul di saat Sunoo sedang berantakan serta basah begini.
Yang dipanggil langsung melepas pelukannya, "Lo gak apa-apa?" Tanya Heeseung sambil mengecek keadaan Sunoo. Tak lupa juga Heeseung memberikan jaketnya yang masih kering ke tubuh Sunoo.
Yang ditanya bukannya menjawab tetapi Sunoo malah berusaha keras untuk menahan tangisnya. Sunoo kenapa-kenapa, jadi bila ia ditanya seperti tadi malah membuat air mata Sunoo merengek untuk dikeluarkan.
"Hey, jangan nangis lagi. Udah pergi kok yang gangguin." Heeseung berusaha menenangkan Sunoo. Sunoo juga sebisa mungkin menahan air matanya supaya tidak keluar.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Sunoo sudah sedikit tenang. Heeseung membantu Sunoo untuk menuntunnya kembali ke mobil Heeseung yang diparkirkan tidak terlalu jauh dari toko tempat Sunoo berlindung dari hujan tadi.
Obrolan yang Heeseung buka sedari tadi juga berfokus pada keadaan Sunoo serta baju Sunoo yang sudah basah kuyup.
"Lepas aja bajunya nanti lo masuk angin." Ucapnya dengan santai, Sunoo hanya menatap Heeseung dengan pandangan terkejutnya. Yang dipandangi dengan cepat menambahkan, "Pakai sweater punya gue aja, maksudnya." Lanjut Heeseung dan menjadi salah tingkah sendiri tak lupa ia menyodorkan sweater hijau miliknya.
Sunoo sudah mengambil sweater yang disodorkan kepadanya, namun ia malah diam saja dan membuat Heeseung bingung. "Kenapa gak diganti?" Tanya Heeseung.
"Malu," cicitnya kecil, Heeseung hampir tidak bisa mendengarnya.
"Malu? Malu kenapa?" Tanyanya lagi yang membuat Sunoo menjadi kesal.
"Kak, dibalik baju basah gue ini gue gak pake apa-apa lagi lho! Gimana gue mau lepas nih baju kalau lo masih ngeliatin gue? Ya gue nya malu lah! Masa mau ganti baju pake diliatin segala." Kata Sunoo panjang lebar sambil manyun. Heeseung yang melihat Sunoo nyerocos membuatnya tersenyum gemas. Setidaknya Sunoo tidak merasakan awkward sebab Sunoo sudah berani untuk mengomel di hadapannya.
"Okey, okay, gue ngebelakangin lo deh." Ucap Heeseung pada akhirnya.
Sunoo yang sudah malas duluan lanjut mengomel, "Gak usah, gue ganti baju di kursi belakang aja. Lo jangan nengok ke belakang ya kak, nanti gue teriak kenceng banget lho." Ancamnya. Heeseung di kursi kemudi hanya mengangguk-angguk saja, membiarkan yang lebih muda melakukan sesuatu sesukanya.
...
Hi All!! maaci dah mau nungguin updatean dari aku!!
Hari ini aku kasih double update yacchh!! enjoyyy!!!!!!!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/360682272-288-k475675.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka dan Luka [HEESUN / HEENOO]
Random"Kalian bisa gak kalau ketemu ngobrolnya biasa aja, gak perlu tarik urat begini?" Lagi-lagi keluhan dari Jay. Gimana caranya Heesung dan Sunoo gak ribut, orang setiap ketemu aja Heesung suka sekali memancing amarah Sunoo. Bagi Sunoo memang menyeba...