Chapter 22

46 8 0
                                        

Hai gimana kabarnya ?
Semoga kalian suka dengan cerita yang ku buat jangan lupa untuk votmen

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
--------------------------------

"Kenapa kalian malah ngejar diriku ?"
Ucap Ilham yang masih lari dari kejaran tiga hewan buas itu

Mareka ya kenapa tidak ada malu-malunya jadi orang,apa memang mereka tidak merasa sedang di lihatin oleh orang-orang di sekeliling

"Ibuk,itu mereka kenapa"
Tanya salah satu anak kecil kepada ibunya

"Entahlah,ibuk juga bingung mereka lagi ngapain"

"Kayak anak kecil"
Ucapnya yang benar-benar tidak mengaca dari dirinya

Padahalan kan yang ngatain mereka  juga masih kecil sementara aku, Mariska dan anak-anak yang lain bingung saat melihat kelakuan inti dari gang mereka itu

"Kayak bocil aja itu mereka"
Ucap salah satu dari mereka

"Hei sudahlah,jangan di lanjutkan lagi"
Teriakku kepada mereka berempat karena aku juga sudah sangat malu melihat mereka yang berlari-lari seperti anak kecil yang saling tangkap menangkap satu dengan yang lain

Dan benar saja mereka tidak mendegarkan ibu ketua mereka

"Lah mau kemana itu,kenapa malah lebih jauh larinya"

"Ini mereka lagi olahraga apa gimana sih"

"Panggil mereka dan suruh mereka untuk kemari"
Ucapku kepada salah satu dari mereka

"Siap ibu ketua"
Dan orang itu langsung mencari keberadaan mereka berempat

"Inner child mereka belum terpenuhi kayaknya waktu kecil"
Ucap Mariska yang baru saja angkat bicara karena dia dari tadi tidak bisa berbicara saat melihat tingkah laku para lelaki itu

----------------------------------
Dan setelah asik bermain paralayang dan juga di berikan sedikit drama tadi oleh mereka yang berteriak dan main kejar-kejaran seperti anak kecil setelah itu kami semua langsung beristirahat sambil berbincang-bincang bersama sambil menikmati minuman yang telah kami pesan

"Indah juga ya pemandangannya di sini"
Ucap Desta sambil menyeruput kopinya dengan sangat santainya menikmati hidup yang

"Biarlah kopi saja yang pahit,hidup jangan ikut-ikutan pahit"
Ucap Daniel yang mendalami saat menyeruput kopinya

"Alena Ayuk foto di sana,view nya bagus banget"
Tunjuk Mariska kepada tempat yang memang sangat bagus sekali

"Boleh,siapa yang mau fotokan kita berdua"
Tanyaku kepada mereka semua yang ada di sana

Dan Oliver langsung saja berdiri dari tempat duduknya dan siap untuk fotokan kita berdua

"Biar gue aja"
Ucap Daniel kepada Oliver

"Gak usah duduk aja,biar gua yang fotokan cewekku"
Ucap Oliver kepada Daniel

"Pak ketua itu harus tetap di sini, bincang-bincang sama anggotanya"

Apa yang di katakan Daniel memang benar seharusnya Oliver memang tetap berada di tempat duduknya dan biar Daniel saja yang mem fotokan kita berdua

My Girl AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang