Chapter 19

42 8 0
                                    

Hai selamat datang di ceritaku semoga suka
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Have fun

-------------------------------
"

Ketua kita ternyata cemburuan ya orangnya"

Berbagai celutakan itu keluar ketika melihat respon Oliver kepada Desta

"Lagi pula kalau gak cantik,Lo gak akan kepincut juga kan"
Bisik Desta lirih di telinga Oliver dan Oliver dengan cepatnya langsung menarik kerah samping baju Desta dan balik membisikannya


"Gue batalin perjanjian yang kita buat dan akan gua terima denda yang kalian berikan kepada gue,asal lo jangan pernah sesekalipun ngomong kebenaran itu kepada Alena"

"Gue mau kita akhiri ini semua,sekarang juga"

Ucap lirih Oliver yang tidak mau sampai Alena mendengar pembicaraan pentingnya

"Tenang aja,dan Lo gak perlu bayar dendanya gue sama Daniel udah gak mikirin itu semua,karena memang niat awal kita itu untuk Lo dapetin cewek bro biar gak jomblo terus"


Ucap Desta dengan bahagia ketika mendegar Oliver berbicara seperti itu kepada dirinya
Itu berarti rencana dirinya dengan Daniel untuk Oliver berjalan lancar bahkan bisa di bilang sangat lancar

"Nih kita di sini suruh lihat ke mesran kalian apa bagaimana sih ?"

Tanyaku yang tidak paham dengan Desta dan Oliver yang dari tadi mereka asik bisik-bisik berdua saja dan menjadikan aku dan semua anggota yang lainnya menjadi nyamuk bagi mereka

"Upps....sorry ibu ketua,jangan marah ya mending ibu ketua bilang aja mau makan apa biar Daniel yang masakin"

Sumpah ngeselin banget mukanya

"Asal Lo tahu aja ya Alena masakannya Daniel itu beh best banget pokoknya harus Lo cobain"

"Apakah aku boleh mencobanya"


"Ya of course tentu ini juga sebagai perayaan kedatangan ibu ketua kita yang kita tunggu-tunggu selama berabad abad tahun lamanya"


Ucap Desta dengan segala ke dramaan yang ada di dalam dirinya yang suka sekali melebih-lebihkan suatu hal apapun itu

Emang ya cowok satu ini suka melebih-lebihkan ucapannya saja


---------------------
"Pagi Daniel"
Sapaku kepada daniel di dapur markas mereka

Ya di markas mareka bahkan juga ada beberapa kamar yang bisa untuk mereka tidurin bahkan ini sebenarnya lebih ke markas yang elit sih karena semuanya ada di sini udah seperti rumah saja


Bahkan di dinding-dinding markas pun ada karya-karya seni yang kemungkinan juga itu adalah hasil dari karya seni tangan mereka

"Hai,pagi juga Alena cantik"
Ucapannya sama saja seperti ketuanya selalu saja ada gombalan di dalam pembicaraan

"Lagi masak apa ?"
Tanyaku ketika melihat Danie yang sedang sangat serius dalam memasak

"Nasi goreng"

"Mau ku bantu ?"
Tanyaku yang menawarkan bantuan untuknya

"Tidak mending anda duduk manis saja karena jika nanti kamu membantuku anda yang cemburu dengan diriku"

(Sungguh pilihan yang sangat bagus tuan Daniel,atau tidak nanti dapurmu   malahan yang akan rusak nanti)

"Lah siapa juga yang cemburu"
Ucap Oliver yang menutupi kecemburuannya padahalan mukanya udah merah merona seperti banteng yang ingin menghajar orang yang membuatnya kesal

My Girl AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang