Dandelions - 8

624 97 13
                                    

Selama hampir satu minggu ini Chaeyoung dan Jennie menghabiskan banyak waktu berdua dan tentu saja membuat mereka semakin dekat.

Dan selama itu pula keduanya tidur di ranjang yang sama dengan Chaeyoung yang selalu menggenggam tangan Jennie selama mereka tidur. Mereka menepati perjanjiannya untuk tidak saling menyentuh secara berlebihan terhadap satu sama lain.

Hari ini keduanya telah kembali ke Seoul. Jennie memutuskan untuk menemui Ella dan menginap dengan adiknya malam ini, sementara Chaeyoung pulang ke rumah.

Malam ini Seoul diguyur hujan yang cukup deras, waktu terbaik untuk meminum segelas wine. Chaeyoung menuangkan wine ke gelasnya, kemudian menikmatinya dengan duduk di depan meja bar yang ada di dapurnya.

Chaeyoung sudah biasa hidup sendirian, dia seharusnya merasa lebih suka menghabiskan waktu sendiri, tapi kenapa malam ini rasanya hampa?

Tiba-tiba semua kenangan yang dia lakukan di Hawaii bersama Jennie berputar di kepalanya dan berhasil membuat Chaeyoung menginginkan Jennie ada di sampingnya sekarang.

Tapi dia menggelengkan kepalanya, tidak seharusnya dia memikirkan Jennie seperti itu.

Dia tidak seharusnya memiliki perasaan apa pun terhadap Jennie.

Dia tidak boleh terbawa perasaan.

Chaeyoung kembali meneguk wine itu sampai tidak tersisa. Belum sempat dia menggapai botol wine untuk menuangkannya lagi, suara dering dari ponselnya membuatnya mengurungkan niat.

"Sooyoung?" gumamnya sebelum mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Chaeyoung! Bagaimana honeymoon-nya?"

Suara Sooyoung sangat tinggi hingga Chaeyoung harus menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Kau menelepon hanya untuk menanyakan hal itu?"

"Apalagi memangnya? Aku penasaran, apa kalian melakukan—"

"Tidak."

"Yang benar saja?! Kenapa tidak melakukannya? Jangan bilang kalian juga tidak satu kamar?"

Pertanyaan itu membuat Chaeyoung berdecak kesal, jika saja sahabatnya itu ada di sini, sudah pasti Chaeyoung akan menyiramnya dengan satu botol wine.

"Siapa bilang kita tidak satu kamar?" Chaeyoung memutuskan untuk menggodanya.

Terdengar suara terkejut Sooyoung. "Aku senang mendengarnya, jadi coba ceritakan semuanya padaku sekarang."

"Tidak bisakah menunggu sampai kita bertemu?"

"Tidak bisa, aku ingin mendengarnya malam ini."

Sooyoung terus-menerus memaksanya, akhirnya mau tidak mau dia menceritakan semua yang terjadi di Hawaii, termasuk bagian di mana Chaeyoung mengalami mimpi buruk dan sejak dia tidur satu ranjang bersama Jennie dan saling bergenggaman tangan membuatnya tidak lagi mengalami mimpi buruk itu.

Chaeyoung merasa sangat aneh, tapi dia tidak bisa menyangkal bahwa setiap bersama Jennie dirinya selalu merasa tenang.

Seteleh Chaeyoung selesai menceritakan itu, dia tidak mendapat reaksi apa pun dari Sooyoung. Sahabatnya itu malah terdiam, dia bahkan harus memastikan bahwa Sooyoung masih ada di sana.

"Bagaimana jika kau bergantung padanya, Chaeng?"

"Maksudmu?"

"Chaeyoung, sepertinya dia adalah orang akan membuat traumamu sembuh."

Mendengar itu membuat Chaeyoung tertawa kecil, dia menggelengkan kepalanya sendiri. "Kau ini ada-ada saja."

"Aku serius. Kau sendiri yang mengatakan mimpi buruk itu tidak terjadi lagi setiap kali kau tidur bersamanya, bahkan kau tidak harus mengonsumsi obat."

DANDELIONS || ChaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang