Di gedung Kenzie dan Verana sibuk menyusun rencana untuk menculik Keyla.
"Aaaa mereka itu susah kalo digituin mereka juga punya backingan sekarang." Ucap Verana sambil mengacak ngacak rambutnya.
"Iya juga sih tapi mereka semua mageran."
"Kita jangan gegabah dulu kita harus pelan pelan dan yang terlebih dulu adalah daniar. Dia anaknya gk terlalu curiga."
"Soal daniar biar aku aja."
"Mang eak kemarin aja gagal." Ledek Verana.
"Kemarin ada Mareta kali gk ada udah bisa kali."
Saat pulang sekolah Keyla dan Daniar yang asik jajan tiba tiba ada Andrian yang terlihat sengaja ke sekolah mereka. Keyla yang menyadari langsung memberi kode kepada Daniar.
"Ih apasih nyenggol nyenggol Mulu." Ucap Daniar yang melihat Keyla.
"Kakek ada disini woy."
"Mana?".
"Jangan dicari aelah nanti ketauan."
"Yaudah mending diam aja."
"Nanti disekap dari belakang gimana."
"Udah mana mungkin banyak orang kayak gini."
"Iya juga sih."
Flashback on
"Uhhh nyaris sekali kamu anak kecil udah ditinggal oleh orang tua nya sama kakak nya." Ucap Andrian yang mengejek Keyla.
"Le...pasin......aku kek....... kumohon......aja.......lepasin.......aku pengen.....ketemu....kakakk."
"JANGAN HARAP KAMU YA BENTAR LAGI KAMU JUGA BAKAL NYUSUL."
"kekkkkk......kumohonnn......"
"XIXIXIXI KASIHAN BANGET MINTA TOLONG LIHAT DANIAR UDAH MAU MATI BENTAR LAGI."
"kekkk...."
Keyla langsung tak sadarkan diri sambil memegang kepala Kenzo yang sudah terpenggal. Andrian yang melihat pun meninggalkan seperti tidak peduli.
"Papa aku udah gila ya aku kenapa gk nangis."
Flashback off
"Hufff capeknya hari inii kalo ada Kenzie langsung dibikinin teh." Ucap Mareta yang berbaring di sofa ruang tamu.
"Udah pulang aja kamu Mareta." Ucap Kevin yang datang dari dapur sambil membawa secangkir teh.
"Gk usah repot repot kali kamu."
"Gapapa Kenzie juga biasanya gini kan."
"Iya juga kenapa Kenzie pergi nya cepet banget sih gk asik banget."
Kevin langsung terdiam membisu tidak bisa berkata apa-apa. Di balik kematian Kenzie Kevin juga yang merencanakan nya.