Di rumah keyla masih menunggu Daniar pulang. Niatnya kalau Daniar tidak ada kelas musik ingin mengajaknya bermain game.
"Kakakk lama banget sihh apa belum selesai." Ucap Keyla berbaring di atas ranjangnya.
Akhirnya Keyla memutuskan untuk mengechat kembali temannya di sekolah lamanya.
"Akhirnya bisa ketemuan lagi sekian lamanya." Keyla menghela nafasnya dan sekarang ia bingung mau melakukan apa dikamar.
Di perjalanan Daniar sengaja memperlambat perjalanan ke rumah demi melihat sunset tanpa memikirkan jika Keyla menunggunya.
"Lama gk lihat aku pengen aja semoga orang rumah gk khawatir sihh."
"Keyla udah nunggu bro dirumah gk kasihan napa." Ucap Gure dibelakang Daniar.
"Bentar aja lah aku lama gk lihat sunset."
"Yaudah sihh nanti ngambek gimana."
"Tinggal beli martabak sama es krim selesai."
"Terserah kau ajalah."
Gure meninggalkan Daniar yang menunggu sunset di sekitar pantai di kotanya.
"Lihat sunset jadi keinget nenek."
Tanpa disadari air mata Daniar jatuh mengalir membasahi wajahnya. Daniar mengingat masa masa dengan neneknya sebelum meninggal.
Flashback on
Di rumah Chaterine, Daniar berbaring di sofa ruang tamu sambil menonton TV dan memeluk boneka beruang. Chaterine menghampiri Daniar dengan membawa jeruk kesukaan cucunya.
"Daniar ini ada jeruk kesukaan kamu."
Daniar gembira ia berlari ke arah Chaterine.
"Nenekk mauuu ituu."
"Iyaa duduk dulu."
Chaterine mengupas kulit jeruk dan memberikan buah yang sudah dikupas ke Daniar.
Daniar sudah memakan 4 jeruk yang di berikan neneknya dalam sekejap. Mareta yang baru saja datang gemas melihat anaknya belepotan memakan jeruk.
"Anak mami cemott."
"Xixixi jeruk nenek enakk."
"Hahahaha kebiasaan kamu itu ya Allah."