24

7 0 0
                                    

Di kamar setelah Daniar mengganti bajunya ia berusaha untuk tidur agar keesokan harinya bisa bangun lebih pagi. Disisi lain Keyla masih sibuk dengan hari esok. Dirinya pusing mengatur jadwal karena besok ia harus bangun pagi langsung joging dan pulang ke rumah. Setelah itu Keyla langsung latihan basket untuk turnamen yang akan dilaksanakan beberapa Minggu kedepannya.



"Ini dadanya makin sesek aja sihh gk kuat akuu." Daniar terus merengek kesakitan. Ia sengaja mengecilkan suara agar tidak terdengar oleh Keyla.

"Kak belum tidur gk usah bohong."

Daniar melihat Keyla masih menulis jadwal di meja belajarnya. Ia berdiri dan memeluk Keyla dari belakang.

"Aku gk bisa tidur dadaku sesekk banget."

Keyla memberhentikan menulis, wajahnya menghadap ke Daniar.

"Yaudah aku temenin aja."

"Engga usah kamu lanjutin aja aku juga mau nulis cerita kemarin belum ku lanjutin biar bisa tidur."

"Udah malem."

"Gapapa kok aku di balkon aja."

Ketika Daniar hendak mengambil laptop yang berada di samping keyla tangannya ditarik hingga Daniar duduk di paha Keyla.

"Eh kenapa main narik narik gini."

"Sana tidur aja ku temenin besuk pagi aja aku lanjutin."

"Engga usah."

"Ayoolahh."

"Yaudah."








Di ranjang posisi Keyla dan Daniar tak menghadap satu sama lain. Hal itu membuat Keyla kesal.

"Kakk ngadep sini tauu."

Keyla merubah posisinya yang diawal disamping kanan Daniar menjadi di samping kiri.

"Aku ganggu gk sih tadi udah tidur anaknya."

Keyla memeluk Daniar dengan kepalanya di dada Daniar. Ia mendengar detak jantung Kakaknya cukup cepat.

"Kalau sakit cerita aja kakk kenapa dipendem nanti kakak udah gk ada aku jadi sepii."

"Kok ngomong gitu sih."

"Belum tidur kamu."

"Belum kamu ngomong gitu aku bangun."

Daniar mengusap kepala keyla dengan lembut. Wajah Daniar mulai mendekat dengan sendirinya ke wajah Keyla.

Cuppp

"Engh kakk jangann."

Daniar langsung menuju leher Keyla dan mulai menciumi leher tersebut.

"Udahh kakk nanti khilaf akuu."

Enghhhh

Enghhh

Cuppp

Cupppp



"Kakk aku khilaf nanti udahh cukuppp."

"Maaf aku gk bisa tahan."

"Gk nonton film porno kan?"

"Engga aku yang khilaf aja."

Keyla menepuk pelan punggung Daniar agar bisa tidur.

"Maaf aku khilaf maafin aku key."

"Lain kali gk usah gitu ya."

"Iya maaf."








































































































Dewangga Bimantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang