Pada malam itu Mareta pergi ke rumah sakit bersama Olive dan Danir. Mereka melihat Kevin dan Zeyna berada di depan ruang UGD.
"Kevin mana Daniar." Ucap Mareta panik dan ingin melihat kondisi anaknya.
"Zeyna nakk."
Olive memeluk Zeyna dengan erat. Zeyna hanya menangis merasa bersalah karena dirinya menjadi incaran narapidana.
"Mamaa maafin aku kak Daniar kak Keyla jadi gini."
"Yang salah narapidana itu."
"Engga penyakit kak Daniar makin parah aku gk tega tadi lihatnya."
"Kakakkk."
Danir juga memeluk Zeyna dan menangis ketakutan. Ia tak ingin kehilangan salah satu Kakak yang disayangi hanya gara gara seorang narapidana.
"Udah jangan nangis kita tunggu dokternya." Ucap Kevin tegas.
"Kenzie maafin aku Daniar sering kayak gini aku gk mau kehilangan lagii."
"Mareta sabarr pasti Daniar bisa kok."
Olive menenangkan Mareta yang menangis histeris tanpa henti melihat ruangan UGD.
Ngikkkkkkk
"Gimana dok anak saya."
"Kondisi nya kritis apalagi pasien bernama Daniar 40% organ nya rusak dan untuk Keyla bagian kepalanya juga rusak sarafnya hampir tak berfungsi dan lagi di paru parunya terlalu banyak menghirup asap kebakaran."
"Boleh saya masuk."
"Silahkan tapi 20 menit pasien harus di pindahkan."
"I-iya."
"DANIARRR." Mareta menghampiri daniar yang tergeletak di ranjang pasien dengan banyak perban di tubuhnya.
Sedangkan Zeyna mendekati Keyla yang sedikit sadar.
"Kakk...."
"Kamu siapa?"
Zeyna membeku pikirannya kosong secara tiba tiba. Keyla masih celingak-celinguk melihat orang disekitarnya seperti asing.
"Kak....engga kak aku adik mu kak masa gak inget."
"Siapa kamu siapa dan semua orang disini siapa."
"Engga engga kak jangan hilang ingatan kak."
"Maksudnya dan aku siapa juga."
Zeyna meneteskan air mata dan itu disadari oleh Kevin yang berada di samping nya.
"Gk mungkin sampai bisa gitu akhhh seharusnya aku ada disana gk Sampe telat kayak gini." Batin Kevin menyesal.
"Aku dimana ini kepala ku pusing."
Kevin memeluk Keyla meskipun keponakannya tidak mengingat dirinya tapi disela sela pelukan tersebut Kevin mencoba mengembalikan ingatan keyla dengan sisa kekuatannya.
"Kumohon aku gk ingin nasib mu kayak Kenzo."
"Engh sakit udahh sakittt sakitt."
Keyla berusaha memberontak tapi tenaganya tidak seperti Kevin. Tenaganya cukup kecil layaknya anak kecil umur 5 taun.
"Papaa kamu apain kak keyla jangan disakitin aku gk mau aku gk tega."
"Sudah kamu diam ini urusan papaa."