Meisya menatap kedua orangtuanya dan mertuanya ia sengaja menyuruh mereka untuk makan siang bersama di restoran VVIP yang sudah ia pesan, tentunya ada kenzo juga di sana.
Meisya melirik kenzo yang hanya diam saja. "Mau aku yang bicara atau mas?" Tanya meisya.
Kenzo diam beberapa detik menatap wajah meisya yang enggan menatapnya. "Bukankah kau yang ingin menjelaskan semuanya? Silahkan" ucap kenzo dingin.
Meisya mengangguk. "A-aku s-sama m-mas kenzo m-mau c-cerai" ucap meisya.
Hening.
Mereka semua saling berpandangan satu sama lain Menatap kearah kenzo dan meisya. "Kalian lagi bercanda kan?" Tanya mereka kompak.
Meisya menggeleng pelan. "Tidak. Aku dan mas kenzo ingin bercerai kita sudah tidak cocok" jawab meisya.
"Sayang kamu bicara apa sih jangan gitu" tegur Kamil----papah meisya.
"Bercanda kalian tidak lucu" imbah lusi.
"Kalau ada masalah selesaikan baik-baik jangan cerai-cerai gitu" sambung kania.
Karim menatap kenzo yang hanya diam saja. "Kamu sudah dewasa harusnya kamu----"
"Jangan silahkan kenzo pah, tapi silahkan meisya ini sepenuhnya salah meisya" potong kenzo tidak terima disalahkan.
Meisya menatap kenzo. "Ko salah aku? Silahkan-----"
"Ikut papah" ucap karim menarik meisya dan Kenzo keluar restoran.
"Mau kemana pah?" Tanya mereka mengikuti karim.
Karim langsung memesan kamar hotel yang kebetulan bersebelahan dengan restoran. "Kalian selesaikan baik-baik, ada waktu tiga hari disini" ucap karim mendorong mereka masuk kamar.
"Eh pah jangan dikunci" teriak kenzo yang tidak dihiraukan karim.
Meisya dan kenzo saling berpandangan satu sama lain. "Gara-gara kamu" sinis Meisya langsung duduk di kasur. "Kalau saja kamu mau mendengarkan perkataan aku mungkin tidak akan seperti ini" kesal meisya.
"Eh. Kamu yang harus mendengarkan suami bukan saya" sewot kenzo.
"Bodoamat aku mau mandi aja" kesal Meisya langsung masuk kamar mandi.
"Yaudah sana" sinis kenzo merebahkan tubuhnya di kasur menyalakan televisi.
Meisya yang kesal langsung menguyur tubuhnya tanpa melepaskan pelukannya. "Astaga! Aku tidak memiliki pakaian lagi" teriak Meisya baru ingat. "Bodoh! Aku harus pakai baju apa coba, ponsel aku mati" teriak meisya
Mengambil handuk dan memakainya asal. Ia buru-buru keluar menatap kenzo. "M-mas bawa ponsel enggak?" Tanya Meisya.
Kenzo yang awalnya memejamkan mata langsung membuka matanya menatap meisya dari atas sampai bawah. "N-ngapain kamu pakai gitu? Mau goda saya? Enggak bakal tergoda" tanya kenzo bohong padahal dalam dirinya ada sesuatu yang harus ia lampiaskan.
Meisya memutar bola matanya malas. "Geer banget aku cuma mau pinjam ponsel aku lupa enggak bawa baju, masa aku pakai handuk gini sih" jawab mesiya sewot.
"Ponsel saya ketinggalan, pakai ponsel itu aja" suruh kenzo menunjuk telepon hotel.
Meisya menepuk jidatnya. "Lupa" cicit Meisya langsung mengotak-atik telpon hotel. "eh ko enggak ter sambung aih?" Cicit Meisya panik.
"Rusak mungkin" sahut kenzo berpura-pura tidak melihat Meisya.
Meisya berjalan menghampiri kenzo. "Terus aku gimana? Masa pakai gini sih?" Tanya Meisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos ku suamiku
Teen Fictionmenikah dengan bos sendiri bagaimana rasanya? enak? nyaman? tidak!. Itu yang dirasakan Meisya. Ditambah masa lalu Meisya dengan sang kekasih yang ternyata teman suaminya sendiri tiba-tiba muncul. langsung baca aja😝