langit mulai berubah warna menjadi oranye, pemandangan yang indah disertai cuaca yang sejuk. bersamaan dengan itu, cahaya matahari yang mulai tenggelam menembus masuk melalui celah jendela kamar dari lelaki bertopi dino yang tengah terlelap.
"Hah?!"
Boboiboy membelalakkan matanya, terbangun dengan napas terengah-engah, ia sedikit meringis saat merasakan kepalanya pusing akibat duduk secara tiba tiba.
"kakak.." gumam Boboiboy lirih.
ini kamarnya, ah dia di kamar- tunggu, kenapa bisa? bukannya tadi ia sedang berada di kedai?
apa Boboiboy hanya bermimpi?
ia terdiam sejenak sebelum akhirnya tertawa bak orang gila, "hah! itu mimpi paling aneh! benar, aku kan anak tunggal, mana mungkin punya kakak!" Boboiboy terkekeh, ia kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata.
srett!
"..UWAAAAKKH?!"
BRUK!
betapa terkejutnya si pemuda bertopi dino ketika sosok pemuda dengan surai serupa yang berstatus sebagai kakaknya- di dalam mimpi, muncul di depannya saat ia membaringkan tubuhnya dengan posisi menyamping.
"..kau kenapa?" tanya pemuda itu menatap Boboiboy yang terjatuh dengan tatapan datarnya. sedangkan yang ditanya tampak syok sebelum akhirnya kembali tersadar dari lamunannya, Boboiboy berdehem sambil menatap pemuda yang lebih tua itu dengan tatapan kesal.
"H- harusnya aku yang bertanya! kenapa kau ada di kamarku?! dan a-apa yang terjadi?" sembur Boboiboy mendudukkan dirinya di lantai sembari membenarkan posisi topinya.
"oh, kau pingsan sore tadi." balas pemuda itu menaruh ponselnya, duduk bersila di atas kasur sembari menatap lurus kepada Boboiboy yang duduk di lantai.
benar juga, sedikit yang Boboiboy ingat tentang kejadian tadi, Tok Aba memperkenalkan kakak nya ini dengan nama [M/N], dia lebih tua setahun daripada Boboiboy.
alasan mengapa Boboiboy tidak mengingatnya adalah karena saat Boboiboy berumur 4 tahun, kakak nya ini terus sakit sakitan dan berakhir dibawa berobat keluar negeri oleh Oma mereka (nenek dari ibu). selebihnya Boboiboy tidak tau lagi, keburu pingsan dianya. :D
TAPI KENAPA DIA TIDAK PERNAH MENGHUBUNGI BOBOIBOY?! ya- kalau terjadi pun gabakal ngaruh sih, toh, Boboiboy sudah meyakini kalo dia anak tunggal.
"Atok bilang aku tidur disini." ujar [M/N] setelah tenggelam dalam keheningan yang cukup lama.
"hah? kenapa harus kamarku.." protes Boboiboy, sialnya pemuda itu justru mengabaikannya.
Boboiboy mendengus kecil, padahal tadi siang pemuda ini bersikap menyebalkan. dan sekarang ia sangat diam, rasanya tidak nyaman, detik berlalu dan perlahan kekesalannya kini berganti menjadi rasa canggung.
kriett..
"[M/N], ayo turun makan- eh? kapan Boboiboy bangun?" suara dari Tok Aba menarik atensi kedua cucunya, Boboiboy yang mendapati Tok Aba yang sedang berdiri di daun pintu mengulas senyum lebarnya dan mengangguk, "baru saja tok." balasnya.
"Atok dan Boboiboy duluan saja, [M/N] mau mandi dulu." ujar [M/N] dengan senyum tipisnya diangguki oleh Tok Aba, segera pemuda itu beranjak turun meninggalkan kamar Boboiboy, berjalan turun menuju kamar mandi.
"dia beneran tidur di kamar Boboiboy, tok?" Tanya Boboiboy dengan wajah memelas usai [M/N] pergi, sungguh ia tak terima jika harus berbagi kamar dengan orang yang baru ditemuinya!
KAMU SEDANG MEMBACA
frère !? || Boboiboy x [Male] reader!
Fanfiction"Boboiboy punya kakak?!" hanya fiksi belaka bukan BL yh __ Boboiboy © Monsta cover by Nrnaa__